Senin, Maret 31, 2025
BerandaBerita TerbaruKeraton Pertama Kerajaan Galuh, Benarkah Dibangun di Kawasan Cagar Alam Pangandaran?

Keraton Pertama Kerajaan Galuh, Benarkah Dibangun di Kawasan Cagar Alam Pangandaran?

Keraton pertama kerajaan Galuh bercorak Hindu konon dibangun di lokasi yang saat ini kita kenal dengan Taman Wisata Cagar Alam Pangandaran, Jawa Barat.

Keraton Galuh beraliran Hindu ini berdiri dengan megah. Namun sayang tak banyak orang yang mengetahui silsilah awal sejarah tersebut. Kebanyakan hanya tahu jika Pananjung jadi tempat pertapaan orang sakti di zaman dulu.

Padahal jika kita telusuri lebih dalam sejarah Pananjung menarik untuk dikemukakan ke publik. Seperti halnya penemuan situs Batu Kalde di kawasan Cagar Alam Pangandaran.

Di sana terdapat reruntuhan candi dan arca sapi yang merupakan tempat persembahyangan umat Hindu zaman dulu.

Pecahan artefak kuno di kawasan Cagar Alam Pangandaran menunjukkan kejayaan Hindu di daerah Pangandaran. Namun para arkeolog perlu memastikan lagi dengan cara melakukan penelitian lebih dalam.

Baca Juga: Sejarah Mbah Bungkus, Sesepuh Pemersatu Sunda Jawa di Pangandaran

Kendati begitu besar kemungkinan peninggalan-peninggalan yang ada di cagar Alam Pangandaran merupakan bagian dari benda penting umat Hindu yang terhubung dengan kerajaan Galuh di Pananjung.

Sejarah Keraton Pertama Kerajaan Galuh di Cagar Alam Pangandaran dan Kisah Bujangga Manik

Sebagai pembuktian bahwa taman wisata cagar alam Pangandaran dulunya pusat peradaban umat Hindu bisa kita lihat dari penemuan benda-benda peninggalan Bujangga Manik.

Bujangga Manik merupakan pengembara Hindu yang hobi bepergian. Kegiatan ini ia lakukan untuk mencari ilmu pengetahuan ke-Hinduan dan pengetahuan umum. Bujangga Manik kerap melakukan tapa untuk mendapatkan ilmu tersebut.

Masih menurut Arkeolog Indonesia, ada hal yang menarik dari kegiatan perjalanan Bujangga Manik di Nusantara. Konon Bujangga Manik hanya berkeliling mencari ilmu ke daerah Bali dan Jawa. Adapun di Jawa salah satunya melintasi daerah Pananjung.

Para Bujangga Manik yang datang ke Pangandaran bersandar di pantai Puterapinggan. Mereka percaya daerah tersebut sebagai pintu masuk suci yang bisa membawa ilmu-ilmu ke-Hinduannya berpancar semakin kuat.

Dengan begitu para Bujangga Manik tidak akan salah langkah, mereka semakin yakin daerah yang dikunjunginya menyimpan banyak ilmu.

Para Bujangga Manik lalu melakukan perjalanan darat untuk menemukan magnet keilmuan yang kuat, hingga akhirnya sampai di teluk Pananjung.

Baca Juga: Sejarah Pariwisata Pangandaran, Populer karena Mudahnya Transportasi

Pananjung Jadi Tempat Bujangga Manik Bertapa

Menurut sejumlah informasi dari sesepuh Pangandaran, konon hutan Pananjung adalah tempat paling penting untuk mengasah konsentrasi para Bujangga Manik.

Hutan Pananjung menjadi tempat Bujangga Manik bertapa. Mereka melakukan pertapaan itu hingga berbulan-bulan lamanya. Bahkan sampai tidak ingat makan dan minum, para Bujangga Manik mempraktikan teknik bertapa mutihan.

Pertanyaan besarnya mengapa harus di hutan Pananjung? Berdasarkan penelitian arkeolog hal ini dilakukan karena Pananjung dianggap Bujangga Manik sebagai perpustakaan.

Dengan kata lain di hutan Pananjung banyak energi-energi positif yang bisa membawa pemuka Hindu menjadi lebih paripurna ilmunya.

Mereka meyakini hutan Pananjung menyimpan pengetahuan yang tersembunyi dibalik ujian berupa ketakutan, kesengsaraan, dan kebahagiaan.

Jarang sekali Bujangga Manik bertapa dan menentukan pilihannya untuk mencari ilmu di wilayah Jawa, tak terkecuali dengan Pananjung. Biasanya Bujangga Manik sering memilih tempat tapanya di daerah Bali –pusat semedinya para dewa-dewa agung umat Hindu.

Keraton Pertama Kerajaan Galuh Pananjung Hancur oleh Bajak Laut

Menurut Ahmad Toni Harlindo dalam buku “Mengenal Wisata Alam Pangandaran dari Pesona Alam, Legenda hingga Sejarah” (2021), keraton Galuh Pananjung hancur akibat serangan bajak laut dari Timur Nusantara secara mendadak.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Pananjung, Cikal Bakal Daerah Pangandaran

Tidak ada persiapan prajurit keraton yang siap menghadapi para perompak itu berdatangan. Konon raja dari Galuh Pananjung bernama Raden Anggalarang juga tewas terbunuh oleh ketua bajak laut bernama Kalasamudra.

Sebagian penduduk di Pangandaran mempercayai datangnya pasukan bajak laut itu dari arah Timur Nusantara atau kalau sekarang kita spekulasikan dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada berasal dari pulau Sulawesi.

Pernyataan ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Ahmad Toni Harlindo (2021). Ia menemukan nama daerah Pangandaran di Sulawesi. Daerah itu juga diduduki oleh orang-orang yang berketurunan penduduk Pananjung zaman dulu.

Besar kemungkinan ini terjadi akibat ada sebagian orang Pangandaran yang diculik oleh perompak untuk dijadikan budak kapal.

Kendati begitu Ahmad Toni Harlindo mengaku perlu penelitian lebih dalam untuk menguji anti tesis buatannya. Jika pernyataan ini bisa dibuktikan dengan disiplin akademis yang kuat maka akan membuktikan bahwa hubungan Pangandaran dengan Sulawesi begitu kuat dari segi historisnya. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya

Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya

Ular selalu punya cara mengejutkan dunia. Kali ini, ada seekor ular yang bikin heboh karena memiliki tiga taring berbisa. Mutasi ular bertaring tiga ini...
Cara Memperbesar Keyboard HP Oppo dengan Fitur Kustomisasi

Cara Memperbesar Keyboard HP Oppo dengan Fitur Kustomisasi

Cara memperbesar keyboard HP Oppo dapat pengguna lakukan melalui fitur pengaturan yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tampilan papan ketik sesuai dengan preferensi mereka. Fitur...
Oli Kental untuk Motor Tua, Bantu Jaga Mesin Tetap Awet

Oli Kental untuk Motor Tua, Bantu Jaga Mesin Tetap Awet

Motor tua memiliki karakter mesin yang berbeda dari motor keluaran baru. Setelah bertahun-tahun pengendara gunakan, bagian dalam mesinnya mengalami keausan. Celah antar komponen juga...
ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025, Laptop Modern dengan Performa Gahar

ASUS ExpertBook B1 2025 segera hadir dan berhasil menarik perhatian. Laptop ASUS ini menjadi pilihan terbaik bagi yang mencari perangkat dengan layar luas. Di...
Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme 14T Siap Rilis di Tanah Air Berbekal Baterai 6000 mAh

Realme kembali bersiap memperkenalkan smartphone 5G murah terbaru mereka di Indonesia, yaitu Realme 14T. Perangkat ini digadang-gadang akan menjadi pesaing serius bagi Samsung Galaxy...
Polres Sumedang bubarkan takbir keliling yang berubah arogan dan bawa minuman keras

Polres Sumedang Bubarkan Takbir Keliling yang Berubah Arogan dan Bawa Miras

haraoanrakyat.com,- Bukannya takbiran dengan khusyuk, puluhan pemuda rombongan takbir keliling, justru kedapatan membuat onar dan nyaris bentrok dengan rombongan lainnya di Jalan Mayor Abdurrahman,...