harapanrakyat.com,- Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin mengaku dirinya pernah mendapat kiriman video proyek pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya yang dikerjakan asal-asalan. Supaya tidak terulang, Ia pun meminta warga memvideokan jika menemukan kejadian serupa.
“Kepada siapapun yang melihat produk (hasil pengerjaan proyek) asal-asalan, videokan, tayangkan di youtube, tiktok dan facebook,” kata Cecep usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (23/6/2023).
“Karena supaya kita menjadi pengawas semua. Hal itu agar pekerjaan proyek pembangunan yang dibiayai dari anggaran pemerintah kualitasnya bagus,” tambahnya.
Baca Juga : DPUPRP Ciamis Angkat Bicara Soal Pembongkaran Tembok Pabrik Tahu di Cipaku
Diketahui Cecep seringkali turun ke lapangan untuk melihat proyek pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya. Ia pun mengaku pernah mengecek proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) setelah menerima video dari warga yang melaporkan pengerjaannya asal-asalan.
Dalam kesempatan itu Cecep menegaskan dirinya tidak suka apabila terdapat sebuah proyek setelah dilakukan pemeriksaan tim audit terdapat perintah pengembalian uang atau Tuntutan Ganti Rugi (TGR) akibat kekurangan volume pekerjaan. Walaupun hal itu ada pengembalian uang ke kas negara, namun tetap saja membuat kualitas pekerjaan buruk.
“Pemerintah tidak butuh ada pengembalian. Butuhnya kualitasnya bagus. Makanya jangan memberikan pekerjaan ke pihak yang memiliki track record kurang baik, apalagi punya catatan buruk,” ungkapnya.
Cecep menjelaskan, bisa saja secara administrasi sebuah perusahaan pihak ketiga memenuhi syarat untuk memenangkan lelang proyek pembangunan. Seharusnya pertimbangannya tidak hanya pada aspek administrasi saja. Tapi juga perlu penilaian bagaimana kualitas hasil pekerjaan proyek tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga : Terminal Bus Kota Banjar akan Direvitalisasi, Berkonsep Seperti Bandara
“Penilaian hasil pekerjaan itu penting. Apakah kualitas pekerjaannya bagus atau tidak. Hasil penilaian tersebut kemudian masuk dalam pertimbangan saat memutuskan pemenang lelang tahun berikutnya,” ujarnya.
Sementara ketika ditanya terkait kualitas hasil pekerjaan pada tahun ini, Cecep mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan. Sebab, progres pekerjaannya baru berjalan atau di kisaran pada progres 7 sampai 9 persen.
“Kalau di angka segitu belum bisa kita nilai apakah kualitas pekerjaannya baik atau tidak. Tapi kalau untuk proyek TPT yang tadi saya bilang, di awal pengerjaannya saja sudah kelihatan asal-asalan,” pungkasnya. (Apip/R12/HR-Online/Editor: Rizki)