Senin, April 21, 2025
BerandaBerita CiamisKampung Bendera di Ciamis, Omsetnya Merosot dari Miliaran Jadi Puluhan Juta Rupiah

Kampung Bendera di Ciamis, Omsetnya Merosot dari Miliaran Jadi Puluhan Juta Rupiah

harapanrakyat.com – Dusun Ranjirata, Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis ternyata memiliki julukan Kampung Bendera Ciamis. Hal tersebut karena, warga di kampung tersebut dari dulu sudah memproduksi bendera dan umbul-umbul untuk memeriahkan bulan HUT RI.

Biasanya, setiap dua bulan menjelang Agustus, sejumlah warga di kampung tersebut sibuk memproduksi bahan-bahan untuk kebutuhan bendera dan juga umbul-umbul.

Baca juga: Terowongan Air Mak Rodiah di Ciamis Jadi Sarang Kelelawar

Para perajin sendiri sebelumnya telah belanja bahan bakudi wilayah Tasikmalaya.

Nantinya, pada bulan Juli biasanya sejumlah warga di Kampung Bendera berangkat merantau ke luar daerah seperti Semarang, Solo dan daerah di Jawa Tengah lainnya untuk menjajakkan bendera dan umbul-umbul.

Mengenal Kampung Bendera Ciamis

Salah satu perajin bendera, Suryaman mengatakan, warga yang memproduksi bendera maupun umbul-umbul ini sudah ada sejak tahun 1990. 

Dulu, kata Suryaman, yang mengisi bisnis bendera itu awalnya itu adalah dari Bandung, lalu Cimari Ciamis dan kemudian Garut.

Menurutnya, puncak kejayaan bisnis bendera itu dulu dari tahun 1990 sampai tahun 2010. Sementara itu, untuk saat ini omsetnya menurun drastis, tidak seperti kaya dulu lagi. 

Bahkan, omset bisnis bendera tersebut bisa mencapai ratusan juta rupiah hingga miliaran. Namun, saat ini sudah turun drastis. 

“Awalnya saya juga ikut jualan sama teman di daerah Semarang. Namun ke sini-sini saya mulai bikin bendera belajar secara otodidak. Karena semuanya juga otodidak, tidak ada gurunya,” katanya, Kamis (8/6/2023).

Saat ini, lanjutnya, di kampungnya saat ini hanya ada 4 perajin. Berbeda saat jaya, banyak warga yang ikut membantu ketika sedang produksi. Namun saat ini sudah berkurang. 

Lantaran bisnis bendera itu musiman, sehingga ia pun memanfaatkan waktu kosong untuk membantu pengusaha UMKM, seperti keripik dan makanan ringan lainnya.

“Kalau dulu itu hampir setiap rumah ikut bantu menjahit. Tapi kalau sekarang mah sudah mulai berkurang. Karena banyak warga yang ikut bantu-bantu di makanan ringan dan lainnya,” tuturnya.

Suryaman mengungkapkan untuk omset bisnis bendera itu tergantung modal. Sementara saat ini sekitar Rp 50 jutaan. 

“Kalau dulu itu modal saja bisa sampai ratusan juta, karena dulu itu ada kerjasama dengan toko kain. Kalau sekarang toko kainnya sudah tidak mau dengan alasan terlalu lama bergulir uangnya, jadi hanya sekitar Rp 50 juta saja untuk modalnya,” ucapnya.

Suryaman menjelaskan, untuk barang yang produksi itu hanya jenis bendera dan umbul-umbul saja.

Adapun harganya bervariasi, mulai dari Rp 30 ribu untuk bendera ukuran kecil. Sedangkan umbul-umbul dari mulai Rp 50 ribu.

“Sekarang produksi itu dari mulai bulan Mei. Tapi kalau dulu itu kita mulai produksi dari bulan Februari karena kebutuhannya banyak,,” jelasnya.

Adapun bendera yang ia produksi biasa ia jual ke wilayah Solo pada pertengahan Juli mendatang.

“Nanti pertengahan bulan Juli kita pergi jualan, naik kendaraan umum saja. Kalau dulu barangnya banyak jadi suka bawa mobil, tapi kalau sekarang sedikit,” ucapnya. (Feri/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)

Galaksi Messier 77, Penemuan Baru Teleskop Hubble yang Strukturnya Mirip Ubur-Ubur

Galaksi Messier 77, Penemuan Baru Teleskop Hubble yang Strukturnya Mirip Ubur-Ubur

Galaksi Messier 77 merupakan sebuah galaksi berstruktur unik yang mempunyai kemiripan dengan tentakel ubur-ubur. Messier 77 merupakan penemuan mengejutkan yang baru saja ditemukan oleh...
Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Anjlok, Sempat Dijual Rp 24 Ribu Per Kilogram

Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Anjlok, Sempat Dijual Rp 24 Ribu Per Kilogram

harapanrakyat.com,- Harga daging ayam broiler di pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, anjlok dan sempat dijual dengan harga Rp 24 ribu per kilogram. Kondisi...
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambles, Ratusan Warga Terdampak

Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambles, Ratusan Warga Terdampak

harapanrakyat.com,- Jalan penghubung antar dua Kecamatan di Dusun Sukamunjul, Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ambles tergerus longsor, Minggu (20/4/2025). Akibatnya,...
Pemilik Taman Safari

Viral Pengakuan Eks Pemain Sirkus OCI Dieksploitasi, Siapa Pemilik Taman Safari?

harapanrakyat.com,- Taman Safari Indonesia kini menjadi sorotan publik usai viralnya dugaan eksploitasi terhadap eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari. Pertanyaan tentang...
eks pemain sirkus Taman Safari

Ini 4 Tuntutan dari Eks Pemain Sirkus Taman Safari yang Mengaku Jadi Korban Kekerasan

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan kekerasan yang melibatkan eks pemain sirkus Taman Safari baru-baru ini membuat heboh publik. Beberapa korban yang berasal dari Oriental Circus Indonesia...
Izin tambang di Jabar

Tegas, Dedi Mulyadi Tak Segan Cabut Izin Tambang di Jabar Jika Melanggar Aturan

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi tidak segan-segan mencabut izin tambang jika menyalahi aturan. Hal itu ditegaskan Dedi saat inspeksi mendadak ke lokasi...