harapanrakyat.com,- Aliansi Mahasiswa Ciamis melakukan aksi demo menolak perubahan nama Kabupaten Ciamis jadi Galuh dan menyampaikan sejumlah aspirasi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, pergantian nama Ciamis ke Galuh merupakan keinginan rakyat, bukan keinginan Bupati.
“Pergantian nama Ciamis ke Galuh, saya ingin sampaikan ke teman-teman semua. Pergantian nama itu Kahayang Bupati atau Rakyat” ujar Bupati Herdiat dalam orasinya di depan puluhan massa aksi, Kamis (22/6/2023).
Herdiat menjelaskan, pergantian nama Ciamis menjadi Galuh muncul saat debat Pilkada. Saat itu Herdiat bersama kandidat bupati lainnya Iing Syam Arifin mendapat pertanyaan seputar pergantian nama Ciamis jadi Galuh.
“Dalam debat kandidat itu, disampaikan ketika seandainya terpilih sebagai Bupati nanti bersedia nggak mengganti mengubah nama? Saya jawab, saya tidak bisa menjawab bersedia atau tidak, perlu kajian-kajian, perlu adanya kajian akademisi,” jelasnya.
Baca Juga: Mahasiswa Tolak Perubahan Nama Ciamis Jadi Galuh: Tidak Urgent dan Buang-Buang Waktu
Herdiat juga sempat bertanya kepada mahasiswa terkait tim yang mengkaji perubahan nama Ciamis tersebut. “Tanya dulu, teman-teman tahu semua tim pengkajinya tidak?” tanyanya.
Sejumlah mahasiswa terdengar menjawab, “tidak tahu”. Lantas Herdiat mengungkapkan jika tim pengkaji perubahan nama Ciamis itu berasal dari Universitas Galuh.
“Universitas Galuh tim pengkajinya itu,” katanya.
Aksi demo Aliansi Mahasiswa Ciamis memang melibatkan sejumlah mahasiswa Universitas Galuh. Mendengar jawaban Herdiat, beberapa mahasiswa tertawa bahkan bertepuk tangan.
Perubahan Nama Kabupaten Ciamis Sedang Dalam Tahap Kajian
Herdiat mengatakan, saat ini tahapan pergantian nama Kabupaten Ciamis itu sedang dalam kajian tim yang berasal dari Universitas Galuh.
Lantas terkait apakah perubahan nama Kabupaten Ciamis itu akan selesai tahun ini, Herdiat menjawab diplomatis.
“Tidak seperti itu, saya mau jadi atau mau tidak, itu tergantung referensi apa yang disampaikan oleh tim pengkaji, dan saya juga sekarang sedang menampung masukan-masukan dan kita tim pengkaji juga sedang menampung aspirasi dari ulama,” tuturnya.
Herdiat menegaskan, jadi atau tidaknya pergantian nama Ciamis jadi Galuh tidak masalah, tetapi dirinya berusaha menyerap aspirasi sebagian masyarakat yang menyampaikan keinginan tersebut ketika debat kandidat pada saat Pilkada.
“Saya informasikan, kenapa digembor-gemborkan hari-hari ini itu, kalian lupa kalau 2020 – 2021 itu kita Pandemi Covid-19 PSBB, kita bisa bergerak optimalisasi pekerjaan dan tugas pokok ASN itu dilaksanakan pada tahun 2022,” pungkasnya. (Feri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)