harapanrakyat.com,- Jajaran polisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat rupanya tak main-main saat mengobarkan perang lawan preman. Selain calo dan jawara kampung yang kerap meresahkan masyarakat, Pak Ogah dan preman jalanan pun terus digaruk petugas. Seperti yang dilakukan jajaran Polsek Kadungora yang menjaring 5 orang diduga preman jalanan pada Kamis (15/6/2023).
Perang lawan premanisme yang dikorbankan polisi di Garut merupakan buntut dari terjadinya kasus penganiayaan anggota polisi di jalan oleh para preman jalanan.
“Telah diamankan 5 orang yang sedang berkumpul di pertigaan dan sepanjang Jalan Raya Kadungora, Kecamatan Kadungora. Mereka merupakan pak ogah di dekat perlintasan Kereta api, dan beberapa pengamen jalanan,” kata Kompol Krisna Irawan, Kapolsek Kadungora, Kamis (15/6/2023).
Baca Juga: Sekelompok Pemuda dan Satpam Keroyok Polisi di Garut, Korban Dianiaya di Depan Anaknya
Polisi tidak menemukan barang bukti senjata tajam, maupun obat terlarang. Mereka yang diamankan pun hanya dibina, agar tak meresahkan masyarakat.
“Dalam kegiatan tersebut tidak ditemukan yang membawa senjata tajam dan membawa obat-obatan terlarang. Kemudian dilakukan pengarahan dan pembinaan kepada 5 orang tersebut,” tambahnya.
Polisi tak melakukan penahanan terhadap para preman jalanan kali ini, namun apabila mereka berbuat onar, petugas tak segan-segan meringkus dan menyeret mereka ke jeruji besi.
Sebelumnya sejumlah pemuda dan satpam mengeroyok anggota polisi dari Polsek Cisompet. Pengeroyokan itu terjadi lantaran salah satu pelaku ditegur oleh korban agar menertibkan angkot yang ngetem sembarangan. Mirisnya korban dikeroyok di depan anaknya yang masih di bawah umur pada Rabu (7/6/2023) lalu.
Polisi lantas mengamankan sejumlah empat orang pelaku pengeroyokan. Bukan itu saja, sebanyak 81 preman diciduk polisi lantaran meresahkan masyarakat pada Rabu (14/6/2023) kemarin.
Dari tangan salah satu preman, polisi mendapati sajam dan satu orang lagi membawa obat-obat terlarang. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)