Oei Tiong Ham merupakan Tionghoa peranakan yang lahir di Semarang pada abad ke -19 masehi. Beberapa laporan kolonial memberitakan Oei Tiong Ham sebagai pengusaha gula terkaya di Jawa Tengah.
Bahkan survei terbaru pemerintah kolonial mencatat perusahaan gula milik keluarga Oei Tiong Ham terkaya se–Asia Tenggara. Maka dari itu Oei Tiong Ham kerap menjadi objek pembicaraan orang-orang di daerahnya –Semarang.
Berdasarkan sejumlah sejarah yang tersebar di mana-mana, perusahaan gula Oei Tiong Ham berawal dari sebuah industri gula ayahnya –Oei Tjie Sien bernama Kian Gwan.
Perusahaan gula Kian Gwan yang terkenal sampai ke wilayah Asia Tenggara itu berdiri sejak tahun 1860. Namun semenjak Oei Tjie Sien meninggal dunia pada tahun 1890, maka status kepemilikannya berpindah pada anak tertuanya yakni Oei Tiong Ham.
Ketika perusahaan gula Kian Gwan ini berjaya, Oei Tiong Ham hidup bersenang-senang. Namun kejayaan Oei semakin meredup tatkala pemerintah Indonesia menasionalisasi seluruh perusahaan asing tahun 1950-an.
Baca Juga: Sejarah Kekerasan Etnis Tionghoa di Malang 1945-1947
Oei Tiong Ham, Jadi Pengusaha Gula Kaya Sejak Remaja
Menurut tayangan sejarah dalam kanal You Tube Channel @betatv berjudul, “Oei Tiong Ham, The Richest Sugar King in Southeas Asia”, Oei Tiong Ham sudah jadi pengusaha gula kaya sejak usianya masih remaja.
Sekolahnya pun tidak tamat sampai tinggi, karena ayahnya wafat Oei Tiong Ham harus melanjutkan dinasti perusahaan tersebut. Kendati tak pernah mendapatkan bangku sekolah hingga tinggi, Oei terkenal juga sebagai Tionghoa berpikiran maju.
Tidak seperti kebanyakan peranakan Tionghoa yang masih mengucir rambutnya sampai tanah, Oei Tiong Ham justru jadi orang Tionghoa pertama di Hindia Belanda yang berpenampilan modern.
Bagi Oei penampilan bisa membawa hoki seseorang, dan yang jelas harus dibarengi juga dengan sifat tekun atau ulet yang tinggi. Karena dua sifat itu adalah kunci dari kesuksesan setiap orang.
Pikiran maju yang tak juga meninggalkan kepercayaan lokal, membuat Oei Tiong Ham berkelakuan dermawan. Konon Ia pernah memberangkatkan beberapa anak Tionghoa cerdas tapi tak mampu bayar sekolah, untuk menuntut ilmu ke Belanda.
Bantuan ini Oei berikan secara cuma-cuma, namun sebagai bentuk rasa terima kasih anak yang disekolahkan itu, saat mereka lulus dari perkuliahan dan kembali ke Semarang, rata-rata bekerja dan mengabdi di perusahaan Oei Tiong Ham. Salah satunya menjadi engineering alat produksi gula.
Baca Juga: Kwee Tjing Kiet, Jagoan Tionghoa Depok yang Punya Ilmu Kebal
Pengusaha Kapital Pertama yang Bisa Membeli Properti Premium
Tidak hanya menyekolahkan anak-anak Tionghoa ke Belanda, konon Oei Tiong Ham juga pernah menjadi pengusaha kapital pertama yang bisa membeli properti berkualitas premium.
Antara lain properti itu terdiri dari beberapa bangunan luas untuk tempat usaha di sekitar kota lama Semarang. Dahulu daerah tersebut paling mahal harganya, dan rata-rata pemilik bangunan megah di sana berasal dari orang-orang Eropa dan Belanda.
Jadi tidak sembarang orang bisa memiliki properti berbentuk bangunan megah di daerah kota lama Semarang. Harus dari golongan tertentu yang pastinya berduit seperti para pejabat kolonial, delegasi penting, dan para pengusaha partikelir dari Eropa.
Saking kaya dan banyak uang dingin, Oei Tiong Ham membeli tanah yang luasnya saat ini sama dengan sebagian wilayah kota Semarang. Ketika tanah itu terbeli Oei Tiong Ham kemudian membangun rumah megah dan menamakannya dengan Istana Gergaji.
Kesuksesan Oei Tiong Ham menjadi simbol kemenangan orang-orang Tionghoa di Semarang. Kemenangan dalam arti apa? Kemenangan dari pemerataan kasta dengan orang-orang Belanda dan Eropa pada umumnya. Bahkan saking kaya dan terhormatnya ia –Oei Tiong Ham pernah mendapat julukan sebagai Manusia 200 Juta Gulden.
Baca Juga: Angkatan Moeda Tionghoa, Organisasi Timur Asing Revolusioner di Indonesia
Memiliki Perusahaan di Beberapa Belahan Dunia
Melansir reportasi sejarah yang dilakukan oleh channel YouTube @betatv, konon tidak hanya di daratan Semarang, Oei Tiong Ham juga berjaya di beberapa negara yang ada di belahan dunia.
Antara lain negara-negara yang disinggahi oleh perusahaan gula Oei Tiong Ham adalah, Asia –Tiongkok, Eropa –Belanda, dan Amerika. Tiga negara yang berada di luar Hindia Belanda tersebut memiliki perusahaan-perusahaan Oei Tiong Ham.
Walaupun statusnya sebagai perusahaan cabang, akan tetapi perusahaan tersebut merupakan importir utama Gula, Karet, Tapioka, dan Candu terbaik yang paling dinantikan si pelanggan setia.
Menariknya beberapa surat kabar melaporkan bisnis candu Oei Tiong Ham paling laris di pasaran dunia. Selain karena kualitas yang bagus, tetapi juga memiliki harga yang terjangkau. Oei Tiong Ham adalah raja pengusaha yang bikin perusahaan partikelir Belanda geleng-geleng kepala. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)