harapanrakyat.com,- Sungai Cirengganis di Pangandaran dipercaya sebagai tempat suci oleh masyarakat Pananjung. Konon tempat suci Cirengganis ini juga bisa membuat mereka yang masih bujangan cepat mendapatkan jodoh.
Cirengganis merupakan salah satu destinasi wisata di Pangandaran, Jawa Barat, dengan panorama alam yang indah. Namun di balik keindahannya itu, Cirengganis memiliki legenda yang tak kalah menarik.
Akibat legenda ini, Sungai Cirengganis kerap disambangi tamu bujangan dari berbagai daerah. Biasanya mereka akan berkunjung ke Cirengganis setiap malam Jumat Kliwon.
Dengan pendampingan sesepuh Pananjung, mereka kemudian merendam di Sungai Cirengganis pada tengah malam.
Sungai Cirengganis di Pangandaran ini tampaknya menyimpan sejarah panjang yang belum banyak orang ketahui. Karena tidak mungkin bisa memiliki legenda semenarik itu jika sebelumnya tidak ada catatan sejarah panjang mengenai asal-usul Cirengganis.
Meski identi dengan tempat keramat, tak jarang aliran air Sungai Cirengganis di Pangandaran yang jernih dan berarus tenang ini, menjadi primadona bagi wisatawan mancanegara.
Tak hanya orang-orang yang ingin mendapatkan sesuatu, Sungai Cirengganis juga sering menjadi tujuan wisata bule-bule saat bulan Agustus-Desember.
Namun, saat ini eksistensi Cirengganis tidak seramai dahulu. Pasalnya, banyak aturan Cagar Alam yang mengharuskan menjaga keaslian tempat tersebut.
Baca Juga: Sejarah Awal Pangandaran sebagai Wilayah Pariwisata Tahun 1930-1972
Jadi ada pendapat yang meyakini jika Cirengganis terbuka untuk umum terus menerus, maka kualitas alam di sekitarnya akan terkontaminasi dan menurun.
Mitos Sungai Cirengganis di Pangandaran, Tercipta dari Sepasang Kekasih Terlarang
Idat Abdul Wahid dkk dalam bukunya bertema “Kodifikasi Cerita Rakyat Daerah Wisata Pangandaran Jawa Barat” (1998), asal-usul Cirengganis berawal dari adanya hubungan sepasang kekasih yang terlarang.
Menurut mitos, pada zaman dahulu (tidak menyebutkan abad/tahun berapa) terdapat seorang pertapa sakti bernama Kyai Argapura.
Ia berada di Cirengganis Pangandaran untuk menunaikan semedinya agar menjadi seorang resi yang sakti mandraguna.
Ketika Kyai Argapura bertapa, tiba-tiba ia mendengar tangisan seorang bayi. Rupanya bayi tersebut berada dalam sebuah box kayu yang mengalir di Sungai Cirengganis.
Sambil bangun terperanjat Kyai Argapura membawanya ke daratan. Ia lantas mengurus bayi tersebut sampai besar.
Di tengah-tengah perjalanan, Kyai Argapura yang sudah mencapai kesaktian membuat sebagian bibit dari bayi tersebut menjadi manusia berkelamin perempuan.
Baca Juga: Asal Usul Nama Sungai Cileueur, Disebut Uratnya Kabupaten Ciamis
Kyai Argapura kemudian menamakan bayi laki-laki Raden Iman Somantri, sedangkan bayi perempuan dengan nama Dewi Rengganis.
Singkat cerita mereka tumbuh dewasa dan saling jatuh cinta. Namun, saat Raden Iman Somantri meminta Kyai Argapura menikahkannya dengan Dewi Rengganis, resi petapa tersebut menolaknya.
Penolakan ini membuat mereka berdua putus asa dan membenamkan dirinya ke dalam Sungai Cirengganis.
Sejak saat itu aliran air tawar yang langsung menuju ke laut dianggap keramat. Selain dipercaya sakti, air Cirengganis juga diyakini bisa mengabulkan berbagai permintaan.
Khasiat Air Cirengganis, Bisa Membuat Bujangan Cepat Mendapat Jodoh
Salah satu permintaan yang sering penghuni Cirengganis kabulkan yaitu doa-doa kaum bujang yang ingin segera bertemu dengan pasangannya. Mereka yang meminta jodoh akan mengikuti serangkaian ritual di Cirengganis.
Beberapa ritual yang bisa membuat kaum bujang terkabul permintaannya yaitu dengan cara merendam diri malam-malam di Sungai Cirengganis di Pangandaran. Tentunya kuncen setempat akan mengawasi mereka.
Konon tak butuh waktu lama untuk mendapat jodoh, asal mereka sudah berendam di Cirengganis, maka titel bujang akan segera berakhir di hari mendatang.
Baca Juga: Asal-usul Nama Goa Panggung di Pangandaran, Petilasan Anak Angkat Ratu Kidul yang Melegenda
Pernyataan tersebut sebagaimana mengutip pendapat leluhur Pananjung berikut ini, “Cirengganis oge berkhasiat ngubaran panyawat jodoh. Bilih cenah aya pameget teu pajeng ka istri, boh istri teu pajeng ka pameget oge tiasa disyaratan ku cai Cirengganis”.
Dari pendapat itulah akhirnya banyak orang-orang yang sulit menikah datang ke Cirengganis. Selain meminta jodoh, sebagian orang juga ada yag meminta jabatan, kekayaan, dan kecerdasan. Entah benar atau tidak, yang jelas sampai saat ini kepercayaan itu masih berkembang.
Air Jernih Cirengganis Bisa Membuat Awet Muda
Kepercayaan terhadap jernihnya air Sungai Cirengganis di Pangandaran bisa membuat awet muda membuat pemikiran orang luar Pangandaran semakin yakin, jika tempat tersebut benar-benar sakti.
Tak heran banyak para pendatang yang ingin ke tempat tersebut pada waktu tertentu. Keyakinan air jernih Cirengganis bisa membuat siapapun yang mandi di dalamnya bisa awet muda, tercantum dalam kutipan orang tua dulu berikut ini.
“Hasia cai Cirengganis janten tempat panyipuhan, janten sejarahna kanggo awet muda, nya saur istilah kapungkur mah kajayaan”.
Akibat pernyataan ini, banyak tamu pengunjung Sungai Cirengganis yang mewadahi air dari tempat tersebut ke dalam botol. Mereka membawanya pulang. Air tersebut menjadi persediaan untuk merawat diri supaya bisa awet muda.
Keyakinan ini hanyalah legenda yang kebenarannya masih dipertanyakan. Namun, dalam sudut pandang sejarawan, fenomena Sungai Cirengganis di Pangandaran merupakan bagian dari gejala sosial yang bisa membuat manusia sadar. Bahwa di dunia ini terdapat kekuatan gaib yang tak bisa kita gapai oleh akal. (Erik/R3/HR-Online/Editor: Eva)