harapanrakyat.com,- Pada tahun 1956, daerah Cikalong yang merupakan wilayah perbatasan Pangandaran-Tasikmalaya menjadi pusat budidaya ikan air tawar terbesar se-Jawa Barat. Hal itu pun sempat menggegerkan media nasional.
Fenomena tersebut mengundang perhatian dari berbagai kalangan, salah satunya peneliti perikanan di perguruan tinggi.
Mereka penasaran dengan proses pengembangbiakan ikan di Cikalong. Para peneliti ingin mengetahui cara petani ikan air tawar mengurus ternaknya setiap hari.
Adapun hasil panen ikan air tawar ini dikirim ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Ikan tersebut kemudian dipasarkan ke beberapa tempat lelang.
Kebanyakan ikan hasil ternak di Cikalong menduduki harga paling tinggi dari jenis ikan yang berasal dari daerah lainnya.
Budidaya ikan air tawar di Cikalong mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Konon pemerintah menaruh perhatian banyak kepada pengusaha ikan tawar di sana karena kualitas ikan yang baik. Sehingga bisa bermanfaat memperbaiki gizi rakyat.
Lantas, bagaimana sejarah dari budidaya ikan air tawar di daerah Cikalong pada tahun 1956? Berikut ini ulasan singkat kisah perjalanan sejumlah pengusaha ikan air tawar di daerah tersebut.
Baca Juga: Catatan Kelam Agresi Militer Belanda di Garut Tahun 1947, Pameungpeuk Dihujani Peluru dari Udara
Budidaya Ikan Air Tawar di Cikalong Mengambil Bibit Terbaiknya dari Ciamis
Menurut surat kabar Algemeen Indisch dagblad de Preangerbode berjudul “Visteeit in Tjiamise” yang terbit 8 April 1956, budidaya ikan air tawar di Cikalong yang berkualitas ternyata mengambil bibit terbaiknya dari daerah Ciamis.
Konon petani ikan air tawar di Cikalong yakin jika bibit ikan dari Ciamis memiliki kualitas yang baik karena tahan cuaca. Bisa tumbuh lebih besar lagi dari pada jenis ikan air tawar yang berasal dari daerah lain.
Adapun beberapa jenis ikan air tawar yang ditanam di tambak ikan Cikalong terdiri dari ikan mujair, gurame, dan bawal (air tawar).
Menurut berita dalam surat kabar itu juga menyebutkan, ikan-ikan tersebut adalah jenis ikan air tawar yang paling diminati oleh sebagian besar masyarakat di Pulau Jawa.
Karena ada berita demikian, maka petani di Ciamis pun membudidayakan lebih banyak bibit ikan tawarnya sendiri.
Mereka berharap bisa menyaingi petani ikan di daerah Cikalong. Namun, upaya petani ikan di Ciamis tidak bisa tercapai sesuai harapan.
Baca Juga: Sejarah Dugderan di Semarang yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda
Mengapa ini bisa terjadi? Para petani ikan di Cikalong pun tidak tahu menahu, entah apa penyebab ikan ini tumbuh lebih besar dari daerah lain.
Yang jelas mereka percaya jika kualitas ikan yang baik di Cikalong dipengaruhi oleh keadaan airnya yang stabil.
Petani Ikan di Cikalong Sempat Budidayakan Ikan Bandeng
Sebelum menanam bibit ikan air tawar, petani ikan di Cikalong sempat membudidayakan ikan bandeng. Mereka memelihara ikan air payau itu di tambak dekat pantai.
Namun. karena keadaan airnya tak stabil dan banyak hama air (makhluk predator), para petani ikan tersebut pun menyerah.
Selain karena rusak oleh makhluk predator, harga jual ikan bandeng juga terbilang murah. Hal inilah yang membuat petani ikan di Cikalong menghindari budidaya ikan bandeng.
Mereka kemudian mulai melirik membudidayakan ikan air tawar. Awalnya petani ikan di Cikalong hanya mencoba menabur ratusan bibit ikan mujair di tambak barunya.
Setelah berbulan-bulan dikembangbiakan, tanpa mereka sadari bibit ikan tersebut tumbuh menjadi ikan yang besar.
Baca Juga: Cara Ternak Ikan Gurame yang Baik dan Benar, Bisa Raih Cuan Banyak
Ikan air tawar juga harga jualnya lebih mahal dari pada ikan bandeng. Oleh sebab itu, para petani ikan di Cikalong lebih memilih membudidayakan jenis ikan air tawar ketimbang ikan bandeng.
Perawatannya pun mudah lantaran ikan air tawar cenderung tahan banting, dan sulit terkena penyakit.
Cikalong Pemasok Ikan Air Tawar Terbesar se-Pulau Jawa
Karena fenomena tambak ikan air tawar di Cikalong menghasilkan kualitas ikan yang baik, maka banyak pengepul ikan air tawar di Pulau Jawa membelinya. Mereka berdatangan ke tambak ikan di Cikalong menggunakan truk-truk khusus ikan.
Konon ikan air tawar yang berasal dari Cikalong dijual lebih mahal di daerah Jawa Tengah. Bahkan, di sana terdapat peminat khusus yang sering memesan ikan berkuintal-kuintal setiap minggunya.
Permintaan ini tentu menjadi peluang besar bagi pengepul ikan untuk berlangganan pada petani ikan air tawar di Cikalong.
Jenis ikan yang paling laris adalah ikan mujair. Setelah mujair ada ikan mas, dan gurame. Sedangkan ikan bawal air tawar kurang peminatnya, tapi setiap hari terjual kurang dari 1 kuintal banyaknya.
Fenomena ini membuat berbagai kalangan penasaran dengan proses pembudidayaannya. Banyak media lokal maupun nasional yang meliput proses penangkaran ikan tersebut.
Bahkan, salah satu media dari Belanda menjadikan liputan budidaya ikan air tawar di Cikalong itu sebagai headline dalam surat kabar mingguannya. (Erik/R3/HR-Online/Editor: Eva)