Senin, Maret 31, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Gubernur Pertama Jawa Barat Digeledah Pejuang Tasikmalaya

Kisah Gubernur Pertama Jawa Barat Digeledah Pejuang Tasikmalaya

R.M. Soetardjo Kartohadikusumo merupakan Gubernur pertama Jawa Barat yang pernah mengalami peristiwa tak mengenakkan. Ia bersama ajudannya sempat digeledah pejuang republik saat hendak pulang menengok keluarganya di Tasikmalaya.

Kejadian yang membuat Soetardjo dan satu ajudannya panik ini terjadi pada tahun 1945. Dimana waktu itu sedang gencar-gencarnya semangat revolusi. Banyak rakyat Indonesia yang mencurigai berbagai gerak-gerik aktivitas di jalan.

Kebetulan waktu itu Soetardjo melewat, benar saja tanpa tedeng aling-aling mereka menghentikan mobil tersebut sambil menghadangnya menggunakan senapan. Pengalaman yang menegangkan ini masih diingat Soetardjo di daerah Cihaurbeuti (Saat ini masuk wilayah Kabupaten Ciamis).

Baca Juga: Sejarah Gunung Tangkuban Perahu, Wisata Favorit Sejak Zaman Belanda

Seperti kebanyakan orang yang dihentikan para pejuang republik, Soetardjo juga diperlakukan sama dengan mereka. Dari mulai menggiringnya ke pos pemeriksaan, hingga dikawal ketat oleh para gerilyawan sambil menodongkan senapan dari belakang.

R.M. Soetardjo Kartohadikusumo, Gubernur Pertama Jawa Barat Disangka Mata-mata Belanda

Dalam buku berjudul “Tjorat-Tjaret dari Djaman ke Djaman” (1960), pemberhentian mobil R.M. Soetardjo oleh pasukan gerilya tak lepas dari dugaan dirinya sebagai mata-mata Belanda. Meskipun Soetardjo sudah menggunakan kendaraan dinas plat D 1, tetap saja mereka ragu.

Para pejuang republik di daerah Cihaurbeuti lantas memeriksa –dengan menyuruh turun sendiri Soetardjo dari mobilnya tanpa ajudan. Ia diperlakukan seperti tawanan perang kendati sebelumnya tidak punya kesalahan apa-apa.

Kejadian ini membuat Soetardjo tegang, sebagaimana manusia normal dalam kondisi yang penuh dengan tekanan konon membuat Soetardjo keluar keringat dingin. Ia terkejut dengan operasi tak terduga akan menghampirinya di daerah Cihaurbeuti.

Sebelum diperiksa oleh pejuang republik Soetardjo sempat memberikan informasi jika dirinya adalah Gubernur Jawa Barat. Perjalanan yang dihentikan gerombolan republik ini bertujuan untuk menengok keluarganya di Tasikmalaya, Soetardjo membantah saat dirinya dituduh spionase Belanda.

Namun penjelasan ini tak membuat pejuang republik sadar, mereka tidak percaya dengan kata-kata Soetardjo. Sambil berkata dalam nada yang tinggi mereka katakan tak perlu takut jika Soetardjo bukan mata-mata Belanda.

Baca Juga: Sejarah Banjar Patroman, Sentral Karet Terbesar di Priangan Timur 1920-1962

Cukup diam dan ikuti alur pemeriksaan, jika nanti lolos pemeriksaan, Soetardjo bisa melanjutkan perjalanan, bahkan diberikan pengawalan.

R.M. Soetardjo Digeledah, Melepas Peci dan Mata Tertutup Kain

Ketika sampai di markas pejuang yang terletak tidak begitu jauh dengan jalan raya, R.M. Soetardjo diberhentikan oleh penjaga untuk kemudian diberikan kain penutup mata. Setelah ini selesai ia kembali digiring ke satu tempat yang merupakan pusat interogasi mata-mata.

Tanpa persetujuan langsung dari Gubernur pertama Jawa Barat itu, penggeledah Soetardjo kemudian melepas peci hitamnya dan mengacak-ngacak rambut untuk menemukan huruf N di atas ubun-ubunya.

Berdasarkan informasi spionase republik, konon jika ada huruf N di atas ubun-ubun seseorang maka bisa dipastikan ia adalah mata-mata tentara Belanda.

N berarti huruf pertama untuk membaca kalimat berbunyi NICA. Pejuang republik sangat percaya jika ada seseorang dengan tato huruf N di atas kepalanya, maka sudah bisa dipastikan orang itu berbahaya. Ia adalah tentara NICA yang bisa mengacaukan pertahanan kaum republik di berbagai wilayah Jawa Barat.

Namun ketika dicari di kepala milik Soetardjo huruf N itu tak kunjung ditemukan. Ia lantas dibebaskan dan menanyakan apa maksud penggeledahan ini. Soetarjo juga sempat sedikit kesal kepada penggledah dan mengatakan, “Apakah Saudara tahu kalau saya Gubernur Jawa Barat?”

Baca Juga: Sejarah Pemilu 1955 di Ciamis, Parpol Tak Boleh Kampanye Sebelum Pemilihan, Kok Bisa?

R.M. Soetardjo Kartohadikusumo: Jadi Gubernur Zaman Revolusi Sangatlah Berisiko

Ketika Gubernur Soetardjo lolos dari penggeledahan pejuang yang menuduhnya sebagai mata-mata Belanda, orang nomor satu di Jawa Barat ini kemudian berkata jika jadi Gubernur di zaman revolusi itu amatlah berisiko.

Jika salah langkah dan tidak penuh dengan ikhtiar serta kesabaran yang kuat, besar kemungkinan persoalan seperti di atas tadi akan berakhir pada pembunuhan. Tak jarang peristiwa ini terjadi di kalangan pejabat publik. Banyak yang tewas terbunuh kombatan revolusi akibat salah sasaran.

Namun karena pengalaman dihadang pejuang karena dianggap mata-mata Belanda membuat Soetardjo sadar jika tingkat kesadaran pejuang revolusi kita begitu tinggi. Dalam hati, Soetardjo bangga punya pasukan laskar yang berisi pemuda mengawal ketat peperangan.

Sebab mungkin tanpa kehadiran mereka kemerdekaan kita bisa direbut kembali oleh Belanda. Selain itu Belanda juga akan menghukum pejabat publik di Indonesia dengan tuduhan makar –melawan pemerintah yang sah dan hendak mendirikan negara illegal. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya

Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya

Ular selalu punya cara mengejutkan dunia. Kali ini, ada seekor ular yang bikin heboh karena memiliki tiga taring berbisa. Mutasi ular bertaring tiga ini...
Cara Memperbesar Keyboard HP Oppo dengan Fitur Kustomisasi

Cara Memperbesar Keyboard HP Oppo dengan Fitur Kustomisasi

Cara memperbesar keyboard HP Oppo dapat pengguna lakukan melalui fitur pengaturan yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tampilan papan ketik sesuai dengan preferensi mereka. Fitur...
Oli Kental untuk Motor Tua, Bantu Jaga Mesin Tetap Awet

Oli Kental untuk Motor Tua, Bantu Jaga Mesin Tetap Awet

Motor tua memiliki karakter mesin yang berbeda dari motor keluaran baru. Setelah bertahun-tahun pengendara gunakan, bagian dalam mesinnya mengalami keausan. Celah antar komponen juga...
ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025 segera hadir dan berhasil menarik perhatian. Laptop ASUS ini menjadi pilihan terbaik bagi yang mencari perangkat dengan layar luas. Di...
Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme kembali bersiap memperkenalkan smartphone 5G murah terbaru mereka di Indonesia, yaitu Realme 14T. Perangkat ini digadang-gadang akan menjadi pesaing serius bagi Samsung Galaxy...
Polres Sumedang bubarkan takbir keliling yang berubah arogan dan bawa minuman keras

Polres Sumedang Bubarkan Takbir Keliling yang Berubah Arogan dan Bawa Miras

haraoanrakyat.com,- Bukannya takbiran dengan khusyuk, puluhan pemuda rombongan takbir keliling, justru kedapatan membuat onar dan nyaris bentrok dengan rombongan lainnya di Jalan Mayor Abdurrahman,...