Setelah fasisme kalah perang melawan Uni Soviet, konon pemimpin tertingginya di Jerman yakni Adolf Hitler menghilang secara misterius. Kematian Hitler pun kemudian jadi misteri.
Berita-berita Internasional mengabarkan Hitler melarikan diri, tetapi ada pula yang menyebut Hitler telah tewas karena mengakhiri hidupnya sendiri bersama istri dan pengawalnya.
Namun beberapa penemuan yang berasal dari hasil otopsi jasad yang konon adalah Hitler tidak berujung pada kebenaran.
Tim dokter otopsi menyebut tengkorak yang digadang-gadang Hitler ternyata berasal dari tulang kepala seorang perempuan berumur 14-20 tahun. Pernyataan ini mengejutkan banyak pihak termasuk Soviet.
Keberadaan Hitler kala itu penuh dengan teka-teki yang misterius. Bahkan sejumlah referensi mengatakan Hitler lari ke Indonesia dan wafat saat ia menyamar menjadi seorang dokter.
Baca Juga: Siauw Giok Tjhan, Bapak Pluralisme Pertama dari Etnis Tionghoa
Misteri Kematian Hitler di Indonesia, Sejarawan: Perlu Penelitian Lebih Dalam
Menurut sejarawan lulusan Universitas Diponegoro, Bonnie Triyana dalam siaran Youtube channel @HelmyYahyaBicara berjudul, “Hitler Mati di Indonesia?”, simpang siur mengenai kisah kematian Hitler di Indonesia masih perlu penelitian lebih dalam lagi.
Pasalnya sejarah memiliki metodologi yang kompleks untuk menentukan suatu peristiwa itu benar-benar terjadi atau tidak. Jika peristiwa Hitler tewas di Indonesia itu hanya kisah fiksi, lalu apa bedanya dengan percakapan omong kosong?
Seiring dengan belum adanya fakta-fakta yang kuat menerangkan Hitler tewas di Indonesia, maka sejarawan masih skeptis dan berhati-hati sekali menanggapi pertanyaan orang mengenai peristiwa tersebut.
Masih menurut Bonnie, pemimpin redaksi majalah Historia ini mengaku sulit meyakini Hitler lari dan wafat di Indonesia saat menyamar jadi seorang dokter bernama Poch.
Pasalnya secara faktual yang diakui oleh dunia Internasional, Hitler tewas pada tanggal 30 April 1945 dalam bunker yang sesak. Namun ketika ia mendalami lagi soal dr. Poch yang dikatakan samaran dari Hitler itu meninggal pada tahun 1970.
Tentu ini merupakan anakronisme sejarah, atau sebuah peristiwa yang kebenarannya perlu dipertanyakan ulang. Sebab tahun meninggal Hitler tidak sama dengan apa yang terjadi di Indonesia.
Namun terlepas dari benar atau tidak, Bonnie juga mengaku belum bisa yakin dengan berita kematian Hitler yang ada di dalam bunker, sehingga baginya pun hal ini masih jadi misteri. Sebab berita itu dibuat oleh pemerintah Soviet yang seolah-olah telah berhasil menemukan Hitler baik dalam kondisi hidup ataupun telah mati.
Bonnie juga menyebut kabar kematian Hitler dibuat oleh Soviet untuk menghajar Amerika. Konon Soviet menyebut Amerika (Sekutu) yang menyelamatkan Hitler dari kematian. Maka dari itu pihak Soviet melakukan Perang Dingin dengan Sekutu sampai tahun 1990-an.
Baca Juga: Sejarah Program KB Zaman Orde Baru, Ada Peran Ulama
Hitler Lari ke Indonesia Menggunakan Kapal Selam
Menurut tuan rumah channel Youtube @HelmyYahyaBicara –Helmy Yahya, berdasarkan beberapa literatur yang ia peroleh saat mendalami sejarah kematian sang legenda Nazi di dunia, konon Hitler berhasil melarikan diri ke Indonesia menggunakan kapal selam.
Kebetulan kapal selam Jerman waktu itu canggih-canggih, bahkan Amerika sekalipun tidak sanggup melawan kapal selam milik Hitler.
Kapal selam Jerman dilengkapi dengan teknologi anti sensor. Jadi ketika mereka melintasi wilayah teritorial negara lain tanpa izin, maka para penumpangnya akan selamat-selamat saja.
Dugaan Hitler lari ke Indonesia menggunakan kapal selam diperkuat dengan penemuan bangkai kapal selam milik tentara Jerman di sekitar perairan Karimun Jawa.
Adapun pertama-tama Hitler menginjakan kakinya ke Indonesia yaitu di wilayah Sumbawa. Sebelumnya ia menjelajahi Dompu, Bima, dan Sumbawa Besar, di sana Hitler menyamar sebagai dr. Poch yang mengurus salah satu rumah sakit peninggalan Belanda tahun 1954.
Ketika hidup di Sumbawa dr. Poch menikahi wanita Sunda asal Bandung bernama Soelaesih. Hidupnya dengan perempuan Sunda membuat dr. Poch senang.
Bahkan sebelum ia meninggal dunia pada tahun 1970, dr. Poch sempat berpesan pada istrinya untuk dimakamkan di daerah pedesaan Surabaya, Jawa Timur.
Kesaksian dr. Sosrohoesodo: Berikut Ciri-ciri Kuat dr. Poch adalah Hitler
Menurut kesaksian dr. Sosrohoesodo –kolega dr. Poch asal pulau Jawa, mendata beberapa ciri-ciri kuat yang bisa menyimpulkan jika dr. Poch itu adalah pemimpin besar Nazi German, Adolf Hitler.
Ciri pertama yang ditemukan oleh dr. Sosrohoesodo yaitu tangan kiri dr. Poch bergetar, ketika ditanya mengapa tangannya bergetar dr. Poch menjawab dulu ketika Nazi kalah ia membanting keras tangan kirinya ke meja.
Baca Juga: Sejarah ITB, Sekolah Tinggi Teknik Pertama Zaman Belanda
Adegan ini persis dengan kebiasaan Hitler saat berpidato menggebu-gebu. Hitler selalu membanting keras tangannya ke papan meja saking semangat ketika berorasi.
Selain itu ciri selanjutnya yang membuat dr. Poch diyakini sebagai Hitler adalah cara jalannya yang diseret. Konon dr. Poch punya gaya jalan yang persis dengan Hitler yaitu berjalan diseret seperti bekas pincang.
Ia juga dikenal sebagai dokter yang temperamental, seringkali dr. Sosrohoesodo mendapati dr. Poch marah-marah pada pasiennya karena si pasien mengulang pertanyaan apa saja resep obat yang telah disebutkan di awal.
Terakhir dr. Sosrohoesodo juga pernah disupiri oleh dr. Poch menggunakan jeep. Menariknya dr. Poch punya keahlian seperti seorang militer. Ia lihai menggunakan mobil perang, dr. Poch bisa menyetir jeep hanya dengan jari tangannya saja. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)