harapanrakyat.com – Penanganan kasus stunting di Jawa Barat memerlukan kolaborasi dan inovasi semua pihak. Saat ini, Pemprov Jabar telah menerapkan program Jabar Zero New Stunting.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jabar New Stunting merupakan program pentahelix yang melibatkan berbagai unsur. Yakni pemerintah, swasta, hingga masyarakat. Pentingnya penekanan stunting sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan pencapaian penurunan angka stunting tertinggi di Pulau Jawa. Ini merupakan sebuah prestasi bagi Jawa Barat. BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional) Jawa Barat agar mempertahankan prestasi ini. Selain itu, buat juga sebuah inovasi dalam menekan kasus stunting ini,” ungkap Ridwan Kamil.
Baca Juga : PKK Jabar Apresiasi Terobosan Pemkab Sumedang Atasi Stunting
Gubernur menilai, inovasi Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam penanganan stunting dapat diterapkan di seluruh wilayah di Jawa Barat.
“Peran BKKBN sangat mulia karena tujuannya beriringan dengan mimpi Indonesia menjadi negara adidaya di 2045 dengan generasi yang sehat dan cerdas,” tutur Ridwan Kamil.
Oleh karena itu, gubernur berharap BKKBN bisa mencetak generasi penerus Jawa Barat yang sehat, memiliki akhlak yang baik, cerdas, dan ahli ibadah.
“Jika itu semua terealisasi, maka cita-cita Indonesia menjadi negara adidaya di 2045 bakal terwujud,” kata Ridwan Kamil.
Penurunan Kasus Stunting Jadi Atensi Gubernur Jawa Barat
Sebagai informasi, percepatan penurunan kasus stunting menjadi atensi khusus di masa kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Hal itu guna menjamin kualitas dan keberlangsungan daya saing generasi muda di masa depan.
Baca Juga : Angka Prevalensi Stunting Jabar Capai 20,2 Persen pada 2022
Melalui program Jabar Zero New Stunting secara bertahap dari 2018, Pemprov Jabar berhasil menurunkan angka prevalensi stunting secara signifikan.
Pada 2022, angka prevalensi stunting di Jawa Barat sebesar 20,2 persen yang semula sebesar 31,5 persen. Prevalensi tersebut berada di bawah angka nasional sebesar 21,6 persen. Pemprov Jabar menargetkan jumlah balita stunting pada 2024 tersisa 14 persen sesuai dengan target nasional. (Ecep/R13/HR Online)