Tempat tercerah di bumi menyajikan panorama yang luar biasa. Bagaimana tidak, suasana cerahnya seolah menunjukkan keajaiban cahaya alam semesta di muka bumi. Tempat tercerah yang belum lama ini ilmuwan identifikasi adalah Altiplano di Gurun Atacama, Chile.
Bahkan kabarnya, Gurun Atacama mendapatkan sinar matahari yang volumenya hampir sama dengan Venus. Venus populer dengan sebutan “planet merah” karena posisinya paling dekat dengan matahari. Hal ini membuatnya memiliki suhu tinggi dengan cahaya terang membara layaknya terbakar.
Suhu di Venus sekitar 900 derajat Fahrenheit atau setara dengan 482 derajat Celcius. Sinar matahari hanya perlu waktu sekitar 6 menit untuk sampai di permukaan Venus. Mungkinkah Gurun Atacama juga demikian? Pada ulasan kali ini kita akan membahasnya lebih detail, lengkap dengan beberapa fakta unik yang mendasarinya.
Tempat Tercerah di Bumi, Berikut Faktanya
Seperti telah tertera sebelumnya, Altiplano di Gurun Atacama, Chile, terkenal sebagai tempat paling cerah di dunia.
Baca Juga: Asal Usul Air di Bumi, Berikut Penjelasan Berbagai Ahli
Hal ini tidak terjadi begitu saja, melainkan ada sejumlah faktor yang mendasari. Sebut saja elevasi tinggi, minimnya hambatan dari awan atau polusi cahaya, serta udara kering. Berikut penjelasan tentang faktor-faktor di atas.
1. Elevasi Tinggi
Melansir dari Jurnal Bulletin of American Meteorological Society, Atacama menjadi tempat paling cerah berkat ketinggiannya. Gurun ini terletak di ketinggian sekitar 4.000 meter. Sehingga mampu memperoleh sinar matahari yang lebih banyak daripada lokasi di sekitar ekuator.
2. Polusi Cahaya
Gurun Atacama juga mendapatkan keluaran energi cahaya yang matahari pancarkan ke bumi dalam jumlah tinggi. Ilmuwan yang mengukur tingkat radiasinya bahkan sangat takjub. Mengingat nilai yang mereka dapat mencapai 2.177 watt/meter persegi.
Jumlah radiasi ini hampir sama dengan musim panas di planet Venus. Padahal, radiasi matahari di permukaan atmosfer bumi saja hanya sekitar 1.360 watt/meter persegi. Tak heran jika polusi cahaya di puncak Gurun Atacama menjadikannya tempat tercerah di bumi.
3. Udara Kering
Meski letaknya berada di ketinggian, ternyata Atacama menjadi salah satu gurun paling kering dengan kelembaban terendah di dunia. Beberapa bagian gurun ini tidak pernah mengalami hujan sama sekali selama bertahun-tahun.
Curah hujan yang sangat minim menjadikan Atacama sebagai tempat tercerah di bumi. Pasalnya, ketiadaan hujan menyebabkan Gurun Atacama memiliki langit bening tanpa mendung.
Fenomena tidak adanya hujan di kawasan ini ternyata memiliki sisi menarik. Bermula ketika Gurun Atacama berlokasi di sisi timur Pegunungan Andes. Membuatnya menjadi penghalang bagi serbuan angin lembab yang bersumber dari wilayah Samudera Pasifik.
Baca Juga: Teori Iklim Bumi Baru, Sebagian Bumi Tidak Tertutup Es
Serbuan angin lembab ini menabrak area pegunungan kemudian terangkat ke puncak. Akibatnya, terjadilah kondensasi dan membuat hujan di sebelah barat pegunungan.
Dengan begitu, bagian timur pegunungan tempat Atacama berada, hanya mendapat efek bayangan hujan. Wilayahnya tidak kebagian setitik air pun.
Selain itu, ketika orbit bumi semakin mendekati matahari di titik perihelion. Pada belahan bumi bagian selatan mengalami lonjakan radiasi hingga 7%.
Akibatnya kondisi kering terus terjadi di Gurun Atacama. Membuat beberapa wilayahnya tidak akan mendapat hujan hingga berabad-abad.
Keberadaan Gurun Atacama untuk Lokasi Penelitian
Sebagai tempat tercerah di bumi, membuat Gurun Atacama menjadi lokasi ideal untuk mengamati suasana langit malam yang jernih.
Sejumlah observatorium bintang terkenal juga banyak berlokasi di tempat ini. Selain itu, Atacama kerap dijadikan tempat observasi berbagai studi astronom seperti berikut ini.
1. Penelitian Analogi dengan Planet Mars
Keringnya Gurun Atacama sangat cocok untuk penelitian ilmiah dan eksperimen yang relevan dengan kondisi planet Mars.
Baca Juga: Keadaan Bumi Zaman Dulu Beda dengan Sekarang, Lebih Ekstrim!
NASA memilih lokasi ini untuk melakukan uji coba kendaraan dan peralatan yang akan mereka kirim ke Mars. Penelitian pertama terjadi sekitar tahun 1970-an menggunakan uji coba Robot Viking.
2. Observasi Terhadap Bintang
Karena tempat tercerah di bumi adalah Gurun Atacama, banyak ilmuwan yang memilihnya untuk meneliti langit malam. Beberapa diantaranya adalah Atacama Large Millimeter atau Submillimeter Array. Sebuah observatorium paling canggih di dunia untuk studi astronomi.
Meskipun kering dan tandus, Gurun Atacama menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan. Mulai dari cakrawala luas, oasis, hingga area garam, membuat banyak orang datang untuk menikmati keindahan gurun ini. Apalagi gelar tempat tercerah di bumi, membuat nama Altiplano di Gurun Atacama, Chile kian populer. (R10/HR-Online)