harapanrakyat.com,- Jembatan Burung Diuk merupakan jembatan penghubung antar Dusun Timbangalas dan Dusun Cicurug, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Namanya cukup unik, konon jembatan yang berada di Cipaku ini dinamai Burung Diuk karena ada seekor burung yang selalu hinggap di pohon kiara dekat jembatan.
Menurut Dadang, tokoh masyarakat setempat, Jembatan Burung Diuk awalnya merupakan jembatan gantung yang terbuat dari bambu.
“Jembatannya belum bisa dilewati mobil, tapi sempat diperbaiki. Sayangnya, tidak memadai. Jadi pondasinya tidak kuat, sehingga begitu banjir bagian tiang tengah pun ambruk,” ujar Dadang, Senin (14/8/2023).
Baca Juga: Warga Sukawening Ciamis Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 2023 Meter
Dadang menuturkan konon menurut cerita dari orang-orang terdahulu, asal usul nama Jembatan Burung Diuk diambil karena ada satu burung yang selalu hinggap di atas pohon Kiara yang berada di tepian sungai Cimuntur.
“Ya, nama burung diuk berawal dari adanya seekor burung yang selalu hinggap di pohon Kiara. Menurut cerita burung tersebut tidak bisa ditakut-takuti atau diganggu. Bahkan sekalipun jembatan sudah dibangun burung tersebut selalu ada,” katanya.
Dari sana, lanjut Dadang, orang yang dituakan di Dusun Timbangalas memberi nama Jembatan Burung Diuk.
“Saat itu pohon Kiara yang berada di tepi sungai digunakan untuk mengikat sasak (jembatan) gantung,” katanya.
Dadang mengaku tidak tahu jenis burung yang selalu hinggap di pohon kiara tersebut. Namun, keberadaan burung tersebut membuat jembatan diberi nama Burung Diuk. Kata Diuk merupakan bahasa Sunda yang berarti duduk.
“Sejak ada burung itu, jembatan hingga saat ini namanya Burung Diuk,” tandasnya. (Edji/R7/HR-Online/Editor-Ndu)