Senin, April 28, 2025
BerandaBerita TerbaruPenumpasan Gerombolan DI/TII dan Nasi Bungkus Pangdam Siliwangi di Pangandaran

Penumpasan Gerombolan DI/TII dan Nasi Bungkus Pangdam Siliwangi di Pangandaran

Presiden Soekarno menunjuk Pangdam Siliwangi bernama Mayjen Ibrahim Adjie untuk melakukan penumpasan terhadap gerombolan DI/TII. Pada tahun 1950 gerakan separatisme yang diusung oleh gerombolan DI/TII semakin kuat di Jawa Barat.

Daerah yang menjadi basis gerombolan tersebut antara lain Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, dan perbatasan antara Jawa Barat-Jawa Tengah dari arah Selatan.

Penduduk di daerah tersebut mengalami banyak trauma, mereka takut dengan gerombolan DI/TII.

Pasalnya tidak hanya mengajak mereka untuk mendukung pemisahan diri dari republik Indonesia, gerombolan DI/TII juga tak segan untuk menghabisi orang yang tidak menyetujui berbagai usulannya.

Peristiwa ini pun terus menghantui pemerintah republik Indonesia. Maka pada tahun 1957, Ibrahim langsung terjun ke lapangan bersama anak buahnya untuk memenuhi daulat sang Presiden. Hingga pada tahun 1960-an awal kerusuhan yang disebabkan oleh gerombolan DI/TII semakin redup.

Baca Juga: Gerombolan DI/TII Mengamuk di Garut 1953, 113 Rumah Dibakar, 5 Warga Sipil Terbunuh

Mereka tidak lagi menunjukkan perlawanan yang berarti. Bahkan beberapa gembongnya sudah tertangkap oleh pasukan Siliwangi di berbagai daerah operasi mereka seperti di Ciamis, Tasikmalaya, dan Pangandaran.

Pada tahun 1961, untuk merayakan kemenangan yang bisa disamakan dengan syukuran keberhasilan tugas pasukan Siliwangi memberantas gerombolan DI/TII di Jawa Barat, maka Ibrahim Adjie selaku Pangdam Siliwangi hendak merayakannya di Pangandaran.

Rayakan Penumpasan Gerombolan DI/TII, Mayjen Ibrahim Adjie Mengundang Atase Asing di Jakarta ke Pangandaran

Mayjen Ibrahim Adjie hendak meramaikan keberhasilan tugas pasukan Siliwangi memberantas gerombolan DI/TII. Ia pun mengundang beberapa atase militer asing dari Jakarta ke Pangandaran.

Para atase ini diundang sekaligus untuk membuktikan tidak ada lagi gerombolan DI/TII yang berkeliaran di daerah Jawa Barat. Khususnya di Ciamis, Tasik, dan Pangandaran.

Mayjen Ibrahim Adjie sengaja memilih Pangandaran untuk merayakan kemenangan, karena ia ingin mengajak anak buahnya berwisata. Pada saat itu, daerah Pangandaran sudah terkenal sebagai tempat wisata bermain air.

Pangandaran menjadi saksi kegembiraan prajurit Siliwangi pasca menumpas gerakan separatis yang diinisiasi oleh gerombolan DI/TII.

Mayjen Ibrahim Adjie ingin membebaskan prajuritnya dari tugas yang menegangkan dengan cara berlibur bersama. Bahkan prajurit Siliwangi diijinkan mengajak anak dan istrinya ikut berlibur ke pantai Pangandaran.

Kegembiraan berwisata pasca pelaksanaan tugas yang cukup berat tampak juga pada ekspresi atase militer asing yang menghadiri undangan Ibrahim di Pangandaran.

Mereka asyik memotret beberapa momen prajurit Siliwangi sedang bermain air. Sesekali para perwira asing itu juga mengabadikan foto di pantai Barat Pangandaran dengan latar lembah Pananjung di belakangnya.

Baca Juga: Kerusuhan Separatis di Ciamis, Wedana Manonjaya Tewas Dibunuh Gerombolan DI/TII

Selama di Pangandaran, Mayjen Ibrahim Adjie Tidak Mengganggu Prajurit Berlibur

Menurut Aris Santoso, dalam “Merekam Derap Sepatu Lars: Kumpulan Catatan Politik Militer di Indonesia” (2019), Mayjen Ibrahim Adjie dikenal oleh berbagai kalangan prajurit Siliwangi sebagai pemimpin yang egaliter.

Ia tak sungkan makan, minum, dan tidur bersama dengan anak buahnya tatkala sedang bertugas melerai pemberontakan DI/TII di daerah Tasikmalaya.

Perilaku egaliter ini tetap terasa sama bahkan ketika tugas prajurit Siliwangi selesai melakukan penumpasan terhadap gerombolan DI/TII di Jawa Barat pada 1961. Hal ini terlihat ketika Mayjen Ibrahim Adjie tidak ingin mengganggu prajuritnya dengan tugas saat berlibur di Pangandaran.

Bagi Mayjen Ibrahim liburan untuk merayakan kebebasan Jawa Barat dari ancaman gerombolan DI/TII ini bagian dari hak prajurit Siliwangi. Pasalnya tentara juga manusia, mereka butuh liburan. Maka dari itu ia merasa jika dalam waktu berlibur anak buahnya tetap dibebani oleh tugas sama dengan mencederai hak prajurit.

Kendati Ibrahim Adjie berpangkat Mayjen, bukan berarti ia bisa menugaskan prajurit Siliwangi seenaknya. Menurut Mayjen Ibrahim, menghormati anak buah bagian dari tugas mulia komandan yang harus dijaga. Oleh sebab itu ia selalu dihargai oleh anak buahnya.

Baca Juga: Sejarah Batalyon Jago, Penumpas Gerombolan DI/TII di Kota Banjar

Merayakan Kemenangan di Pangandaran, Mayjen Ibrahim Bekal Nasi Bungkus

Karakter Mayjen Ibrahim yang rendah hati tampak jelas pada saat ia pergi ke Pangandaran dengan bekal nasi bungkus.

Kala itu membekali diri dengan nasi bungkus saat berlibur bagian dari trend of vacation orang Jawa Barat. Bisa jadi membawa bekal nasi bungkus merupakan cara Mayjen Ibrahim menghargai kebersamaan.

Sebab tidak hanya ia dan keluarganya yang membawa bekal nasi bungkus, Mayjen Ibrahim juga telah menyiapkan puluhan nasi bungkus untuk para prajurit beserta anak istrinya untuk bekal konsumsi di perjalanan.

Bahkan menurut salah seorang veteran anak buah langsung Mayjen Ibrahim, konon ketika rombongan mereka hampir tiba di Pangandaran, sang jenderal meminta izin kepada anak buahnya untuk membuka nasi bungkus di daerah Kalipucang.

Dengan wajah riang gembira, Pangdam Siliwangi berparas ganteng ini membuka nasi bungkus bersama anak buahnya sambil bersenda gurau. Peristiwa ini terasa begitu indah dan damai. Mereka sedang menikmati istirahat untuk mempersiapkan panggilan tugas selanjutnya yang tentu akan lebih berat lagi. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Pergerakan Tanah Ancam Warga Sukaasih Sumedang, Akses Jalan ke Dusun Marasa Ditutup

Pergerakan Tanah Ancam Warga Sukaasih Sumedang, Akses Jalan ke Dusun Marasa Ditutup

harapanrakyat.com - Bencana pergerakan tanah kembali melanda Dusun Sukaasih, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Sabtu (26/4/2025) malam. Jalan kabupaten yang menghubungkan...
Alves Resmi Tinggalkan Persib

Rumor Masuk Malut United, Ciro Alves Resmi Tinggalkan Persib Bandung

Ciro Alves resmi tinggalkan Persib Bandung. Informasi tersebut ia bagikan melalui media social pribadinya pada Minggu (27/4/2025). Pemain asal Brazil ini memang tak melanjutkan...
Ciro Alves

Juara BRI Liga 1 Bisa Jadi Gelar Terakhir Ciro Alves Bersama Persib Bandung

Ciro Alves, bek andalan Persib Bandung dikabarkan angkat kaki setelah musim ini selesai. Kabar tersebut sudah menjadi perbincangan sejak awal tahun 2025. Kontrak Ciro akan...
Geger! Warga Rejasari Kota Banjar Temukan Mayat Pria Mengambang di Sungai Citanduy

Geger! Warga Rejasari Kota Banjar Temukan Mayat Pria Mengambang di Sungai Citanduy

harapanrakyat.com,- Warga di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan mayat yang mengambang di Sungai Citanduy. Mayat pria...
Kecelakaan di Cikoneng Ciamis, Truk Boks Tabrak Minibus

Kecelakaan di Cikoneng Ciamis, Truk Boks Tabrak Minibus

harapanrakyat.com,- Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Ciamis-Tasikmalaya tepatnya di Desa Cikoneng, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Minggu (27/4/2025). Adapun kendaraan yang...
Kevin Ray Mendoza

Kevin Ray Mendoza Bawa Persib Bandung Clean Sheet pada Pekan ke-30 BRI Liga 1

Kevin Ray Mendoza berhasil membawa Persib Bandung clean sheet pada pekan ke-30 BRI Liga 1 saat bertemu dengan tim penghuni dasar klasemen, yaitu PSS...