harapanrakyat.com,- Guru SD Negeri Pakemitan 1 dan SDN Pakemitan 3 di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat resah. Hal itu imbas dari kasus eks Kepala Sekolah (Kepsek) kedua sekolah tersebut yang diduga mengembat tabungan siswa sebesar Rp 800 jutaan.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya pun berinisiatif mendatangi guru-guru di SDN Pakemitan 1 dan 3 pada Sabtu (29/7/2023).
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, kedatangannya untuk menguatkan para guru agar proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu.
Baca Juga: Guru SDN Pakemitan 3 Tasikmalaya Kena Mental Gegara Tabungan Murid 800 Juta Dibawa Pensiunan Kepsek
Selain kepada guru, KPAID juga memberikan pendampingan mental kepada anak-anal di dua sekolah tersebut agar anak bisa fokus belajar.
“Kami KPAID ke sini menguatkan psikis mental para tenaga pendidik, agar proses belajar mengajar siswa di kelas tidak terganggu dan juga memastikan siswa belajarnya bisa fokus tidak terganggu,” kata Ato Rinanto, Sabtu (29/7/2023).
Kehadiran KPAID ke sekolah disambut baik oleh para guru dari dua Sekolah SDN Pakemitan 1 dan SDN Pakemitan 3.
“Dengan hadirnya KPAID, sangat membantu para guru untuk lebih tegar. Juga tenang dalam menghadapi kasus ini,” kata Ahmad Pribadi, Guru SDN 3 Pakemitan.
Para guru dari dua SD di Tasikmalaya tersebut, berharap agar kasus eks kepsek yang diduga embat tabungan siswa segera tuntas.
“Harapannya segera tuntas, serta tidak terulang kembali di kemudian hari,” pungkas Ahmad.
Tanggapan IS, Eks Kepsek SDN 1 dan 3 Pakemitan Tasikmalaya
Sementara itu IS, eks kepsek yang terlibat kasus tabungan di SDN 1 dan 3 Pakemitan meminta maaf kepada orang tua siswa yang jadi korban.
“Terlebih dahulu saya menyampaikan permohonan maaf pada orang tua siswa khusus di SDN Pakemitan 1 dan 3. Mungkin kemarin-kemarin belum bisa dikembalikan karena ada hal-hal intinya musibah dan kami harap para orang tua mohon bersabar,” katanya, Selasa 25/7/2023).
IS menegaskan saat ini dirinya sedang mencari dana untuk mengembalikan uang tabungan siswa tersebut. IS berjanji akan mengembalikannya pada akhir bulan Juli.
“Mudah-mudahan, mohon doa dari semuanya. Dari para orang tua siswa juga dari para guru semuanya, insya allah di akhir bulan ini bisa selesai,” katanya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)