Saham auto reject membantu kestabilan pasar dan melindungi investor. Auto reject bursa saham dapat menolak setiap order secara otomatis. Karena istilah ini cukup familiar tidak ada salahnya bagi investor untuk memahaminya.
Baca Juga: Produsen Ban Kingland IPO Rp 138, Hasilkan Dana Rp 52,5 Miliar
Auto reject menjadi sebuah pembatas minimum dan maksimum suatu kenaikan serta penurunan harga. Sehingga investor dapat memahami apa yang akan terjadi setelahnya.
Saham Auto Reject dan Definisinya
Dalam dunia saham banyak istilah yang harus dipahami oleh para investor. Salah satunya yaitu auto reject. Auto reject merujuk pada sistem transaksi pada bursa efek yang berkaitan dengan batasan maksimal minimal harga.
Sehingga naik turunnya harga saham akan dapat terkoneksi dengan mudah. Dalam perdagangan saham istilah ini cukup berperan untuk bisa melindungi para investor saat fluktuasi saham menunjukkan angka tinggi.
Auto reject menjadi sistem otomatis yang bursa efek gunakan untuk menolak secara otomatis setiap order jual atau beli. Auto reject bertujuan untuk menjaga kestabilan pasar.
Bahkan mampu mencegah terjadinya penurunan yang tiba-tiba terjadi. Dalam dunia investasi ada dua jenis auto reject yang memiliki definisi masing-masing. Berikut ini kedua jenis auto reject tersebut yaitu:
Auto Rejection Atas (ARA)
Auto Rejection Atas (ARA) adalah saham auto reject dimana mekanisme yang investor gunakan dalam perdagangan saham di beberapa bursa efek. ARA biasanya berfungsi untuk melindungi investor dan memastikan bahwa perdagangan terjadi dengan harga yang wajar.
Baca Juga: Pemerintah Ingin Tambah Saham Freeport Sebesar 10 Persen
Ketika sebuah saham mengalami fluktuasi harga yang sangat tajam dalam waktu singkat, ARA dapat investor aktifkan untuk sementara waktu. Hal ini dapat mencegah terjadinya perdagangan dengan harga yang tidak stabil dan melindungi investor dari risiko yang tinggi.
Dalam skenario ini, pesanan pembelian atau penjualan yang ditempatkan di atas atau di bawah batas harga yang ditentukan akan secara otomatis ditolak atau dibatalkan.
ARA merupakan salah satu mekanisme yang investor gunakan untuk menjaga keadilan dan efisiensi dalam perdagangan saham. Dengan adanya ARA, harapannya harga saham tetap berada dalam kisaran yang wajar dan mengurangi potensi manipulasi harga yang merugikan investor.
Saham Auto Reject Bawah (ARB)
Berbeda dengan jenis auto reject yang pertama, kali imi adalah kebalikannya. ARB ini menghindari terjadinya penurunan harga saham yang begitu cepat serta tidak wajar akibat penjualan saham secara berlebih.
Baca Juga: IHSG Pasca Libur Lebaran Naik, Gerbang Cuan Terbuka
ARB juga turut membantudi dalam menjaga kestabilan pasar saham dengan mencoba mencegah volatilitas harga berlebih. Dalam praktiknya auto reject atas dan bawah bersama sama berperan untuk bisa menyeimbangkan pasar saham.
Mengingat perannya yang cukup penting tentu sebagai investor perlu memahami definisi hingga bagian mana yang akan terjadi ketika kondisi ini terjadi. Begitu mengetahui istilah dan jenis saham auto reject membantu mengurangi risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi. (R10/HR-Online)