harapanrakyat.com,- Dinkes Kabupaten Garut mengungkapkan penyakit sifilis di wilayahnya kebanyakan menjangkit masyarakat usia produktif. Bahkan, ada yang masih pelajar.
Kadinkes Garut Leli Yuliani mengatakan, dalam setahun angka orang yang terjangkit penyakit tersebut di kisaran 100-150.
Baca juga: Diduga Tewas Tak Wajar, Polres Garut Bongkar Makam Korban Tenggelam Sungai Cikamiri
Meski kata ia tidak terlalu tinggi, namun Leli menyebut seperti halnya fenomena gunung es. Sehingga perlu adanya antisipasi sejak awal.
“Penyakit sifilis itu sebenarnya kalau di kita (Garut, red) tidak terlalu tinggi kasusnya. Secara angka kita memang ga terlalu, masih dalam batas aman,” kata Leli, Rabu (24/5/2023).
Ia menambahkan, selama ini pihaknya untuk mengetahui kasus sifilis di Garut, rutin melaksanakan screening, terutama untuk ibu-ibu yang hamil.
Dari tahun ke tahun, lanjutnya, secara angka, jumlah warga yang mengalami penyakit di kisaran jumlah yang sama.
Namun bisa saja warga yang terjangkit lainnya tak berobat di fasilitas kesehatan Pemerintah.
“Jadi bisa saja kemudian secara data sebenarnya di lapangan itu lebih banyak, namun yang kita ketahui sedikit. Kalau mereka berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah tentu akan terdata, berbeda kalau yang berobatnya di fasilitas kesehatan lainnya,” tambahnya.
Sementara untuk penyebabnya, kata Leli, salah satu penyebabnya jajan sembarangan, atau tak setia terhadap pasangan saat melakukan hubungan badan.
Sedangkan untuk penyebarannya, ia mengungkapkan paling banyak adalah warga yang berada di wilayah perkotaan.
“Terkait dengan dia terkena awalnya, kita juga belum bisa menyimpulkan apakah dia terkena nya di luar atau di Garut. Yang pasti sekarang kasusnya kita temukan di Garut,” tutupnya. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)