harapanrakyat.com,- Pasca ramai insiden ibu-ibu PKK yang terjebak di dalam lift gedung Perpustakaan Kota Banjar, Jawa Barat, Inspektorat mulai melakukan survei pendahuluan.
Hal itu bertujuan sebagai dasar, untuk menindaklanjuti langkah apa yang akan pihaknya lakukan ke depan.
“Untuk menentukan tindakan nanti kita lihat dulu hasil survei pendahuluan. Berita acara atas kejadian itu juga belum masuk,” kata Inspektur Inspektorat Kota Banjar, Agus Muslih, Senin (5/6/2023).
Baca Juga: Konsultan Pengawas Buka Suara Terkait Insiden Ibu-ibu Terjebak di Lift Perpustakaan Kota Banjar
Ia menyebutkan, pihaknya juga sudah menurunkan tim auditor untuk melakukan pengujian proses kejadian saat insiden ibu-ibu PKK terjebak lift tersebut.
“Dari kami tentu saja ingin melihat apakah insiden itu, karena teknis atau over kapasitas,” terangnya.
Lanjut Agus, Inspektorat Kota Banjar sudah melayangkan atensi kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, terkait beberapa hal kelemahan di dalam proses pengerjaan gedung tersebut.
Sehingga, pihaknya meminta untuk menghubungi pihak penyedia jasa, dan menunaikan kewajibannya untuk melakukan pemeliharaan.
“Kita lihat responnya bagaimana,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden ibu-ibu PKK yang terjebak di dalam lift itu membuat ramai dan banyak tanggap. Hal itu karena bangunan tersebut baru diresmikan pada 18 Maret 2023.
Baca Juga: Nangis Histeris, Ibu-Ibu PKK Terjebak di Lift Gedung Perpustakaan Daerah Kota Banjar
Sebelumnya, tim konsultan pengawas juga buka suara terkait insiden tersebut.
Tim leader konsultan pengawasan Ade Uhen Hendrawan mengatakan, jika melihat insiden yang terjadi pada Jumat (26/5/2023), faktor penyebabnya adalah kelebihan kapasitas.
Menurutnya, lift yang ada di gedung Perpustakaan Kota Banjar, peruntukannya untuk disabilitas. “Jadi bukan untuk umum,” ujarnya, Senin (29/5/2023). (Sandi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)