harapanrakyat.com,- Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis meluncurkan Program Kampung Zakat di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (10/7/2023).
Desa Panyingkiran merupakan Desa pertama yang terpilih sebagai Kampung Zakat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Desa Panyingkiran menjadi pilot project untuk Desa lainnya di Kabupaten Ciamis dan juga Provinsi Jawa Barat.
Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Ciamis (Asda I), Wasdi Ijudin mengatakan, kampung zakat adalah wilayah yang masyarakatnya sudah mempunyai kesadaran untuk membayar zakat, infak dan shodaqoh.
“Desa Panyingkiran berdasarkan penilaian dari BAZNAS dan Kemenag itu terbaik, karena itu patut menjadi percontohan,” katanya.
Baca Juga: Kementerian Sosial Bantu Pengobatan Penderita Tumor Mata di Pamarican Ciamis
Menurutnya, sasaran BAZNAS adalah penanggulangan permasalahan-permasalahan sosial, tapi di Desa Panyingkiran orientasinya sudah pertumbuhan ekonomi.
“Saya berharap, BAZNAS dengan Kementerian Agama itu dikembangkan di setiap kecamatan ada Kampung Zakat, sehingga setiap kecamatan ada percontohan satu desa satu wilayah yang zakat, infak dan shodaqohnya berjalan baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Mohamad Rifai mengatakan, Desa Panyingkiran adalah Pilot Project untuk Kampung Zakat.
Apresiasi Kemenag, Desa Panyingkiran Ciamis Jadi Kampung Zakat di Jawa Barat
“Pasalnya, di Desa Panyingkiran ini pengumpulan dan pendistribusian zakatnya sudah akuntabilitas. Boleh nanti kita buktikan dengan PSAK 09 akuntansi juga audit syariah itu sebagai bukti keabsahan, keterbukaan di dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat,” katanya.
Maka dari itu, kata dia, selaku penyelenggara zakat dan wakaf Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat mengapresiasi dan memberikan dukungan yang setinggi-tingginya.
Mohamad berharap, Desa Panyingkiran bisa jadi percontohan bagi Provinsi lainnya. Ia pun meminta agar reputasi Desa Panyingkiran sebagai kampung zakat dijaga. Menurutnya, mengejar sesuatu memang lebih mudah daripada mempertahankan sesuatu yang diraih.
“Maka dari itu saya mengucapkan selamat dan sukses atas launching Kampung Zakat di Desa Panyingkiran ini mudah-mudahan berjaya selamanya,” tuturnya.
Mohamad menjelaskan, potensi zakat di Jawa Barat sangat besar. Sayangnya, belum ada standar realisasi karena zakat ini dibagi habis. Kalau yang bisa didistribusikan itu dari infak dan sedekah.
“Di Kampung Panyingkiran itu infak dan sedekahnya sudah bagus. Maka bisa dikolaborasikan program-programnya seperti beasiswa, tunjangan pengobatan gratis, rutilahu dan lain-lain. Sehingga ini bisa mengangkat dan menyejahterakan masyarakat Desa Panyingkiran ini,” jelasnya.
Mohamad menambahkan, program-program harus dilaksanakan di Kampung Panyingkiran ini, sehingga bisa berkembang.
“Di Jawa Barat ini Kampung Zakat itu baru ada 1, namun itu program Nasional yaitu di Ciawigebang. Tapi di Jawa Barat kita juga memberikan bantuan berupa pengembangan perekonomian,” pungkasnya. (Feri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)