harapanrakyat.com,- Seorang pasien suspek difteri warga Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia.
Mengetahui hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut pun langsung gerak cepat. Dinkes menerjunkan bidan desa, tenaga medis puskesmas dan kader Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, untuk melakukan tresing.
Selain itu, petugas medis juga melakukan langkah imunisasi terhadap 20 warga yang mengalami kontak erat dengan pasien meninggal.
Baca Juga: Menkes Jelaskan Alasan Kasus Difteri di Garut Sebabkan Korban Meninggal
Menurut informasi yang harapanrakyat.com peroleh, satu pasien suspek difteri yang meninggal tersebut dengan gejala mirip wabah mematikan tersebut.
Seperti mengalami keluhan demam tinggi, sakit nelen, terdapat selaput putih di antara tenggorokan, serta bengkak bagian saluran tenggorokan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Garut, Asep Surahman mengatakan, kasus tersebut baru mengarah kompatibel klinis atau gejala suspek yang sudah mengarah ke difteri. Tapi belum dinyatakan konfirmasi difteri.
“Namun demikian, kami melakukan langkah proaktif bilamana kasus ini jadi positif,” katanya saat ditemui harapanrakyat.com, di Puskesmas Sukakarya, Jumat (4/8/2023).
Pihaknya kini sudah melakukan pengambilan sampel terhadap pasien tersebut, untuk melakukan pengujian di laboratorium.
Baca Juga: 8 Anak Meninggal Diduga Terjangkit Difteri, Dinkes Garut Gelar Imunisasi Massal
Namun hasil positif atau negatif difteri akan bisa ditemukan setelah 5 hari masa uji laboratorium,” jelasnya.
Selain itu, Dinkes Garut juga melakukan mengambil swab, tresing, memberikan obat pencegahan dan melakukan imunisasi terhadap kontak erat.
“Kecurigaan kita terhadap pasien yang meninggal tersebut semakin kuat. Jangan-jangan pasien yang meninggal karena suspek difteri. Tapi untuk hasil positif dan negatifnya kita menunggu 5 hari ke depan,” pungkasnya. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)