harapanrakyat.com,- Ajang balap OnePrix Indonesia Motorprix Championship 2023 putaran ke 3 di Sirkuit Bukit Peusar, Kota Tasikmalaya berlangsung meriah, ribuan masyarakat datang memadati tribun penonton untuk melihat balapan, Minggu (9/7/2023).
Bagaimana tidak, ajang balap motor nasional ini merupakan ajang yang sangat ditunggu – tunggu para pecinta balap motor. Bahkan, karena tribun penonton sudah penuh, mereka rela berdesakan di atas bukit sekitaran sirkuit.
Pada balapan di sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya ini, terdapat dua kelas utama yang dilombakan. Pertama yakni kelas OnePrix 1 atau expert bebek 150cc tune up, lalu kelas OnePrix 2 atau novice bebek 150cc tune up.
Baca Juga : Biker Brotherhood 1% MC Indonesia Gelar Balap Motor Klasik di Tasikmalaya
“Ini satu hal yang menarik, karena kita juga terus berpindah sirkuit dari mulai Sentul, Palangkaraya, hingga Tasikmalaya. Setiap arena kita mengeluarkan juara baru, jadi yang memimpin klasmen posisinya terus terancam,” kata Arlan Lukman, CEO PT OMM, Minggu (9/7/2023).
Dengan berpindah sirkuit, menurut Arlan, akan membuat persaingan di klasemen menjadi lebih seru. Pasalnya, akan ada juara baru di sirkuit yang berbeda, sehingga setiap pembalap masih memiliki kesempatan juara yang terbuka.
“Dengan beragam sirkuit, persaingan jadi lebih kompetitif. Jadi semua masih punya kesempatan yang sama untuk menang,” tuturnya.
Ia pun mengapresiasi keberadaan Bukit Peusar di Kota Tasikmalaya yang selalu eksis dalam ajang balap motor Oneprix. Fasilitas di sirkuit itu juga terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Ke depan kami akan tingkatkan lagi agar sirkuit bisa diaspal dan tribun lebih rapi. Sehingga ini akan jadi etalase Kota Tasikmalaya,” katanya.
OnePrix 2023 di Bukit Peusar Punya Konsep Unik
Dalam ajang balap motor OnePrix Indonesia Motorprix Championship kali ini, terdapat keunikan yang panitia tampilkan. Salah satu keunikan tersebut yakni para umbrella girls yang bertugas memayungi joki motor berpenampilan tidak seperti biasanya.
Selain mengenakan hijab, para umbrella girls ini juga memakai kebaya berwarna pink dengan membawa payung icon khas Kota Tasikmalaya bernama payung geulis.
Arlan menjelaskan, pihaknya sengaja membuat konsep demikian supaya balap motor bisa lebih dekat dengan masyarakat setempat. Karena itu pihaknya menampilkan ikon, budaya, dan kreativitas daerah pada ajang berskala nasional tersebut.
“Kalau di Palangkaraya kemarin, kita angkat budaya Dayak. Hari ini kita angkat budaya Tasikmalaya, yaitu payung geulis dan kebaya lokal. Ornamen yang kita tampilkan juga bernuansa kedaerahan,” jelasnya.
Baca Juga : Balapan Motor OnePrix 2023 di Tasikmalaya, OMM Gandeng Masyarakat Lokal
Ia mengatakan, akan tetap mempertahankan konsep itu. Pasalnya, ajang OnePrix tak sekadar sebagai kegiatan balap motor. Lebih dari itu, pihaknya ingin membangun community building.
“Artinya, kita harus dekat dengan fans dan kelokalan. Jadi olahraga ini berkelanjutan, karena bekerjasama dengan budaya dan pariwisata setempat,” kata Arlan.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah mengapresiasi ajang balap motor nasional yang berlangsung di Sirkuit Bukit Peusar. Menurutnya, keberadaan ajang berkelas nasional itu bisa mengenalkan Kota Tasikmalaya kepada masyarakat luas.
“Ini adalah salah satu bentuk promosi pariwisata Kota Tasikmalaya, penggunaan kebaya dan payung geulis dalam kegiatan itu sangat baik. Apalagi, OnePrix merupakan ajang kelas nasional,” ungkapnya.
Melalui ajang OnePrix 2023 di sirkuit Bukit Peusar, Cheka juga berharap dapat berpengaruh terhadap ekonomi dengan meningkatnya UMKM masyarakat setempat.
“Dengan mengenalkan payung geulis, kebaya, kita punya local wisdom untuk kita perlihatkan kepada (masyarakat) Indonesia. Mudah-mudahan dengan ini, UMKM juga bisa terangkat.” Pungkasnya. (Apip/R12/HR-Online/Editor: Rizki)
