Gempa di bulan menjadi salah satu fenomena menarik yang sering terjadi. Tidak hanya terjadi di bumi saja, tetapi bulan juga bisa mengalami gempa. Tidak banyak orang yang tahu bahwa getaran bulan memang benar adanya dan sering terjadi.
Gempa bulan memang jauh berbeda seperti getaran pada bumi yang sering kita rasakan. Perbedaan tersebut terjadi karena beberapa hal yang membuat bumi dan bulan berbeda.
Gempa di Bulan yang Sering Terjadi
Gempa merupakan suatu getaran yang sering terjadi karena beberapa hal. Di bumi kita sering merasakan getaran yang bisa terjadi karena letusan gunung berapi dan pergeseran lempeng bumi. Tetapi, hal tersebut berbeda dengan bulan yang sering mengalami getaran.
Baca Juga: Penemuan Manik Kaca Aneh di Bulan Menyimpan 330 Miliar Ton Air
Tentunya getaran pada bulan akan berbeda dari gempa bumi. Saat ini memang tidak ada aktivitas geologis yang terdapat pada bulan.
Sebuah gempa tektonik, semburan gas dan letusan gunung berapi telah terjadi pada periode 2,5 juta miliar tahun serta 3,7 miliar tahun lalu. Bekas aktivitas geologis tersebut tidak jelas. Hal itu tentu saja tidak seperti bumi karena permukaan bulan tidak berpengaruh dengan udara yang membentuk atmosfer.
Dampak dari Gravitasi Bumi
Gempa di bulan bisa terjadi karena berbagai penyebab. Menurut NASA, getaran bulan yang terjadi saat ini merupakan dampak dari gravitasi bumi dan variasi temperatur. Fenomena getaran karena dampak dari gravitasi bumi memiliki sebutan yaitu tidal flexing.
Variasi temperatur akan menyebabkan getaran pada bulan. Fenomena itulah yang sering disebut dengan gempa bulan.
Getaran Bulan Sering Terjadi
Getaran pada bulan memang tidak seperti gempa bumi yang jarang terjadi. Pada bulan sering terjadi getaran yang menyebabkan getaran secara rutin. Dari hasil pemrosesan data telah menunjukkan bahwa getaran bulan memang sering terjadi.
Gempa bulan tersebut akan sering terjadi bersama dengan pergerakan matahari mulai dari puncak sampai terbenam. Adanya gempa yang sering terjadi tersebut membuat getaran bulan tersebut bisa menjadi acuan waktu.
Baca Juga: Kejadian Alam yang Bisa Memusnahkan Bumi, Jatuhnya Bulan
Acuan waktu tersebut juga bermanfaat untuk melakukan misi perjalanan ke bulan selanjutnya atau untuk penghuni bulan.
Dampak Perubahan Temperatur Kerak Bulan
Gempa di bulan juga merupakan dampak dari perubahan temperatur kerak bulan. Hal ini akan berbeda dengan getaran yang terjadi karena gravitasi bumi.
Bulan tidak memiliki selimut udara sehingga panas sinar matahari tidak akan bertahan lama di permukaan bulan. Akan terjadi perubahan temperatur yang tidak terduga ketika matahari terbit pada bulan.
Kerak bulan bisa memanas sampai dengan 120 derajat Celcius ketika berada di puncak. Nantinya temperatur tersebut akan menurun sampai 133 derajat Celcius saat bulan terjadi malam hari.
Adanya suhu panas dan dingin yang bergantian bisa membuat kerak bulan mengembang lalu menyusut dalam waktu cepat. Perubahan dari mengembangkan waktu cepat menyebabkan getaran kecil.
Hasil Pemasangan Seismometer
Apollo 17 telah melakukan pemasangan seismometer untuk mengukur aktivitas getaran bulan pada tahun 1972. Para ilmuwan telah mengkalibrasi tiga buah seismometer untuk melakukan pencatatan gempa yang terjadi di bulan.
Seismometer tersebut mereka Letakkan pada permukaan bumi dan mampu mencatat data dari periode waktu Oktober 1976 sampai Mei 1977.
Dari hasil pemasangan alat tersebut menunjukkan bahwa gempa termal terjadi karena perubahan suhu yang terjadi pada bulan. Perubahan suhu intens tersebut terjadi siang dan malam.
Terdapat Getaran Baru
Para peneliti juga telah melakukan analisis data ulang. Dari analisis ulang data telah menunjukkan bahwa gempa termal terjadi dengan waktu yang tepat setiap hari.
Tetapi, dalam analisis data tersebut juga terdapat getaran baru yang tidak ada kaitannya dengan gempa termal. Getaran tersebut hanya terjadi pada pagi hari saja.
Para peneliti dalam melakukan penelusuran asal dari getaran misterius pagi hari tersebut. Setelah melakukan penelusuran para peneliti mendapatkan bahwa getaran berasal dari pangkalan pendarat bulan Apollo 17.
Baca Juga: Fenomena Super Blue Moon Akan Terjadi 30-31 Agustus 2023
Setiap pagi hari, pangkalan pendaratan bulan April 17 akan terjadi getaran karena panas matahari. Seorang profesor riset geofisika yang bekerja pada proyek tersebut yang memiliki pernyataan tentang getaran tersebut.
Setiap pagi hari di bulan ketika matahari menyinari pangkalan pendarat getaran mulai bermunculan. Pada waktu 5 sampai 6 menit terjadi satu kali gempa dalam periode 5 sampai 7 jam bumi. Kejadian getaran tersebut akan teratur dan terjadi secara berulang.
Gempa di bulan memang berbeda dari getaran yang terjadi di bumi. Getaran di bulan dapat terjadi karena pengaruh perubahan suhu yang intens. Perubahan suhu antara siang dan malam akan menyebabkan terjadinya getaran pada bulan. (R10/HR-Online)