Senin, Maret 31, 2025
BerandaBerita TerbaruAsal-usul Seblak, Makanan Khas Jawa Barat yang Semakin Hits

Asal-usul Seblak, Makanan Khas Jawa Barat yang Semakin Hits

Anak muda saat ini sedang menggandrungi Seblak, tapi tak banyak yang tahu asal-usul seblak yang kini semakin hits. Saking populernya, salah satu personil boyband Smash, Rafael Tan mendapat julukan Duta Seblak dari warganet. Hal itu lantaran ia kerap mengunggah makanan khas Jawa Barat ini di media sosialnya.

Kepopuleran seblak, bukan hanya karena rasanya yang pedas, melainkan juga karena bahannya yang melewati berbagai modifikasi sedemikian rupa.

Bahkan, isian seblak yang awalnya sederhana hanya berupa kerupuk yang direndam dengan air panas, mulai berubah dengan adanya tambahan seperti sosis, telur, mie, ceker, cilok, hingga bakso.

Namun, di balik rasanya yang pedas, seblak menyimpan asal-usul dan sejarah yang menarik untuk kita ulas. 

Baca Juga: Sejarah Kuliner Keraton Jogja, Makanan Kesukaan Raja Terpengaruh Budaya Eropa

Asal-usul dan Kenapa Disebut Seblak?

Seblak dalam bahasa Sunda berasal dari kata Nyeblak yang berarti mengagetkan. Namun, terdapat pula yang menyatakan bahwa seblak berasal dari kata “segak atau nyegak” yang berarti menyengat.

Penyebutan ini mungkin berkaitan dengan bahan-bahan dari seblak yang cenderung pedas dan menyengat. Sehingga membuat banyak orang yang pertama kali memakan seblak akan kaget karena baunya yang menyengat.

Meskipun dalam perkembangannya seblak tidak selalu memiliki rasa yang pedas. Semuanya bergantung pada selera penikmatnya.

Bahan yang terkandung di dalam seblak sendiri terdiri dari kerupuk sebagai bahan dasar yang kemudian direbus.

Untuk bahan bumbunya biasanya menggunakan bawang merah, bawang putih, garam cabai, garam sampai penyedap rasa.

Unus Suriawiria dalam “Makanan Tradisi Urang Sunda” (2021) menyatakan,  dari 80 jenis makanan Sunda, lebih dari 60 persen terbuat dari tumbuh-tumbuhan, sedang sisanya dari ikan dan daging.

Khusus penyiapan bahannya menjadi makanan dengan menumbuk, mencampur, hingga memasaknya. 

Selain itu, makanan Sunda juga menggunakan bumbu-bumbu yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sehingga menambah nilai organoleptic (rasa dan aroma).

Baca Juga: Sejarah Ketupat Lebaran, Sudah Ada Sejak Abad 15 Masehi

Dari Mana Asal Seblak dan Sejak Kapan Ada Seblak?

Seblak sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an. Namun, memang baru mulai populer pada era 2000-an di Bandung.

Terdapat pula dugaan yang menyatakan bahwa seblak ini berasal dari Garut dan Cianjur. Pernyataan ini berdasarkan pada fakta mengenai kemunculan Kurupuk Leor.

Kurupuk Leor sendiri merupakan makanan khas Jawa Barat yang sudah ada sejak era kemerdekaan. Inilah yang menjadi dasar bahwa Seblak sudah ada sejak lama di Jawa Barat.

Namun, dalam pembuatannya bahan-bahan dari Kurupuk Leor jauh lebih sederhana daripada seblak yang kita kenal sekarang.

Banyak yang menduga makanan ini dibuat ketika krisis pangan di daerah Selatan Parahyangan akibat masa penjajahan.

Kondisi ini memang hal yang sangat wajar, bahkan kondisi ini pun berlanjut ketika Indonesia memasuki masa-masa kemerdekaan.

Belanda dan sekutu yang berkeinginan kembali ke tanah air membuat daerah-daerah terutama wilayah Jawa Barat menjadi ladang konflik.

Kondisi ekonomi yang belum stabil dan konflik internal di Indonesia sendiri menyebabkan Indonesia rawan mengalami gangguan ekonomi.

Inilah yang memaksa masyarakat harus kreatif dalam memanfaatkan bahan seadanya untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut versi yang lain makanan seblak ini sendiri merupakan makanan yang berasal dari Jawa Tengah. 

Ahmad Hudaiby Galih Kusuma dalam, “Promoting Creative Tourism: Current Issues in Tourism Research” (2020) menyebutkan, pada tahun 1940-an muncul sebuah makanan mirip seblak yang menggunakan kerupuk dari daerah Banyumas.

Terlepas dari beberapa versi sejarah dan asal-usul seblak, seblak sangat lekat dengan makanan khas Sunda dengan cita rasanya yang khas.

Baca Juga: Sejarah Panjat Pinang, Warisan Pelaut Kolonial Belanda

Makanan Sunda yang Populer di Kalangan Anak Muda

Ajen Dianawati dalam “50 Masakan Khas Jawa Barat” (2015) mengungkapkan, berbagai jenis olahan kuliner khas Jawa Barat selalu hadir dalam varian yang sangat menarik dengan cita rasa yang luar biasa, antara asin, asam, manis, dan pedas.

Cita rasa khas ini terdapat dalam Seblak yang membuat anak muda menggandrunginya. Bahkan, bahan-bahan seblak yang awalnya sederhana menjadi semakin variatif.

Menurut beberapa pihak makanan pedas ini dapat merangsang hormon bahagia. Selain itu, makanan pedas seperti seblak juga konon dapat mencegah stress.

Kandungan rempah-rempah seperti kencur, bawang, dan bahan-bahan lainnya memberikan rasa unik yang membuat anak muda menyukainya.

Seblak juga dapat dinikmati sebagai kudapan ketika berkumpul baik bersama keluarga maupun teman sebaya.

Sajiannya yang kita santap ketika hangat. Makanan ini cocok menjadi santapan ketika cuaca sedang dingin dan musim hujan.

Kini seblak berkembang dengan ragam variasi, namun secara umum untuk jenisnya sendiri seblak memiliki dua kategori yaitu seblak kering dan seblak basah. 

Seblak kering lebih mirip basreng (baso goreng). Sedangkan untuk jenis seblak basah biasanya seperti seblak makaroni, seblak ceker, seblak mie, seblak bakso, seblak siomay, seblak telur, seblak kikil, dan seblak tulang ayam.

Selain kedua jenis seblak itu, sebenarnya masih terdapat pula seblak hasil akulturasi dengan makanan Korea. Jenis seblak ini biasanya menggunakan bahan seperti tteokbokki, kue beras, hingga seblak dengan bumbu Gochujang. (Azi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Polres Sumedang bubarkan takbir keliling yang berubah arogan dan bawa minuman keras

Polres Sumedang Bubarkan Takbir Keliling yang Berubah Arogan dan Bawa Miras

haraoanrakyat.com,- Bukannya takbiran dengan khusyuk, puluhan pemuda rombongan takbir keliling, justru kedapatan membuat onar dan nyaris bentrok dengan rombongan lainnya di Jalan Mayor Abdurrahman,...
Terbakar Api Cemburu, Seorang Suami di Sumedang Tega Bacok Istrinya

Terbakar Api Cemburu, Seorang Suami di Sumedang Tega Bacok Istrinya

harapanrakyat.com,- Terbakar api cemburu, seorang suami warga Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tega membacok istrinya sendiri saat malam takbiran Idul Fitri, pada Minggu...
Jasa Permak Pakaian di Sumedang Kebanjiran Order

Jelang Lebaran, Jasa Permak Pakaian di Sumedang Kebanjiran Order

harapanrakyat.com,- Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, puluhan jasa permak pakaian di Kabupaten Sumedang mulai kebanjiran orderan. Jasa permak tersebut biasanya mangkal di kawasan...
Komisaris Bank BUMN

Komisaris Bank BUMN Gemuk, Prabowo Minta Rampingkan dengan Tim Profesional

harapanrakyat.com,- Baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto menyoroti komisaris bank BUMN yang dianggap gemuk. Hal tersebut terungkap dari percakapan wartawan dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga...
Pemudik di Stasiun Kota Banjar

Puncak Arus Mudik, Ribuan Pemudik Masih Padati Stasiun Kota Banjar

harapanrakyat.com,- H-1 lebaran Idul Fitri 1446 H ribuan pemudik pengguna layanan jasa kereta api masih berdatangan di Stasiun Kota Banjar, Jawa Barat pada Minggu...
Pedagang bunga dadakan di Sumedang

Jelang Idul Fitri, Pedagang Bunga Dadakan di Sumedang Raih Omzet Jutaan Rupiah dalam Tiga Hari

harapanrakyat.com,- Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, membawa berkah tersendiri bagi para pedagang bunga dadakan khas lebaran, yang memenuhi Kawasan Taman Endog, Kecamatan Sumedang...