Frans S Mendur merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Ia adalah fotografer satu-satunya yang berhasil mengabadikan momen kemerdekaan dari jarak dekat. Bayangkan jika ia tidak ada di saat itu, barangkali momen penting ini akan tinggal cerita yang lama kelamaan bisa rapuh dimakan usia.
Kendati memegang peran andil dalam kemerdekaan, nama Frans S Mendur tidak banyak diketahui oleh generasi bangsa.
Frans S Mendur yang pernah mendapatkan berbagai bintang kehormatan dari Presiden SBY ini seolah terlupakan oleh sejarah.
Bangsa ini hanya tahu foto proklamasi tanpa tahu siapa dibalik pembuat visual bersejarah tersebut.
Baca Juga: Wikana Pejuang Kemerdekaan asal Sumedang Hilang Pasca G30S 1965, Pernah Jadi Ketua PKI di Jabar
Kisah Frans S Mendur Meminjam Satu Rol Film dari Kantor Surat Kabar Jepang
Melansir situs resmi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berjudul, “Kisah Frans S Mendur, Lensa, dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” (2022), konon foto proklamasi yang dibuat Frans S Mendur berasal dari rol pinjaman di kantor surat kabar Jepang.
Sebelumnya Frans bekerja pada surat kabar Jepang bersama sang kakak yaitu, Alex Mendur. Mereka memiliki jobdesk sebagai wartawan foto.
Ketika desas-desus proklamasi kemerdekaan mulai ramai di kalangan jurnalis, mereka berdua adalah wartawan foto paling beruntung karena bisa mengabadikan momen penting tersebut.
Dalam satu rol foto yang dipinjam Mendur Bersaudara dari kantor surat kabar Djawa Shinbun Sha ini berhasil mengabadikan 3 kali jepretan dengan epic.
Sesuai janji sebelumnya dengan kepala redaksi Djawa Shinbun Sha, Frans akan menyerahkan hasil jepretannya ke kantor. Namun Alex Mendur menyembunyikan gandaannya di rol lain, baru setelah suasana kondusif ia mencetaknya diam-diam di kantor berita Domei.
Baca Juga: Sejarah Naskah Proklamasi yang Terlupakan, Ada Peran Tentara Jerman?
Mengubur Hasil Jepretan Proklamasi di Halaman Kantor Asia Raya
Sebagian pendapat berkata lain mengenai peran Alex Mendur yang menyembunyikan diam-diam rol jepretan proklamasi.
Dalam situs kementerian di atas misalnya, penulis menyebutkan jika Frans S Mendur lah yang menyembunyikan plat foto proklamasi dengan cara dikubur.
Konon Frans mengubur plat foto berisi jepretan proklamasi itu di halaman Kantor Asia Raya –sebuah kantor persuratkabaran di zaman Jepang. Sedangkan hasil jepretan Alex disita oleh tentara Jepang.
Pasukan Nippon berhasil merusak jepretan Alex setelah proses penyitaan itu dilakukan dengan sadis. Mereka menyita dan merusak foto Alex dengan cara dibakar.
Pembakaran rekaman foto ini karena isi foto di dalam plat tersebut dianggap bisa membuat Sekutu marah pada pemerintahan Jepang.
Jepang tidak ingin membuat negaranya semakin rusak setelah tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 dibom oleh Sekutu.
Maka dari itu apapun yang diperintahkan oleh Sekutu akan dilakukan sebaik mungkin oleh pemerintahan Jepang, termasuk mempertahankan pendudukannya di Indonesia sampai Belanda menguasai kembali wilayah tersebut.
Menerima Bintang Jasa Utama dan Bintang Mahaputera Naraya
Seolah termakan zaman, nama Mendur Bersaudara (khususnya Frans S Mendur) kembali diperkenalkan oleh pemerintah di zaman SBY dengan memberinya kehormatan Bintang Jasa Utama.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 9 November 2009 yang lalu. Frans S Mendur bersama kakaknya, Alex Mendur mendapatkan penghargaan ini karena berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.
Melalui penghargaan bintang ini, Mendur Bersaudara juga diikrarkan sebagai Pahlawan Jurnalistik Indonesia.
Mereka memiliki peran andil dalam kemerdekaan yang tidak semua orang bisa melakukannya. Tanpa kehadiran Mendur Bersaudara di waktu itu, besar kemungkinan fakta penting tentang proklamasi 1945 tidak akan sampai kepada anak cucu kita di hari mendatang.
Tak puas dengan penghargaan di tahun 2009, SBY kemudian memberikan kembali gelar kehormatan Bintang Mahaputera Naraya pada Frans dan Alex Mendur pada 12 November 2010.
Selain itu Presiden RI ke-6 ini turut menginisiasi pembangunan monumen Frans S Mendur di kampung halamannya di Kawangkoan, Sulawesi Utara.
Peresmian monumen memperingati jasa Mendur Bersaudara ini diresmikan oleh SBY pada 11 Februari 2013. Dengan adanya monumen ini Presiden SBY berharap nama Mendur Bersaudara akan selalu diperingati sebagai pahlawan berjasa besar bagi kemerdekaan Indonesia. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)