Kelistrikan pada sel saraf manusia penting untuk diketahui. Pada sel saraf manusia, kelistrikan ini merupakan sistem yang sangat kompleks. Mereka bertanggung jawab atas transmisi sinyal listrik yang penting untuk berbagai fungsi tubuh. Baik dalam mengatur gerakan hingga persepsi sensorik.
Penting untuk menjadi catatan bahwa tegangan listrik pada tubuh manusia berbeda dengan instalasi rumah tangga. Aliran listrik di dalam tubuh manusia bukan mengalir melalui rangkaian kabel. Melainkan berkaitan dengan komposisi ion.
Baca Juga: Perbedaan Saraf Sensorik dan Motorik, Mulai Letak hingga Fungsi
Kelistrikan ini melibatkan proses rumit, yang menjadi subjek penelitian intensif dalam bidang ilmu saraf. Bidang yang secara khusus mempelajari impuls listrik pada tubuh manusia sendiri disebut ilmu biolistrik.
Kelistrikan pada Sel Saraf Manusia yang Perlu Diketahui
Sel saraf terdiri dari tiga komponen utama yakni badan sel atau soma, dendrit, dan akson. Badan sel merupakan pusat pengatur sistem saraf. Di dalamnya berisi inti sel yang mengandung sejumlah materi genetik.
Lain halnya dengan dendrit yang merupakan serabut-serabut kecil untuk menerima sinyal dari sel saraf lainnya. Sementara akson adalah serabut panjang tugasnya mengirimkan sinyal listrik dari sel saraf utama ke bagian lainnya.
Salah satu konsep utama kelistrikan pada sel saraf manusia adalah potensial aksi. Potensial aksi merupakan bentuk perubahan sementara pada muatan listrik di sepanjang membran sel saraf. Hal ini bisa terjadi ketika sel saraf menerima sinyal listrik dari dendrit.
Apabila sinyal tersebut cukup kuat, maka potensial aksi akan memicu serangkaian peristiwa kelistrikan. Dalam kondisi normal, sel saraf juga memiliki potensial istirahat negatif di sepanjang membrannya.
Potensial ini menjadi hasil keseimbangan antara ion positif dan negatif baik di dalam maupun luar sel. Ketika sinyal listrik mencapai dendrit, maka ion-ion akan bergerak melalui saluran khusus di membran. Pergerakan tersebut menghasilkan perubahan potensial yang relatif cepat.
Muatan Listrik dalam Tubuh Manusia
Muatan listrik merupakan sifat dasar partikel subatomik yang bernama elektron. Elektron ini memiliki muatan negatif, sementara proton mengandung muatan positif. Dalam keadaan netral, tubuh manusia akan terdiri dari elektron dan proton yang seimbang.
Namun, di kondisi tertentu bisa menghasilkan kelistrikan pada sel saraf atau bahkan mengalami perubahan muatan. Untuk ion yang memicu muatan negatif di tubuh manusia bernama Cl-. Sedangkan ion yang memiliki muatan positif adalah Ca2+ dan Na+.
Seperti telah tertera sebelumnya, contoh muatan listrik dalam tubuh manusia adalah aktivitas saraf. Sinyal listrik terkirim dalam bentuk impuls yang akan melintasi jaringan saraf. Hal ini memungkinkan komunikasi dan koordinasi efisien antara organ dan sistem dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Jenis Neuron Berdasarkan Fungsinya di Dalam Tubuh Ada 3, Ini Dia!
Meski kelistrikan pada sel saraf hanya membawa sinyal dalam volume arus yang sangat kecil. Namun kekuatannya cukup mumpuni untuk memicu respon organ tubuh maupun otot. Sehingga bagian-bagian tubuh dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Pola Kelistrikan di dalam Sel Saraf
Sinyal listrik dalam saraf manusia berasal dari sel neuron. Neuron memiliki struktur unik yang memungkinkannya menghasilkan sekaligus mengirimkan sinyal listrik. Di dalam sel saraf, terdapat potensial membran, yang memiliki perbedaan muatan antara dalam dan luar.
Saat neuron terstimulasi oleh sinyal dari neuron lain atau rangsangan luar, maka tercipta potensial aksi. Setelah terbentuk, sinyal listrik akan melewati serangkaian neuron yang saling terhubung bernama sinapsis. Di sinapsis inilah listrik mengalami perubahan menjadi sinyal kimia melalui pelepasan zat neurotransmitter.
Selama perjalanan sinyal melalui jaringan saraf, terjadi berbagai proses pengolahan yang cukup kompleks. Terakhir, sinyal mulai diinterpretasikan oleh sistem saraf pusat, yakni otak dan sumsum tulang belakang. Hasilnya kelistrikan pada sel saraf menjadi persepsi, gerakan, dan fungsi lainnya.
Contoh Sederhana Kelistrikan di Sistem Saraf
Supaya lebih memahami tentang kinerja kelistrikan di dalam sistem saraf. Terdapat beberapa contoh sederhana yang pasti setiap manusia pernah mengalami. Misalnya ketika sedang santai-santai, tiba-tiba ada seseorang yang mencubit permukaan kulit.
Kala itu, membran sel sakit di permukaan kulit menjadi terbuka. Kemudian ion negatif otomatis keluar sementara ion positif masuk ke dalam sel dan membentuk impuls listrik. Setelah itu, impuls listrik akan terkirim ke neuron lainnya dengan meloncat.
Baca Juga: Pengertian Sistem Saraf Tepi dan Fungsinya dalam Tubuh
Loncatannya akan berakhir di sistem saraf pusat yakni otak. Proses penerimaan sinyal tersebut memicu timbulnya rasa sakit. Sinyal listrik di otak kemudian terkirim hingga ke tangan, untuk mengusap-usap permukaan kaki yang terasa perih.
Nah, itulah penjelasan tentang sistem kelistrikan pada sel saraf manusia yang cukup kompleks. Namun mampu memberikan sinyal dalam waktu sangat singkat. Sekian, semoga informasinya bermanfaat! (R10/HR-Online)