Titin Sumartini adalah seorang pelopor pemeran wanita genit dalam industri perfilman Indonesia. Namanya terkenal karena peran yang terkadang menggelikan, Titin akhirnya dikenal sebagai artis dengan julukan ratu genit oleh pemuda generasi tahun 1950-an.
Adapun yang catatan menarik dari Titin terletak dari tempat kelahirannya Tasikmalaya. Sebagai seorang wanita Sunda Titin kerap menampilkan gaya bahasa yang tidak asing di telinga orang-orang Sunda. Oleh sebab itu banyak orang Jakarta yang datang ke Tasik dan teringat Titin Sumartini.
Sekarang nama Titin Sumartini telah melegenda, kendati begitu ada pula yang tidak mengenal Titin. Mungkin karena generasi usia yang terpaut jauh, atau bahkan tidak tahu karena tidak pernah ada informasi mengenai Titin secuil pun.
Padahal jika kita telusuri lebih jaul lagi nama Titin Sumartini merupakan artis tersohor. Menurut kabar yang berseliweran di kalangan bintang film saat itu, Titin adalah pemeran dengan paling banyak mendapatkan pembayaran honor.
Baca Juga: Kisah Perawat Emmy Saelan, Ledakkan Diri di Tengah Pasukan Sekutu
Hal tersebut karena peran genit yang susah diperankan wanita lain. Sutradara film jatuh hati dengan permainan akting Titin, maka dari itu pembayaran mahal untuk Titin tampaknya lumrah-lumrah saja. Bahkan ini juga bisa menambah eksistensi pergaulan Titin di kalangan artis-artis muda lainnya.
Titin Sumartini, Mendapat Relasi Film dari Sang Suami
Menurut Rd. Lingga Wisnu M.S dalam buku berjudul, “Rahasia Hidup Titin Sumartini” (1985), Titin Sumartini mendapatkan relasi bermain film dari sang suami yang punya banyak teman seniman peran. Suami Titin merupakan pegawai negeri urusan ekonomi di daerah Tasikmalaya.
Sebelumnya Titin hanya ibu rumah tangga biasa, namun dibalik kegiatan sehari-hari mengurus rumah, anak, dan suami, ada bakat terpendam Titin yang mengarah pada seni peran. Konon Titin sering mengajak anak dan suami bermain sandiwara kecil-kecilan di tengah rumah.
Suami Titin kemudian merespon bakat ini dengan memperkenalkannya kepada seorang pegawai Entertainment, Harun Al- Rasyid. Ia lantas mengetes bakat Titin untuk bermain Sandiwara di depannya, dengan alat seadanya tak perlu berjam-jam materi sandiwara Titin selesai dan tampil di depan Harun.
Ia pun langsung melapor kepada majikannya, Rd. Arifin yang kebetulan saat itu sedang berada di Studio Golden. Selain tampil di hadapan Harun, Titin juga kemudian menunjukan bakat bersandiwaranya di depan sang pemilik studo. Akibatnya Rd. Arifin terpukau dengan penampilan Titin.
Baca Juga: Toety Heraty, Filsuf Pejuang Gerakan Feminisme di Indonesia
Titin Sumartini, Pelopor Pemeran Wanita Genit dalam Industri Perfilman Indonesia
Menurut Lingga, pertama kali Titin terkenal sebagai artis pemeran wanita genit yakni tahun 1951 dalam film berjudul “Seruni Laju”. Dalam film tersebut, wanita kelahiran Tasikmalaya, 28 Desember 1932 ini mulai terkenal karena perannya yang langka.
Kala itu peran wanita genit dalam industri film Indonesia masih terbilang jarang. Dibalik kelangkaan itu Titin kemudian mengambil peluang untuk mempraktikkan peran tersebut.
Selain dalam film “Seruni Laju”, nama Titin semakin naik daun tatkala main film “Sepanjang Malioboro” tahun 1953.
Titin pun semakin terkenal sebagai artis hebat. Karir Titin Sumartini terus menanjak seiring dengan karakternya yang memerankan wanita genit. Apalagi ketika ia bergabung dengan beberapa pemain Srimulat dalam film berjudul “Putri Solo” tahun 1955.
Bahkan dalam film tersebut Titin tidak menolak untuk memerankan adegan ciuman dengan lawan mainnya. Bagi Titin pekerja seni peran harus punya totalitas yang tinggi.
Jangankan melakukan adegan ciuman, jika si sutradara menyuruhnya jalan di atas bara api, apa boleh buat, sebagai seniman totalitas Titin siap dengan segala risikonya.
Baca Juga: Rudy Badil, Personil Warkop DKI yang Tak Pernah Naik Panggung
Sulastri, Nama Panggung Titin yang Membawa Kesuksesan
Sulastri merupakan nama panggung Titin Sumartini ketika ia bermain peran. Tidak banyak yang tahu jika Sulastri memiliki nama asli Titin Sumartini, para penikmat hiburan yang menampilkan Titin selalu menyebutnya dengan Sulastri. Bahkan ketika jumpa fans nama Titin tidak pernah disebut para penggemarnya, mereka kerap memanggilnya dengan panggilan Lastri.
Nama Sulastri dalam panggung hiburan terkenal sering dipasangkan dengan pemuda ganteng bernama Chatir Harro. Pria berdarah Indo ini menjadi lawan main Sulastri dalam berbagai film, salah satunya pasangan Sulastri dalam film “Putri Solo”.
Menurut berbagai informasi yang tersebar, nama Titin menjadi berasal dari sang sutradara. Ia merasa wanita berparas cantik tidak cocok diberi nama Titin, tanpa persetujuan sebelumnya maka si sutradara mengubah namanya menjadi Sulastri.
Dengan nama itu karir Titin terus maju, bahkan karena prestasinya dalam industri film Indonesia masa awal, ia bisa membeli kehidupan mewah. Titin berhasil memiliki rumah, mobil, dan barang berharga lainnya yang bersifat investasi. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)