harapanrakyat.com,- Terkenal dengan sebutan Sasak Beusi dalam bahasa Sunda, Jembatan Parungsari banyak menyimpan kenangan tersendiri bagi masyarakat , Kota Banjar, Jawa Barat.
Ternyata, jembatan yang diresmikan pada 15 Februari 1982, oleh Poernomo Hadjisarosa selaku Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia kala itu, sampai saat ini masih berdiri kokoh.
Salah seorang warga Parungsari, Imas Permasih, mengaku banyak memiliki kenangan tersendiri saat masih kecil di Sasak Beusi tersebut.
Baca Juga: Jembatan Parungsari Kota Banjar Ditutup, Ongkos Angkot 01 Naik?
Saat masih sekolah dasar, ia sering melewati jembatan Sasak Beusi Parungsari, sebagai satu-satunya akses menuju sekolah yang berada di dekat alun-alun kala itu.
“Ya dulu waktu zaman SD berangkat sekolah lewat Sasak Beusi. Karena jadi akses satu-satunya yang terdekat,” kata Imas kepada harapanrakyat.com, Minggu (21/5/2023).
Imas menceritakan, kenangan yang tak terlupakan sampai saat ini, adalah setelah pulang sekolah kemudian berenang di Sungai Citanduy, yang berada di bawah jembatan.
“Kalau berenang biasanya pakai ban bekas digunakan sebagai pelampung. Itu biasa star dari sebelah barat dan naik di Sasak Beusi. Terus kalau airnya surut, terlihat palatar atau daratan yang ada di tengah sungai,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Mugi. Ia menceritakan ketika pulang sekolah bersama temannya sering memukul struktur besi pada jembatan itu.
“Dulu tahun 90-an, kenangan yang tidak terlupakan sampai sekarang adalah setelah pulang sekolah bersama teman-teman melewati sasak beusi. Kemudian, kita memukul-mukul besinya menggunakan kayu. Sehingga mengeluarkan suara,” katanya.
Baca Juga: Akses Jembatan Parungsari Kota Banjar Mulai Dilakukan Penutupan
Selain itu, ia bersama teman-temannya sering menerbangkan pesawat yang terbuat kertas dari jembatan Sasak Beusi Parungsari ke Sungai Citanduy.
“Nah kalau paling lama terbang dan tidak menyentuh air, berarti itu pemenangnya. Sementara yang kalah harus mentraktir jajan di kantin,” imbuhnya.
41 Tahun, Jembatan Sasak Beusi Parungsari Kota Banjar Masih Kokoh
Sementara itu, Ketua RW setempat Sunaryo mengatakan, masyarakat sering menyebut jembatan itu dengan nama Sasak Beusi. Karena dalam bahasa Sunda arti adalah jembatan besi.
“Ya mungkin karena jembatan tersebut strukturnya terbuat dari besi, jadi orang zaman dulu menyebutnya sasak beusi,” kata Sunaryo.
Sunaryo menjelaskan, sejak peresmian pada tahun 1982 silam, sampai sekarang jembatan Sasak Beusi Parungsari masih berdiri kokoh. Bahkan, belum pernah dilakukan perbaikan secara keseluruhan.
Baca Juga: Akses Jembatan Baru Dibuka, Organda Kota Banjar: Harapan Semua Pengemudi Angkutan Umum
“Kurang lebih 41 tahun sampai sekarang masih kokoh. Paling juga ada perbaikan waktu itu, karena lantainya ada yang berlubang jadi ditambal,” jelasnya.
Seperti diketahui, bahwa saat ini Jembatan Parungsari Kota Banjar sedang dalam tahap perbaikan secara keseluruhan.
Sunaryo pun menyambut baik adanya perbaikan dengan adanya perbaikan tersebut.
“Ya bagus sekali. Supaya bisa memperpanjang usia jembatan Sasak Beusi Parungsari, dan menjamin keselamatan bagi pengendara yang melintas,” pungkasnya. (Sandi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)