Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruProfil Pangeran Aria Suria Atmadja, Bupati Sumedang yang Dikagumi Belanda

Profil Pangeran Aria Suria Atmadja, Bupati Sumedang yang Dikagumi Belanda

Profil Pangeran Aria Suria Atmadja merupakan seorang Bupati Sumedang, Jawa Barat yang dikagumi oleh Belanda.

Dedikasi yang ia berikan kepada masyarakat Sumedang tidak hanya membuat rakyat kagum padanya. Namun, Pemerintah Belanda pun mengagumi Bupati Sumedang tersebut..

Terdapat banyak peran yang ia ambil ketika hidup, mulai dari bidang pertanian, pendidikan, peternakan, hingga kesehatan.

Selain itu sikapnya yang bijaksana, cerdas dan memiliki pemahaman keislaman yang kuat membuatnya rakyat Sumedang mencintai Pangerang Aria Suria Atmadja.

Baca Juga: Kisah RAA Kusumadiningrat, Bupati Galuh yang Beristri Wanita Tionghoa

Profil Pangeran Aria Suria Atmadja, Dikagumi Rakyat dan Belanda

Pangeran Aria Suria Atmadja merupakan seorang anak dari Bupati Sumedang yang bernama Suria Kusumah Adinata. Ibunya bernama Raden Ayu Ratnaningrat putri dari Demang Somawilaga, Jaksa Sumedang.

Ia lahir dengan nama Raden Sadeli tepat pada 11 Januari 1851 di Sumedang. Ketika kecil ia memiliki nama panggilan yaitu, Aom Sadeli.

Pangeran Aria Suria Atmadja sendiri merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Ia memiliki julukan Pangeran Panuntung yang artinya pangeran terakhir. Julukan ini diberikan karena ia memang tidak memiliki anak laki-laki sebagai penerus keturunannya.

Rahmi Handayani dkk, dalam “Rekam Jejak Pangeran Aria Soeria Atmadja (Bupati Sumedang Tahun 1883-1919)” (2019) menyebut, meskipun lahir dalam lingkungan feodal yang sangat kental, Pangeran Aria Suria Atmadja sudah mendapatkan pendidikan yang keras dari ayahnya. 

Ia diajarkan untuk selalu bersikap disiplin. Tak hanya itu ia juga diajarkan mengenai pendidikan keagamaan dan budi pekerti.

Didikan orang tuanya inilah yang membuat Pangeran Aria Suria Atmadja ia tumbuh menjadi anak yang cerdas, kreatif dan disiplin.

Selain mendapatkan didikan langsung dari ayahnya, Pangeran Aria Suria Atmadja juga mendapatkan pelajaran agama dari K.H. Asyrofuddin, seorang ulama besar dari Sumedang.

Ketika memasuki usia remaja Pangeran Aria Suria Atmadja sudah mempelajari beberapa bahasa asing seperti Inggris, Prancis, hingga Belanda.

Bekal-bekal inilah yang kelak berperan penting dalam setiap karir Pangeran Aria Suria Atmadja. Pangeran Suria Atmadja sendiri menikah dengan Raden Ayu Raadja Ningrum dan memiliki satu orang anak perempuan bernama Raden Ayu Djogdjauten Djobaedah.

Baca Juga: KRT Aria Sunarja, Bupati Ciamis Tahun 1930 yang Dihadiahi Belanda Liburan ke Eropa

Kontribusi Pangeran Aria Suria Atmadja

Kontribusi Aria Suria Atmadja sebenarnya cukup banyak. Mulai dari bidang ekonomi, infrastruktur, keamanan, kesehatan, kesenian, lingkungan, pertanian, peternakan, hingga pendidikan.

Dalam bidang perekonomian Raden Suria Atmadja pernah membantu rakyat Sumedang yang terjebak lintah darat. Bersama dengan para pamong praja ia menggagas Bank Priyayi yang memberikan solusi kredit agar para rakyat Sumedang tidak terjebak praktik lintah darat.

Dalam bidang infrastruktur Pangeran Suria juga berperan penting dalam pembangunan Cadas Pangeran yang menghubungkan antara Bandung dan Sumedang.

Kini Cadas Pangeran menjadi salah satu jalan yang cukup penting dalam menghubungkan kedua wilayah tersebut terutama dalam urusan perekonomian.

Pangeran Aria Suria Atmadja juga berperan aktif dalam meningkatkan keamanan di masyarakat dengan membangun pos-pos keamanan.

Selain itu beliau juga pernah memberikan kebijakan bagi masyarakat Sumedang untuk menanam tanaman obat hingga mengentaskan penyakit cacar melalui program vaksinasi.

Ia juga aktif dalam bidang kesenian dengan memberikan perhatian yang besar kepada Tari Tayub. Bahkan karena kecintaannya terhadap dunia seni, beliau sempat menulis sebuah lagu yang diberi judul Lagu Sonteng.

Baca Juga: Sejarah Cadas Pangeran Sumedang dan Kisah Perseteruan Pangeran Kornel dengan Daendels

Reboisasi Hutan Gundul

Peran dari Pangeran Aria Suria Atmadja juga rutin mengadakan reboisasi terhadap wilayah-wilayah hutan yang sudah gundul dan memberikan perlindungan terhadap hewan-hewan.

Beberapa peran lainnya adalah Pangeran Aria Suria Atmadja mempelopori terasering terhadap sawah di area Sumedang dan sangat memperhatikan kesejahteraan para petani. Peran ini juga beliau berikan terhadap para peternak di daerah kekuasaannya.

Untuk menambah kesejahteraan masyarakatnya, beliau mendirikan sekolah-sekolah dengan harapan agar rakyatnya dapat memperoleh pendidikan yang layak.

Semasa hidup memang Pangeran Aria Suria Atmadja banyak menghabiskan waktunya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Prinsip ini memang sudah menjadi warisan dari orang tuanya yang sejak dulu sudah berusaha untuk mensejahterakan rakyat Sumedang.

Zaki Mubarak, dalam “Masjid Agung Tasikmalaya, Sejarah Arsitektur, Tokoh dan Gerakan Islam di Kota Santri” (2021) menyebut, Pangeran Aria Suria Atmadja juga pernah mewakafkan tanah dan pembangunan Masjid Agung Tasikmalaya yang sudah berdiri hingga hari ini.

Peran-peran besar dan kontribusi inilah yang menyebabkan orang tidak melupakan peran Pangeran Suria Atmadja.

Pensiun Tahun 1919

Pangeran Aria Suria Atmadja memutuskan untuk pensiun pada tahun 1919. Keinginannya untuk pensiun karena sudah menginjak usia yang tidak muda lagi.

Tepat pada tahun 1921 Pangeran Aria Suria Atmadja menulis sebuah buku yang berjudul “Ditiung Memeh Hujan”. Pada tahun itu juga, ia memutuskan untuk melakukan perjalanan haji ke Mekkah.

Namun, karena kondisi perjalanan yang cukup ekstrim dan kondisi beliau yang sudah lemah membuat kondisi kesehatannya menurun.

Semasa beliau hidup terdapat beberapa penghargaan yang ia terima langsung dari Pemerintahan Hindia Belanda.

Penghargaan tersebut antara lain, De Groote Golden Star (bintang emas), Ridder der Orde van den Nederlandschen Leeuw, Songsong Kuning (payung kuning), Songsong Kuning (payung kuning).

Nina Herlina Lubis dalam, “Tradisi dan transformasi sejarah Sunda” (2000) menyebut, untuk menghormati jasa-jasanya, pada 25 April 1922 didirikan sebuah lingga (monumen) di tengah alun-alun Kota Sumedang yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal D. Fock. Hadir dalam peresmian tersebut para bupati, Residen Priangan, serta para pejabatnya.

Sebuah yayasan yang kagum dengan dedikasi Pangeran Aria Suria Atmadja membangun Monumen Lingga Sumedang.

Yayasan ini sendiri terdiri dari A.J.H. Eijken sebagai ketua, A.A. de Munnick sebagai sekretaris, dan I. de Vries sebagai bendahara pengurus. Selain itu terdapat beberapa pengurus lain yang turut membantu dalam pembangunan Monumen Lingga Sumedang ini. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Pengamat Sepak Bola

Pengamat Sepak Bola Sarankan Tambah Pemain Diaspora: Supaya Siap di Piala Dunia

Mohamad Kosnaeni, salah satu pengamat sepak bola Indonesia, menyoroti kalahnya Indonesia melawan Korea Utara di ajang Piala Asia. Menurut Kosnaeni, Timnas U-17 membutuhkan pemain...
Timnas U-17

Pasca Kalah dari Korea Utara, Nova Arianto Bongkar Masalah Timnas U-17, Harus Evaluasi!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkap adanya evaluasi dari kekalahan saat melawan Korea Utara. Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia kalah telak dari Timnas...
Layanan Cek Kesehatan Gratis

Warga Kota Banjar Dapat Nikmati 14 Layanan Cek Kesehatan Gratis, Begini Caranya!

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan program layanan cek kesehatan gratis di masing-masing Puskesmas. Warga pun dapat menikmati 14...
Dapur Rumah Warga Lakbok

Diduga Lupa Matikan Tungku, Dapur Rumah Warga Lakbok Ciamis Terbakar

harapanrakyat.com,- Diduga lupa mematikan tungku usai memasak, dapur rumah warga di Dusun Sukamukti, RT 20/06, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar...
Perampasan Perhiasan Anak Sekolah

Perampasan Perhiasan Anak Sekolah Modus Ngaku Guru Baru Marak Terjadi di Pangandaran, Waspada!

harapanrakyat.com,- Perampasan perhiasan anak sekolah dengan modus mengaku sebagai guru baru di sekolah terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Korbannya tersebar di lima Sekolah...
Billy Syahputra dan Vika Kolesnaya Resmi Menikah Ini Fakta-faktanya.

Billy Syahputra dan Vika Kolesnaya Resmi Menikah? Ini Fakta-faktanya

Billy Syahputra dan Vika Kolesnaya kabarnya telah menikah. Benarkan demikian? Presenter sekaligus komedian ternama, Billy Syahputra, tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, adik dari mendiang...