Perbedaan kabut dan awan masih jarang diketahui. Dengan yang mirip, banyak yang tidak paham perbedaan dari kabut dan awan. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang sangat terlihat.
Apabila Anda melihat langit, maka akan terlihat penampakan awan. Awan di langit juga terdiri dari berbagai macam bentuk dan warna.
Baca Juga: Efek Rumah Kaca, Pengertian, Dampak, dan Penyebabnya
Ada awan yang berwarna putih hingga gelap. Warna awan tersebut juga bisa menentukan kondisi cuaca di suatu wilayah.
Selain awan, Anda juga mungkin sering mendengar kabut. Keduanya mungkin terlihat mirip, tetapi jelas sangat berbeda
Perbedaan Kabut dan Awan Apa Saja?
Awan dan kabut adalah dua fenomena alam yang sering terjadi. Kedua fenomena ini juga terjadi secara alami.
Kemunculan kedua fenomena alam ini seringkali membingungkan manusia. Sebab, wujud keduanya yang sangat mirip.
Awan dan kabut adalah koloid yang termasuk ke dalam jenis aerosol cair, yakni cairan yang terdispersi ke dalam fase gas.
Meski wujudnya yang terlihat sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Berikut ini berbagai perbedaan keduanya.
Perbedaan Ketinggian
Ketinggian menjadi perbedaan pertama dari kedua fenomena alam ini. Dalam hal ini, keduanya terbentuk di dalam ketinggian yang berbeda.
Awan merupakan fenomena alam yang terbentuk secara alami di berbagai ketinggian. Bahkan awasn bisa mencapai hingga 12 mil di atas permukaan tanah.
Sedangkan kabut selalu terbentuk di dekat tanah atau selalu menyentuh tanah. Kabut tidak bisa terbentuk di ketinggian.
Proses Pembentukannya
Meski sama-sama termasuk ke dalam jenis aerosol cair, tetapi perbedaan kabut dan awan sangat terlihat dari proses pembentukannya.
Proses pembentukan ini cukup rumit dan panjang, yaitu mulai dari penguapan air yang menjadi uap di udara.
Baca Juga: Proses Terjadinya Petir Saat Hujan, Begini Tahapan dan Penjelasannya!
Awan kemudian terbentuk ketika udara jenuh atau akhirnya terisi dengan uap air. Penguapan akhirnya terjadi karena suhu panas dan juga sinar matahari.
Sementara itu, pembentukan kabut adalah dari pendinginan udara. Ketika udara dingin, maka dapat mengubah uap air di udara menjadi kristal es dan membentuk kabut.
Ukuran Partikel Air Keduanya
Kedua fenomena alam ini juga terdiri atas partikel air. Namun, partikel air keduanya memiliki ukuran yang berbeda.
Kabut memiliki kandungan partikel air yang lebih kecil. Partikel air pada kabut berukuran kecil, di bawah sepuluh mikrometer. Namun, itu juga tergantung dengan jenis kabutnya.
Perbedaan awan dan kabut adalah awan memiliki ukuran partikel air yang lebih besar. Partikel air awan bisa berukuran sekitar sepuluh hingga seratus mikrometer.
Densitas dari Keduanya
Kedua fenomena alam ini memiliki densitas yang berbeda. Apa itu densitas? Densitas memiliki arti sebagai kepadatan.
Awan memiliki kepadatan yang jauh lebih tinggi. Pada awan, kepadatan atau densitasnya berbeda-beda, tergantung dengan jenisnya.
Setiap jenis awan dapat memiliki dentintas yang tidak sama. Namun, rata-rata densitas dari awan adalah sekitar 0,3 gram per meter kubik.
Sementara itu, perbedaan kabut dan awan adalah densitas kabut jauh lebih rendah. Rata-rata densitas yang kabut miliki adalah sekitar 0,05 gram per kubik.
Kadar Kelembaban
Selanjutnya, perbedaan kabut dan awan terlihat dari kelembabannya. Kabut sendiri terbentuk karena udara dingin dan pada daerah dengan kelembaban tinggi.
Sedangkan awan akan terbentuk di daerah yang kering sekalipun. Selama terjadi penguapan air atau presipitasi, maka awan akan terbentuk.
Terbentuknya kabut rata-rata pada kelembaban relatif udara sekitar 95 persen. Alhasil, kabut tidak bisa terbentuk di daerah yang kering.
Baca Juga: Proses Terjadinya Hujan Es, Ini Penyebab dan Penjelasan dalam Sains!
Berbeda dengan awan yang dapat terbentuk di daerah manapun selama penguapan air terjadi. Satu yang membedakan hanya durasi pembentukan awan di daerah kering akan membutuhkan waktu yang cenderung lebih lambat.
Awan dapat Menyebabkan Hujan
Perbedaan yang terakhir adalah awan dapat menyebabkan hujan. Awan termasuk ke dalam bagian dari siklus air Bumi.
Partikel air di dalam awan akan terus bertambah sehingga jenuh dan akhirnya turun ke permukaan Bumi sebagai hujan.
Sedangkan kabut sendiri tidak termasuk siklus air Bumi. Partikel air yang ada di dalam kabut dapat bertambah dan hanya membuatnya semakin tebal, tidak menurunkan hujan.
Dengan perbedaan kabut dan awan tersebut, terlihat bahwa keduanya sangat berbeda. Anda bisa menemukan kabut di daerah dingin, biasanya di waktu pagi hari sedangkan awan ada di sepanjang hari dan dalam kondisi apapun. (R10/HR-Online)