harapanrakyat.com – Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat, berhasil memecahkan rekor dunia atau Guiness World Record untuk kategori permainan angklung. Sebanyak 15.110 peserta bersama-sama memainkan harmonisasi angklung pada aransemen lagu ‘Berkibarlah Benderaku’ dan ‘Wind Of Change’. Pemecahan rekor tersebut digelar di Gelora Bung Karno, Sabtu (5/8/2023).
Pemecahan rekor dunia yang membawa aransemen angklung dari Saung Udjo tersebut, merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia.
Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo Bandung, Taufik Hidayat Udjo mengatakan peran pihaknya adalah sebagai konseptor yang menyajikan permainan angklung. Dengan kategori yang memiliki keharmonisan yang tinggi secara musikalitas.
Baca Juga : Saung Angklung Udjo, Destinasi Wisata Budaya dan Edukasi Bandung
Selain itu, kata Taufik, Saung Angklung Udjo bersama mitra pengrajin juga menyiapkan 20 ribu lebih angklung untuk mendukung kegiatan pemecahan rekor dunia tersebut.
“Ini menjadi kegiatan yang mampu menghidupkan lagi ekosistem angklung. Sehingga, para petani bambu hingga puluhan pengrajin angklung dapat menunjukan kembali eksistensinya, setelah kondisi pandemi,” ungkapnya di Kota Bandung, Jumat (11/8/2023).
Kendala Saung Angklung Udjo Jelang Pecahkan Rekor Dunia
Menurutnya, Saung Angklung Udjo mengalami perjalanan cukup panjang untuk bangkit setelah keterpurukan akibat pandemi. Mengingat destinasi yang identik dengan berkumpulnya orang-orang untuk belajar dan menikmati seni, tapi terpaksa ada pembatasan karena khawatir adanya penyebaran virus corona.
Oleh karena itu, lanjut Taufik, permintaan mengumpulkan puluhan ribu untuk mendukung kegiatan besar tersebut, sempat terhambat. Hal itu karena banyak petani bambu ataupun pengrajin angklung, sudah pindah mata pencaharian lantaran kondisi pandemi.
“Gelaran pemecahan rekor dunia permainan angklung beberapa waktu lalu, membuat perubahan dari semua tragedi yang pernah terjadi,” katanya.
Baca Juga : Flash Mob Angklung Jabar Tampil di Time Square Amerika Serikat
“Namun karena keinginan untuk suksesnya acara pemecahan rekor dunia permainan angklung, kami pun semaksimal mungkin memberikan yang terbaik dan bisa tepat waktu. Kendala lainnya, mengumpulkan peserta yang mau bermain,” Taufik menambahkan.
Taufik pun berharap agar angklung bisa tersebar ke berbagai tempat, khususnya berbagai kementerian. Angklung tidak hanya dimainkan saat momen-momen tertentu, melainkan bisa hidup di setiap harinya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)