Proses metabolisme protein perlu untuk Anda ketahui saat ini. Terdapat berbagai proses dalam metabolisme protein yang berlangsung setiap harinya. Berbagai tahap metabolisme protein tersebut akan berlangsung dengan fase-fase yang penting.
Baca Juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati yang Bermanfaat Bagi Tubuh
Metabolisme protein akan berlangsung ketika makanan mulai masuk ke dalam perut. Nantinya tahap metabolisme tersebut akan berlangsung dari perut sampai dengan usus.
Proses Metabolisme Protein Ketika Makanan Masuk ke dalam Perut
Protein adalah makromolekul yang terdiri dari rantai asam amino. Mereka berperan penting dalam struktur, fungsi, dan regulasi tubuh manusia. Protein berkontribusi pada pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sistem kekebalan tubuh, enzim, hormon, transportasi zat, dan menjaga keseimbangan cairan.
Metabolisme protein adalah serangkaian proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh untuk mengatur produksi, pemecahan, dan penggunaan protein. Protein merupakan salah satu jenis nutrisi makro yang penting bagi tubuh manusia. Metabolisme protein terjadi di berbagai jaringan dan organ dalam tubuh, seperti otot, hati, ginjal, dan usus.
Daging, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, tahu, tempe, bijian, dan daging olah adalah contoh makanan yang mengandung protein. Mereka menyediakan asam amino penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan fungsi tubuh lainnya.
Pilihan makanan yang kaya protein memungkinkan Anda memenuhi kebutuhan protein harian dan menjaga kesehatan serta keseimbangan nutrisi tubuh.
Dalam protein terdapat kurang lebih 20 tipe asam amino yang berbeda dan membentuk rantai panjang. Berbagai tipe asam amino tersebut juga punya spesifikasi masing-masing sesuai dengan strukturnya.
Jika tahapan metabolisme protein dalam tubuh terganggu, maka dapat mempengaruhi tubuh dengan penyakit yang bisa datang menyerang.
Tahapan Metabolisme Protein Masuk ke Perut
Proses metabolisme protein akan memiliki berbagai tahapan yang berlangsung. Sama dengan metabolisme lain yang terjadi dalam tubuh, protein akan terjadi melalui dua fase.
Ya, metabolisme protein yang terjadi dalam tubuh bakal melewati dua fase yaitu anabolisme dan katabolisme. Fase anabolisme merupakan suatu proses perubahan asam amino menjadi protein.
Sedangkan fase katabolisme merupakan sebuah proses protein memecah menjadi asam amino. Dalam tahapan metabolisme, protein akan menghubungkan dua fase proses tersebut.
Sehingga di dalam tubuh bisa menghasilkan energi dan memperbaiki sel-sel yang telah rusak. Tahapan metabolisme protein akan dimulai pada saat makanan masuk ke dalam perut.
Baca Juga: Proses Metabolisme Karbohidrat, Fungsi dan Contohnya
Pada saat makanan masuk ke dalam perut maka sebuah enzim bernama pepsin akan memutus ikatan peptida pada sisi NH2. Enzim pepsin akan memutus asam amino aromatik, dekarboksilase, dan asam amino aromatik untuk mencerna protein. Dalam proses ini akan membutuhkan pH yang ideal.
Sehingga pemutusan ikatan peptida hanya bisa terjadi pada lambung dengan lingkungan asam. Enzim yang bisa memutuskan ikatan protein tidak akan berfungsi apabila makanan telah mencapai usus besar. Hal itu karena dalam usus besar memiliki pH yang tinggi.
Tahapan Metabolisme pada Usus Halus
Setelah terjadi proses pemutusan ikatan peptida pada lambung, akan terjadi proses selanjutnya pada usus halus. Proses metabolisme protein akan berlangsung pada usus halus ketika sudah melewati perut atau lambung.
Dalam usus halus ini pankreas akan mensekresi tripsin, karboksipeptidase, dan kimotripsin. Pankreas tersebut akan memecah gugus protein menjadi peptida rantai sedang dan kecil.
Peptidase pada batas usus halus melakukan hidrolisis peptida rantai sedang dan kecil yang kemudian membentuk asam amino serta tripeptida bebas. Nantinya, produk akhir dari metabolisme protein akan terserap dan digunakan oleh sel. Sehingga nantinya tubuh bisa merasakan manfaatnya untuk mendukung kesehatan.
Asam Amino Hasil Metabolisme Protein
Dari berbagai tahapan, metabolisme protein ini akan menghasilkan asam amino yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Terdapat kurang lebih 75 sampai 80% asam amino dari hasil metabolisme protein.
Hasil asam amino tersebut akan digunakan kembali untuk membuat protein yang baru. Nantinya, dengan siklus krebs akan terdapat asam amino yang bakal terserap tubuh.
Selain itu, juga terdapat sebagian asam amino yang akan diubah menjadi air gas karbon dioksida dan ATP. Dalam tubuh tidak akan menyimpan sisa asam amino yang berlebihan.
Baca Juga: Sifat Asam Amino yang Sangat Dibutuhkan Beserta Klasifikasinya!
Nah, sisa asam amino tersebut akan mengalami katabolisme dan berubah membentuk urea untuk bahan kimia amfibolik. Nantinya, bahan kimia amfibolik tersebut akan keluar dari tubuh melalui urine.
Proses metabolisme protein sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh dan memastikan ketersediaan asam amino yang cukup untuk berbagai fungsi tubuh. Gangguan dalam metabolisme protein dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pertumbuhan, kekurangan protein, atau penyakit metabolik tertentu. (R10/HR-Online)