Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita TerbaruMari Bersuka Ria, Lagu Karya Soekarno yang Fenomenal

Mari Bersuka Ria, Lagu Karya Soekarno yang Fenomenal

Mari Bersuka Ria merupakan judul lagu fenomenal yang diciptakan oleh Presiden pertama RI, Soekarno. Lagu tersebut sangat populer sebelum meletusnya peristiwa G30S tahun 1965.

Lagu Mari Bersuka Ria memiliki makna yang dalam bagi kalangan pemuda-pemudi Indonesia, antara lain yaitu makna membendung budaya Barat yang berasal dari lagu-lagu Rock n Roll, Country, dan Jazz.

Soekarno sangat membenci lagu-lagu bergenre Barat, menurutnya para pemuda-pemudi Indonesia yang baik adalah mereka yang tidak terpengaruh lagu-lagu ngak-ngik-ngok. Menurut Soekarno lagu Barat bisa merusak mental bangsa, terutama mental revolusi.

Westernisasi bagi Soekarno adalah cara Barat menyusupkan pengaruh Neokolonialisme dan imperialisme kepada rakyat Indonesia. Ketika pengaruh itu dinikmati tanpa disadari maka bentuk paling menyeramkan adalah adanya penjajahan dengan model baru.

Baca Juga: Kisah Pengamanan Sukarno ke Burma dan RRT: Santai Tak Menegangkan

Indonesia akan kembali menjadi negara yang terjajah oleh bangsa Barat. Kemungkinan besar Belanda dan Sekutunya bisa menguasai kembali wilayah bekas jajahannya. Maka dari itu Soekarno membendung pembaratan melalui berbagai cara, salah satunya melalui lagu Mari Bersuka Ria.

Soekarno Terinspirasi Ki Hadjar Dewantara Ciptakan Lagu Mari Bersuka Ria

Menurut Daniel Antonio Milan Cabrera dalam Jurnal Ilmiah berjudul, “Pengaruh Musik Amerika Latin Terhadap Indonesia” Vol. 13, No. (1) Juli 2020, Soekarno terinspirasi oleh Ki Hadjar Dewantara saat menciptakan lagu berjudul Mari Bersuka Ria.

Sebab sebelum Soekarno menciptakan lagu tersebut, dirinya pergi terlebih dahulu menemui Ki Hadjar di Yogyakarta. Saat itu Soekarno curhat kepada Ki Hadjar bagaimana mengatasi pergaulan pemuda-pemudi yang hobi mendengarkan lagu Barat.

“Bukan kah ini berbahaya untuk progress revolusi kita,” ujar Soekarno pada Ki Hadjar Dewantara.

Dengan senyum yang lebar Ki Hadjar menjawab santai. “Betul Bung, tapi Bung harus tahu para pemuda-pemudi butuh hiburan yang mewakili mentalitas zamannya.”

Ki Hadjar lantas melanjutkan obrolannya dengan Soekarno hingga menyuruh si Bung Besar ini menciptakan lagu kesukaan pemuda-pemudi saat itu yakni, musik Rock n Roll.

“Kita harus punya musik pengganti untuk kaum muda,” pungkas Ki Hadjar.

Tujuannya supaya para pemuda terhindar dari pengaruh musik Barat. Alhasil Soekarno langsung terpikir dan menulis lirik lagu buatannya sendiri dengan judul Mari Bersuka Ria. Lagu tersebut lahir pada tahun 1965, sebelum terjadi peristiwa G30S.

Tak hanya bekerja sendiri, Soekarno juga meminta bantuan para seniman Ibu Kota untuk menyelesaikan lagu buatannya.

Soekarno lantas memanggil Seniman Jack Lesmana, Idris Sardi, dan Bing Slamet untuk menjadi pemain musik yang pertama kali melantunkan lagu miliknya; Mari Bersuka Ria sekaligus dengan tarian Lenso.

Baca Juga: Sejarah Halal Bihalal di Indonesia, Cara Sukarno Damaikan Politisi

Seniman Kepercayaan Soekarno Ciptakan Lagu Rock n Roll

Sesudah lagu Mari Bersuka Ria rilis pada April 1965, para seniman kepercayaan Soekarno mulai membuat lagu-lagu Indonesia bergenre Rock n Roll di kalangan pemuda-pemudi Ibu Kota.

Seperti mendapat lampu hijau dari Soekarno, para seniman muda, dewasa, dan tua berlomba-lomba membuat lagu-lagu Indonesia bernada Rock n Roll. Apalagi setelah beberapa seniman Ibu Kota membentuk grup musik Mamberarumpajo.

Adapun yang menjadi pendiri grup musik Rock n Roll Indonesia (Mamberarumpajo) terdiri dari beberapa seniman terkemuka seperti, Bing Slamet, Yamin Wijaya, Ireng Maulan, Itje Kumaunang, Benny Mustaph, dan Idris Sardi.

Salah satu lagu Rock n Roll khas Indonesia yang berhasil mereka ciptakan antara lain berjudul, Borondong Garing. Lagu tersebut dimainkan bersama perpaduan musik latin dan Sunda sehingga menambah nuansa Indonesia yang kental.

Hanya dengan cara demikian untuk membuat Soekarno tersenyum bangga pada para seniman waktu itu. Mereka sengaja menyenangkan hati Soekarno untuk mencari jalan tengah agar bisa bermain musik dan menghibur kawula muda revolusioner.

Soekarno Melarang Tempat Hiburan dengan Musik Barat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Soekarno begitu benci dengan musik Barat. Saking bencinya Soekarno kerap membubarkan pertunjukan musik Rock n Roll Barat yang sedang bermain di ball room dan cafe-cafe kota besar.

Baca Juga: Sejarah Nasakom, Ideologi Universal Bung Karno yang Tak Tergapai

Salah satunya terjadi di Kota Bandung, Soekarno sempat melarang seluruh hotel dan cafe yang masih menayangkan pertunjukan musik Barat. Seperti para pemain band yang sering membawakan lagu-lagu The Beatles, mereka kerap kena damprat Soekarno.

Ada satu cara untuk meluluhkan hati Soekarno supaya acara-acara musik di Kota Bandung kembali bergema. Cara tersebut yaitu dengan memainkan musik-musik karangan Soekarno sendiri, salah satunya lagu Mari Bersuka Ria.

Namun saat itu para pengusaha hotel tak perlu repot-repot membuka kembali bisnis entertainmentnya karena Soekarno mulai menghadapi masalah serius, yaitu meletusnya peristiwa G30 S 1965.

Lagu Mari Bersuka Ria karangan Soekarno menjadi kenang-kenangan, karena tak lama setelah peristiwa G30S 1965 Soekarno berstatus menjadi Tahanan Politik Orde Baru.

Menurut sejumlah referensi yang bertebaran dimana-mana, lagu Mari Bersuka Ria berubah fungsi, dari lagu perjuangan memportal budaya Barat menjadi melodi nostalgia pelipur lara karena kerap dinyanyikan di waktu yang tidak tepat.

Pasalnya lagu Mari Bersuka Ria sering dinyanyikan saat Indonesia mengalami kekacauan ekonomi, politik, dan budaya bangsa akibat kerusuhan yang terjadi pada peristiwa G30S 1965. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Kunjungan wisata ke Pangandaran

Gempa Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata ke Pangandaran

harapanrakyat.com - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4.1 yang mengguncang Pangandaran, Jawa Barat pada Rabu (2/4/2025), tidak berdampak pada kunjungan wisata. Titik Gempa ini berada di  90...
Ternyata Ini Penyebab Mobil Pemudik Tiba-Tiba Terbakar di Kota Banjar

Ternyata Ini Penyebab Mobil Pemudik Tiba-Tiba Terbakar di Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Sebuah mobil merek Timor dengan nomor polisi D 1596 OS milik Hendrawan, pemudik asal Tasikmalaya tiba-tiba terbakar di Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu...
dua wisatawan hilang terseret arus Pantai Pangandaran

Dua Wisatawan Hilang Terseret Arus Pantai Pangandaran

harapanrakyat.com - Dua wisatawan dinyatakan hilang terseret arus Pantai Pangandaran, dalam dua hari terakhir. Menurut Kasatpolairud Polres Pangandaran Iptu Anang Tri Sodikin korban pertama...
Hari Ketiga Lebaran, Jalur Selatan Garut Semakin Padat

Hari Ketiga Lebaran, Jalur Selatan Garut Semakin Padat

harapanrakyat.com,- Jalur selatan Garut, Jawa Barat, semakin padat pada Rabu (2/4/2025) siang atau lebaran hari ketiga. Kemacetan didominasi oleh kendaraan roda 2 yang hendak...
Libur Lebaran, Ribuan Warga Padati Pantai Sindangkerta Tasikmalaya

Libur Lebaran, Ribuan Warga Padati Pantai Sindangkerta Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Memasuki libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, ribuan warga berlibur di Pantai Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (2/4/2025). Mereka memenuhi Pantai...
Mobil pemudik yang terbakar di Kota Banjar

Terdengar Suara Percikan, Mobil Pemudik di Kota Banjar Ludes Terbakar

harapanrakyat.com,- Satu unit mobil milik pemudik ludes terbakar di Jalan Raya Cimaragas, Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (2/4/2025). Peristiwa itu...