Fungsi lemari asam laboratorium sangatlah krusial. Terutama dalam memastikan keamanan, kesehatan, dan keberhasilan percobaan ilmiah di laboratorium. Mengetahui fungsi lemari asam dengan benar dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan kontaminasi zat-zat kimia berbahaya.
Setiap aktivitas penelitian di laboratorium tentu melibatkan berbagai macam peralatan. Mulai dari yang berukuran kecil seperti tabung reaksi hingga alat-alat besar.
Salah satu peralatan berukuran besar yang selalu ada di dalam laboratorium adalah lemari asam. Pada artikel kali ini kita akan membahas lebih detail tentang lemari asam, fungsi, dan cara menggunakannya.
Memahami Fungsi Lemari Asam Laboratorium
Lemari asam adalah perangkat yang dirancang untuk menjaga keamanan dan keberlanjutan zat-zat kimia.
Baca Juga: Perbedaan Tabung Reaksi dan Cawan Penguap serta Fungsinya
Lemari ini biasanya khusus untuk tempat cairan berbahaya, beracun, atau zat-zat korosif. Adapun fungsi penting lemari asam meliputi:
1. Penyimpanan Zat-Zat Kimia Berbahaya
Fungsi utama lemari asam adalah untuk menyimpan bahan kimia yang memiliki sifat berbahaya. Sebut saja senyawa asam, basa, hingga pelarut organik.
Dengan menyimpan bahan kimia ini di dalam lemari asam, risiko tumpahan atau kontaminasi di lingkungan laboratorium dapat terminimalisir.
2. Antisipasi Risiko Kecelakaan Kerja
Lemari asam memiliki sejumlah fitur keamanan khusus, seperti pintu yang dapat terkunci dan tahan terhadap korosi.
Hal tersebut akan membantu mencegah akses tidak baik ke bahan kimia berbahaya. Sekaligus mengurangi risiko kecelakaan yang dapat menyebabkan cedera atau kerusakan ketika proses penelitian.
3. Membantu Mengendalikan Pencemaran Lingkungan
Bahan kimia berbahaya dapat menghasilkan uap beracun atau gas, yang merugikan bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Di sinilah fungsi lemari asam laboratorium bekerja.
Memiliki sistem ventilasi yang baik, memungkinkan penyebaran uap berbahaya ke luar laboratorium dapat terhambat. Sehingga membantu menjaga kualitas udara di dalam ruangan.
4. Perlindungan Terhadap Reaksi Tak Terduga
Sejumlah bahan kimia dapat bereaksi secara tak terduga jika terpapar oksigen atau kelembaban udara. Oleh karena itu, lemari asam membantu melindungi bahan kimia dari paparan ini. Sehingga kemungkinan reaksi berbahaya atau kebakaran bisa terhindari.
5. Penyimpanan yang Lebih Tertata dan Terorganisir
Lemari asam laboratorium umumnya memiliki rak dan ruang penyimpanan yang tertata dengan rapi.
Baca Juga: Pengertian Gelas Kimia, Ukuran, Fungsi, dan Jenis-jenisnya
Hal ini tentu saja membantu pengguna laboratorium untuk menyimpan bahan kimia dengan teratur. Sekaligus memudahkan proses penggunaan dan menghindari kebingungan, apabila sewaktu-waktu mencari bahan penelitian.
6. Meminimalisir Risiko Kontaminasi Silang
Fungsi lemari asam laboratorium berikutnya adalah meminimalisir terjadinya kontaminasi silang. Dalam laboratorium, terdapat berbagai jenis bahan kimia yang tersimpan secara bersamaan.
Salah satu risiko yang wajib peneliti antisipasi adalah terjadinya kontaminasi silang, antara zat-zat yang saling berdekatan. Keberadaan lemari asam akan membantu mengurangi risiko kontaminasi silang antar bahan kimia. Sehingga memastikan keakuratan dan keandalan hasil percobaan.
7. Mematuhi SOP Laboratorium
Penggunaan lemari asam laboratorium adalah langkah penting dalam mematuhi peraturan keselamatan kerja oleh lembaga standar keamanan. Hal tersebut sebagai bentuk tanda bahwa laboratorium beroperasi secara legal dan aman.
Tips Aman Menggunakan Lemari Asam Laboratorium
Selain memahami fungsi lemari asam laboratorium, hal yang tidak kalah penting adalah mengetahui cara menggunakannya. Menggunakan lemari asam dengan baik dan sesuai prosedur sangatlah penting untuk menunjang keselamatan bersama.
Beberapa langkah penting yang sebaiknya Anda perhatikan dalam menggunakan lemari asam antara lain:
1. Memiliki Bekal Pemahaman yang Baik
Pengguna laboratorium harus mendapatkan pelatihan yang memadai dalam penggunaan lemari asam. Termasuk pemahaman tentang berbagai jenis bahan kimia dan prosedur keselamatan.
Pastikan bahan kimia yang akan masuk ke lemari sudah teridentifikasi dengan benar dan lengkap sesuai label masing-masing.
2. Melakukan Penataan dengan Cermat
Bahan-bahan kimia harus tersimpan di lemari asam, tertata rapi sesuai kelompoknya. Selain itu, upayakan melakukan pengemasan sebaik mungkin untuk menghindari tumpahan.
Baca Juga: Senyawa Organik dan Anorganik: Definisi dan Perbedaannya!
Mengingat fungsi lemari asam laboratorium sangat penting, pastikan menggunakannya untuk bahan kimia berbahaya saja. Bukan sebagai tempat menyimpan alat atau perlengkapan laboratorium lainnya.
3. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Setiap orang yang menggunakan lemari asam harus menggunakan APD. Seperti halnya sarung tangan, kacamata pelindung, dan jas laboratorium. Tujuan penggunaan APD ini tidak lain untuk mengurangi risiko paparan.
Demikian ulasan tentang fungsi lemari asam laboratorium beserta tips menggunakannya. Karena perannya sangat krusial, lemari asam perlu mendapat perawatan rutin. Guna memastikan bahwa fungsi dan keselamatan perangkatnya selalu terjaga dengan baik. (R10/HR-Online)