harapanrakyat.com,- Tak hanya menyebabkan kekeringan, dampak fenomena El Nino terhadap kesehatan manusia juga perlu diwaspadai. Salah satunya infeksi saluran pernafasan.
Fenomena El Nino merupakan pemanasan pada suhu muka air laut (SML) yang melebihi kondisi normal. pemanasan tersebut terjadi di Samudera Pasifik Tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan pertumbuhan awan di laut Samudera Pasifik, serta mengurangi curah hujan di Indonesia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino di Indonesia terjadi pada bulan Agustus hingga September 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, dr. Andi Bastian menyebutkan, ada beberapa dampak yang akan ditimbulkan dari fenomena El Nino bagi kesehatan manusia.
“Tentunya penyakit yang paling sering itu infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA,” kata Andi Bastian, Jumat (4/8/2023).
Kemudian, lanjutnya, selain penyakit saluran pernapasan, dampak dari kekeringan dan kurangnya sumber air bersih juga bisa mengakibatkan penyakit kulit.
“Beberapa penyakit lain seperti penyakit kulit, diare, dan penyakit menular bisa saja menyerang tubuh manusia ketika kekeringan dan kurangnya sumber air bersih,” terangnya.
Selain itu, gangguan kekurangan makanan hingga malnutrisi juga bisa terjadi akibat dampak fenomena El Nino.
Tanaman dan sayuran bisa saja berkurang akibat kekeringan, sehingga daya tahan tubuh manusia bisa turun akibat kurang asupan nutrisi dan lainnya.
Andi menjelaskan, untuk mencegah penyakit tersebut harus dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Untuk menghindari dampak fenomena El Nino, jangan sembarangan konsumsi makanan yang bisa menyebabkan diare. Kemudian, harus menyediakan sumber air bersih yang banyak,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kekurangan air bersih, pihaknya akan melakukan kaporitisasi terhadap sumber air yang tidak bersih.
“Kalau nanti suatu saat terjadi kekeringan yang cukup parah dan sumber air bersih sedikit, kita akan kaporitisasi,” pungkasnya. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)