harapanrakyat.com,- Dendis Saputra (35), pemuda asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menggeluti bisnis ternak tikus putih.
Ternyata, hasil dari budi daya tikus tersebut, Dendis bisa meraup penghasilan sampai Rp 1,2 juta setiap bulannya. Wow!
Budi daya tikus putih itu ia lakukan di belakang rumahnya, yang berada di Desa Sadananya, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.
Modal dan Keuntungan Bisnis Ternak Tikus Putih yang Pemuda Ciamis Geluti
Dendis mengaku, awalnya tidak percaya bahwa tikus putih itu laku dijual. Namun, setelah berbincang dengan temannya yang saat itu sedang kekurangan barang untuk memasok permintaan pasar, akhirnya Dendis pun percaya.
“Tidak percaya sih awalnya. Tapi saya lihat di media sosial, ternyata memang mangsa pasarnya itu tinggi, untuk daerah di Banjar, Ciamis dan juga Tasik,” ujarnya, Jumat (29/9/2023).
Baca Juga: Usaha Ternak Ulat Jerman yang Menguntungkan, Ini Caranya
Setelah tertarik untuk ternak tikus putih, Dendis kemudian mulai melakukan budi daya secara otodidak, yaitu dengan melihat dari YouTube dan sosmed lainnya.
Saat mulai budi daya, ia hanya mempunyai modal Rp 500 ribu. Namun saat ini keuntungan dari bisnis ternak tikus putih ini bisa sampai Rp 1,2 juta setiap bulannya.
“Saya baru 1 tahun berbudidaya tikus putih ini. Awalnya hanya dua pasang, dan modal saat itu Rp 500 ribu. Tapi alhamdulilah keuntungannya setiap bulan saat ini bisa sampai Rp 1,2 juta,” ungkapnya.
Harga Tikus Putih
Saat ini, Dendis membudidaya tikus putih dengan tiga jenis, yakni jenis mencit yang kecil, kemudian ASF atau African Soft Four dan Rat.
Ia menuturkan, bahwa kendala bisnis ternak tikus putih saat ini hanya dari segi pakan. Pasalnya, sama dengan pakan ayam dan harganya lumayan mahal.
“Kalau dari segi pasar itu tidak ada kendala. Malahan saat ini masih kekurangan barang. Untuk panen sendiri itu tergantung, kadang satu Minggu itu bisa sampai 30 ekor dan 40 ekor,” tuturnya.
Adapun tikus putih yang ia jual, untuk jenis mencit itu per ukuran, dengan harga mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 ke pengepul. Sedangkan untuk jenis ASF itu dari mulai Rp 8.000 hingga Rp 20.000.
Baca Juga: Bisnis Ternak Tokek Hasil Maksimal, Raih Banyak Untung
Sedangkan untuk pemasarannya, Dendis biasanya kerja sama dengan rekan-rekan yang hobi akan hewan-hewan reftil. Selain itu juga universitas di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.
“Kalau untuk ASF biasanya khusus untuk pakan reptil, itu biasanya untuk ular Piton. Sedangkan untuk mencit dan Rat, biasanya digunakan untuk penelitian laboratorium,” terangnya.
Dendi mengatakan, bahwa bisnis ternak tikus putih memang bagi sebagian orang itu merupakan hal yang tabu. Namun baginya, selagi itu tidak merugikan orang lain kenapa tidak.
Karena menurutnya, bisnis tersebut juga dapat menghasilkan cuan yang halal, dan bukan dari korupsi atau mencuri.
“Saya juga sudah konfirmasi ke ulama atau ustad, katanya memelihara atau bisnis ternak tikus putih atau lainnya itu halal atau tidak haram. Asal dengan tujuan, misalkan untuk penelitian dan pakan hewan reptil. Tapi kalau misalkan untuk dimainin itu tidak boleh,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)