harapanrakyat.com,- Anggota DPRD Ciamis, Jawa Barat, H Oih Burhanudin, mengaku prihatin dengan banyaknya siswa lulusan SLTP yang gagal masuk SMA lantaran aturan sistem PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).
Hal itu Ia sampaikan usai mendapat sejumlah laporan orang tua siswa, yang anaknya tidak diterima panitia PPDB akibat aturan zonasi.
Menurutnya, fenomena ini harus segera diselesaikan dan dicarikan solusinya.
“Saya prihatin tentunya dengan kondisi saat ini. Di sisi lain pemerintah mewajibkan anak agar sekolah 12 tahun, tetapi aturan malah mematahkan semangat anak untuk bersekolah,” ungkap Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan ini, Rabu (12/7/2023).
Oih pun meminta Dinas Pendidikan Ciamis jangan berdiam diri. Disdik dan pihak terkait seharusnya ikut serta memberikan solusi atau jalan keluar.
“Meskipun kewenangan SLTA ada di tangan pemerintah Provinsi Jawa Barat, tapi Dinas Pendidikan Ciamis memiliki tanggung jawab bagaimana anak bisa meneruskan ke sekolah yang diinginkan,” jelas Oih yang pernah menjabat Wakil Bupati Ciamis, periode 2015-2018 ini.
Lanjutnya, apabila PPDB dengan sistem ini tetap dilakukan, maka yang menjadi korban adalah anak-anak. “Anak-anak jadi hilang semangat belajar, karena tidak bisa masuk ke SMA yang diminati (di wilayahnya). Kalau dipaksa diarahkan ke sekolah lain, apakah si anak itu mau,” katanya.
“Masih mending kalau mau diarahkan sekolah lain, kalau tidak mau? Justru nanti si anak malah tidak meneruskan sekolah,” ucapnya.
Dengan kondisi ini, Oih berharap pemerintah bisa mengevaluasi sistem PPDB yang mengatur soal jalur masuk sekolah.
“Saat ini untuk masuk SMA/SMK harus melalui jalur prestasi, afirmasi, zonasi dan perpindahan orang tua. Ini perlu dievaluasi, karena sistem ini tidak menjawab persoalan kemudahan masuk sekolah,,” pungkas Oih. (R8/HR Online/Editor Jujang)