harapanrakyat.com,- Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jabar, terkenal sebagai wilayah terbesar penghasil olahan kolang kaling (buah aren).
Kolang kaling sendiri, merupakan buah dari pohon aren (kawung) yang memiliki banyak manfaat, terutama untuk kesehatan tubuh manusia. Namun banyak yang tidak mengetahui akan hal itu.
Kolang kaling biasanya dijadikan campuran kolak atau campuran minuman lainnya, dan lebih banyak dikonsumsi masyarakat di bulan puasa, sebagai minuman takjil.
Salah seorang pedagang kolang kaling asal Langkaplancar, Dede Ahdan mengatakan, wilayah Langkaplancar sangat identik dengan pohon aren.
Selain pohon penghasil gula, pohon aren juga buahnya bisa diolah menjadi makanan yang disebut kolang kaling. Saat ini di wilayah hutan Langkaplancar, pohon aren masih cukup banyak.
“Jika nira atau air sebagai bahan gula diambil dari batang bunga, maka kolang kaling adalah buah dari pohon aren. Biasanya bunga aren itu tumbuh selagi pohon arennya masih hidup, sementara buah aren akan tumbuh sekali seumur hidupnya,” katanya, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: Nasi Lemeng Khas Langkaplancar Pangandaran, Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera
Dede menuturkan, kecamatan Langkaplancar menjadi salah satu daerah penghasil kolang kaling terbesar di Pangandaran khususnya.
“Maka dari itu, kita imbau masyarakat agar tidak menebang atau menjual pohon aren. Selain buahnya bisa dikonsumsi, pohon aren ini sebagai pohon yang bisa menyerap air,” jelasnya.
Pemerhati Lingkungan di Pangandaran Beberkan Manfaat Pohon Aren di Langkaplancar
Di tempat terpisah, pemerhati lingkungan di Pangandaran, Anton mengatakan, pohon aren itu pohon yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Selain sebagai konsumsi manusia, pohon aren juga sebagai sumber air bagi kehidupan dan lingkungan.
“Buahnya bisa dikonsumsi dan menyehatkan, air dari sadapan niranya juga sebagai bahan gula, pohonya bisa menampung air untuk kelestarian alam dan lingkungan,” katanya.
Pohon aren juga salah satu pohon purba dan dilindungi, namun hal itu harus diperkuat dengan peraturan desa (Perdes) di setiap desa di wilayah Langkaplancar.
Jika masih ada masyarakat yang sampai saat ini menebang atau menjual pohon aren yang masih produktif, itu karena kurangnya edukasi dan sosialisasi pemerintah lokal di tiap desa.
“Jika sudah tersosialisasi dan teredukasi akan pentingnya memelihara dan melestarikan pohon aren, ditambah lagi dengan Perdes mengenai larangan menebang pohon aren atau pohon dilindungi, Insyaallah tidak akan ada lagi masyarakat yang seenaknya menebang pohon aren,” pungkasnya.
Adapun manfaat dari konsumsi kolang kaling untuk kesehatan tubuh, sudah tidak diragukan lagi dan sudah teruji secara klinis.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada kolang kaling membuat buah ini memiliki berbagai khasiat.
Diketahui bahwa kolang kaling mengandung serat, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin C dan nutrisi lainnya, jadi wajar jika kolang kaling dikatakan buah yang kaya manfaat.
Dilansir dari berbagai sumber, beberapa manfaat dari buah kolang kaling, antara lain, membantu menurunkan berat badan. Hal itu karena kolang kaling mempunyai serat yang sangat tinggi, maka dengan mengkonsumsi kolang kaling bisa memberikan rasa kenyang, jadi sangat cocok dimakan saat sedang diet.
Manfaat lainnya dari kolang kaling yakni mengobati radang sendi, melancarkan sistem pencernaan, mencegah osteoporosis dan sebagainya. (Enceng/R8/HR Online/Editor Jujang)