harapanrakyat.com – Peringatan hari lahir Bung Karno 6 Juni tahun ini, menjadi momentum gagasan pembangunan Monumen Perjuangan Soekarno di Kota Bandung, Jawa Barat. Area GOR Saparua akan menjadi lokasi pembangunan monumen Sang Proklamator ini.
Rencana tersebut mengemuka dalam diskusi Peringatan Bulan Bung Karno di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Kota Bandung, Selasa (6/6/2023).
Mengambil tema ‘Perlukah Dibangun Monumen Bung Karno di Bandung?’, diskusi tersebut menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya sejarawan Sunda Yayat Hendayana.
Baca Juga : Mari Bersuka Ria, Lagu Karya Soekarno yang Fenomenal
Dalam diskusi tersebut, Yayat menyatakan dukungannya atas rencana pembangunan Monumen Perjuangan Soekarno di Kota Bandung.
“Sebuah Monumen Plaza Bung Karno (Soekarno) sudah tentu kurang seimbang dengan jasa beliau semasa hidup. Tapi kita percaya ini niat baik dari anak muda, yang bertujuan memberikan penghormatan kepada tokoh bernama Bung Karno,” kata Yayat.
“Jasa seorang Bung Karno bagi bangsa adalah jasa yang tetap dikenang sepanjang masa. Seorang proklamator yang dengan keberanian luar biasa menyatakan kemerdekaan,” ucap Yayat menambahkan.
Demikian halnya dengan pendapat Ketua Kongres Sunda Avi Taufik Hidayat. Ia menjelaskan, alasan perlunya membangun Monumen Perjuangan Soekarno di Kota Bandung. Salah satunya, kata Avi, ide nasionalisme yang muncul dari Kota Bandung.
Alasan lainnya, lanjut Avi, Kota Bandung adalah tempat lahirnya Marhaenisme yang Bung Karno gagas saat ia berusia 20 tahun.
Dewan Kehormatan DPP Persatuan Alumni GMNI Andi Nitidisastro mengemukakan, keberadaan Monumen Perjuangan Soekarno menjadi penting. Hal itu karena Bung Karno menemukan ideologi Marhaenisme di Kota Bandung.
Konsep Monumen Perjuangan Soekarno
Ketua Yayasan Putera Nasional Indonesia Pamriadi menuturkan, Monumen Perjuangan Soekarno ini nantinya menggambarkan sosok Bung Karno muda yang sedang berdiri dengan satu tangan menunjukkan ke atas.
Menurut dia, putri Soekarno yakni Megawati Soekarnoputri telah menyetujui konsep tersebut.
Pamriadi juga meyakini, monumen ini nantinya akan jadi sebuah karya yang baik dan bisa membanggakan warga Jawa Barat dan Indonesia.
“Kita yakin dengan konsep monumen patung yang lebih muda, lebih terinspirasi bahwa memang perjuangan Bung Karno dari mulai Bandung dan terkenal dengan Indonesia Menggugat hingga jadi presiden di Bandung,” kata Pamriadi.
Baca Juga : Sejarah Konferensi Asia Afrika, Peran Soekarno Menentang Perang Dingin
Saat ini, kata Pamriadi, ia sedang mengajukan izin kepada Pemprov Jabar untuk menggunakan area GOR Saparua sebagai lokasi monumen.
Dalam diskusi itu juga, seorang seniman pematung asal Yogyakarta, Dunadi menampilkan konsep pembangunan Monumen Perjuangan Soekarno. Ia menghadiri diskusi melalui zoom meeting.
Dunadi menjelaskan, pembangunan Monumen Perjuangan Soekarno itu nantinya setinggi 22 meter. Dunadi menambahkan, berbeda dengan di Magelang dan Semarang, monumen yang akan ia buat memperlihatkan sosok Soekarno yang sangat luar biasa energik dan memberi semangat muda.
Direktur Masyarakat Gedung Indonesia Menggugat (GIM) M Syaban Hanif mendukung rencana pembangunan Monumen Perjuangan Soekarno di Kota Bandung itu. Alasannya, kata Hanif, selama 13 tahun Soekarno berjuang di Bandung, dari 1921-1934. (Ecep/R13/HR Online)