Jembatan Cirahong yang ada di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya merupakan salah satu jalur penghubung kereta api di Jawa Barat yang berdiri pada tahun 1893. Menurut catatan sejarah, awal pembangunan jembatan Cirahong, pemerintah kolonial bermaksud untuk menjadikan jalur ini sebagai penghubung antara Batavia dan wilayah Priangan Tenggara.
Selain menjadi penghubung jalur dari pusat pemerintahan Hindia Belanda (Batavia) ke wilayah Priangan Tenggara, jembatan Cirahong juga kerap dijadikan sebagai penghubung distributor logistik dari daerah Jawa ke Batavia dengan jarak tempuh yang singkat.
Menjadi menarik ketika sejarah jembatan Cirahong yang begitu panjang dan kompleks menimbulkan kisah mistis di kalangan masyarakat awam. Konon mereka percaya jika jembatan kereta api bersejarah ini dibangun menggunakan tumbal manusia.
Baca Juga: Kerusuhan Separatis di Ciamis, Wedana Manonjaya Tewas Dibunuh Gerombolan DI/TII
Entah mitos yang beredar di masyarakat itu benar atau tidak, yang jelas kisah-kisah mistis ini terus berkembang hingga sekarang. Bahkan saking percayanya masyarakat sekitar akan mitos tersebut, sampai-sampai ada warga yang sering memberikan sesaji di jembatan Cirahong.
Benarkah jembatan Cirahong menyimpan kisah misteri yang begitu menakutkan warga sekitar?
Sejarah Jembatan Cirahong, Jalur Kereta Api Pengangkut Komoditas Ekspor
Sebelum membahas kisah mistis apa saja yang berkembang di jembatan Cirahong, pada sub bab awal ini kita akan menelusuri terlebih dahulu bagaimana bisa jembatan Cirahong jadi jalur kereta api pengangkut komoditas ekspor?
Menurut buku “Sejarah Ciamis” (2005), pembentukan jembatan Cirahong dilatarbelakangi oleh kepentingan komoditas ekspor pemerintah kolonial di daerah Priangan Tenggara.
Jembatan kereta api yang menghubungkan daerah Warung Bandrek dan Tasikmalaya ini menjadi jalur utama bagi kereta yang mengangkut komoditas mahal dari Jawa ke Batavia.
Adapun beberapa jenis komoditas ekspor yang dinilai berharga oleh pemerintah kolonial saat itu antara lain seperti, teh, kopi, nila, kayu manis, dan seterusnya.
Pengurus perkebunan biasanya akan mengangkut komoditas ini melalui jalur kereta api yang mana pasti melewati jembatan Cirahong.
Selain menjadi jalur kereta api yang berfungsi mengangkut komoditas ekspor dari Hindia ke Eropa, jembatan Cirahong juga kerap dilewati oleh kereta dari badan pertahanan (militer) pemerintah kolonial.
Baca Juga: Agresi Militer Belanda di Pangandaran, Pantai Timur Jadi Pelabuhan Kapal Perang Sekutu
Banyak kereta militer yang menggunakan jalur jembatan Cirahong, mereka datang dari arah Jawa Tengah dengan tujuan Stasiun Bandung. Bahkan jika kereta mereka berpapasan dengan pengangkut komoditas, kereta pengangkut barang ekspor itu akan mengalah dan langsir sejenak di stasiun Tasik.
Jembatan Cirahong Menyimpan Kisah Horor, Konon ada yang Minta Tumbal
Menurut sejumlah cerita masyarakat sekitar, salah satu misteri yang berkembang di jembatan Cirahong yaitu adanya jin yang memaksa meminta tumbal manusia.
Kisah mistis ini terjadi pada masa awal pembangunan jembatan tersebut. Sebelum pemerintah kolonial mengadakan proyek ini, mereka didekati oleh sesepuh sekitar.
Sesepuh ini kemudian menyampaikan keinginan jin penghuni sungai Citanduy yang menginginkan tumbal. Konon tumbal ini nanti akan menjadi “paku perekat” si jembatan supaya tidak runtuh dan memastikan siapapun yang melewatinya aman.
Menariknya jin penghuni jembatan Cirahong tadi meminta tumbal sepasang suami-istri yang baru saja menikah (pengantin).
Pemerintah kolonial Belanda khawatir akan ada insiden yang bisa mengganggu jalannya proyek pembangunan jembatan Cirahong. Akhirnya pemerintah kolonial menyuruh centeng menjebak sepasang pengantin jadi tumbal.
Menurut kepercayaan orang sekitar tempat tersebut, konon jembatan Cirahong dihuni oleh jin berbentuk siluman ular. Jin inilah yang menguasai sungai Citanduy yang dilewati jembatan Cirahong.
Baca Juga: Kisah Heroik Tentara Pelajar di Ciamis Menghalau Belanda
Jembatan Cirahong Jadi Jalur Utama Kereta Api Ciamis-Jakarta sampai Sekarang
Kendati diselimuti oleh kisah-kisah misteri yang menakutkan sebagian penduduk Ciamis, jembatan Cirahong saat ini masih menjadi jalur utama kereta api jurusan Ciamis-Jakarta.
Ada beberapa perubahan di jembatan tersebut. Salah satunya yakni ketika kolong jembatan Cirahong tidak bisa lagi dilewati oleh kendaraan roda empat sejak tahun 2021 yang lalu.
Pihak Kereta Api Indonesia menyebut keadaan jembatan Cirahong sudah berusia lanjut. Oleh sebab itu jalur kereta penghubung Ciamis-Tasikmalaya ini perlu dirawat dengan baik. Salah satu perawatan yang paling tepat yakni tidak membebani jembatan tersebut dengan berat yang berlebihan.
Himbauan itu pun ditaati oleh masyarakat sekitar. Mereka tidak lagi melewati kolong jembatan Cirahong menggunakan kendaraan roda empat. Hanya roda dua sajalah yang bisa melewati kolong jembatan Cirahong.
Kendati begitu sampai detik ini keadaan jembatan Cirahong masih baik dan tidak mengalami kerusakan yang berarti. Jembatan Cirahong bahkan masih menjadi salah satu momen perjalanan yang ditunggu-tunggu oleh penumpang di dalam kereta. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)