Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TerbaruPenculikan Anak di Iran 1934, Pelaku Makan Jantung Korbannya

Penculikan Anak di Iran 1934, Pelaku Makan Jantung Korbannya

Pada pertengahan bulan November 1934, media-media besar di negara Iran memberitakan satu peristiwa kriminal yang sadis dan langka, yakni penculikan anak.

Kejadian itu menimpa kelompok anak-anak usia 5-10 tahun, mereka diculik lalu dibunuh untuk diambil jantungnya.

Bukan seperti isu yang belakangan ini terjadi, para pelaku penculikan membawa organ tubuh korbannya untuk dijual akan tetapi para penculik sadis di Iran itu mengambil jantungnya untuk dikonsumsi.

Pelaku penculik yang tak disebutkan namanya ini mengaku jujur jika motif kejahatannya hanya untuk mengambil jantung si korban.

Bahkan dengan tega dan wajah tak bersalahnya si pelaku tersenyum lebar saat dijebloskan ke sel penjara yang gelap dan kumuh.

Baca Juga: Larangan Berbaju Pendek Bagi Wanita di Tiongkok Selatan Tahun 1934

Adapun kejahatan penculikan disertai pembunuhan pada anak-anak tidak hanya satu kali dilakukan oleh si pelaku. Pada petugas yang menginterogasinya pelaku mengaku setidaknya sudah melakukan aksi jahatnya ini 10-15 kali.

Penculikan Anak di Iran 1934 Menggegerkan Dunia

Peristiwa penculikan anak di Iran yang terjadi pada tahun 1934 telah menggegerkan dunia luas. Berita ini bahkan sampai ke Hindia Belanda (nama Indonesia di zaman kolonial).

Munculnya informasi ini sebagaimana dijelaskan dalam surat kabar Sinar Pasoendan yang terbit pada Kamis, 29 November 1934 bertajuk, “Manoesa Sato”.

Dalam surat kabar berbahasa Sunda itu redaksi menuliskan betapa kejamnya pelaku kejahatan yang menculik anak-anak untuk diambil jantungnya. Redaksi juga menambahkan sifat kejinya itu sama seperti karakter sato (dibaca: hewan) buas.

Berita ini kemudian direspon oleh masyarakat luas di seantero Priangan. Mereka yang membaca berita ini kemudian lebih hati-hati menjaga buah hatinya. Semua orang tua menjadi was-was ketika anaknya diumbar untuk bermain.

Para orang tua yang peduli dengan keselamatan anak-anak di zaman itu bahkan sampai tidak memperbolehkan si buah hati main keluar dari rumah.

Orang tua si anak cemas dan parno jika ternyata berita itu menginspirasi pelaku kejahatan lain hingga sampai ke Hindia Belanda.

Lantas apa yang sesungguhnya melatarbelakangi pelaku penculikan di Irak 1934 memakan jantung anak-anak korban penyekapan? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Sejarah Kamikaze, Pasukan Berani Mati Jepang di Udara

Pelaku Penculikan Tertangkap dan Dihukum Gantung

Sebelum pelaku divonis oleh meja hijau Iran dengan hukuman gantung, penculik dan pemakan jantung anak-anak ini mengaku jika aksi kejahatannya itu didorong oleh kekuatan gaib. Pelaku penculikan adalah salah seorang pengikut sekte setan.

Dalam peraturan sekte setan pelaku akan mencapai keabadian apabila telah banyak memakan jantung anak-anak. Hal inilah yang kemudian ditetapkan hakim sebagai tindakan manusia di luar batas dan tak bisa ditolerir.

Penyesatan itu membuat pelaku kejahatan terperosok dalam jurang neraka. Si pelaku kejahatan akhirnya dieksekusi mati dengan cara digantung. Namun walaupun vonis mati sudah dijatuhkan hakim, si pelaku tetap tenang dan masih bisa tersenyum lebar.

Bahkan ketika petugas lapas menanyakan permintaan terakhirnya, si pelaku dengan santai menjawab “aku ingin satu kali lagi memakan jantung anak manusia”. Tentu ini tidak diizinkan dan tanpa aba-aba petugas lapas langsung menyerahkan pelaku penculikan anak 1934 itu kepada si algojo.

Baca Juga: Vincent van Gogh, Pelukis Ternama yang Gagal jadi Pendeta

Hukuman Gantung yang Disambut Haru

Saat keluarga korban mendengar putusan hakim memvonis mati pelaku dengan cara digantung, putusan ini kemudian disambut haru oleh banyak pihak di Iran.

Bahkan kabar putusan hakim yang mulia ini tersiar ke beberapa negara di dunia termasuk Hindia Belanda.

Rakyat Iran khususnya, akan merasa lebih aman dan tentram saat mendengar putusan hakim untuk membunuh pelaku sadis itu dengan cara digantung.

Seluruh rakyat Iran bersorak-sorai dan mendukung aparat supaya lebih dalam lagi memberantas jaringan sekte setan yang menyesatkan.

Mereka khawatir jika anggota-anggota sekte setan masih berkeliaran di negaranya. Rakyat Iran tetap berhati-hati mengawasi anak-anaknya saat bermain. Mereka tidak leluasa melepas anak-anak kecilnya bermain seperti sebelum peristiwa ini terjadi.

Meskipun pelaku utama sudah dieksekusi gantung, rakyat Iran masih khawatir jika pengikut atau teman seperjuangannya di dalam sekte setan melakukan balas dendam. Oleh sebab itu rakyat Iran terus menekan aparat berwenang untuk mengusut tuntas kasus kriminal yang keji ini. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Bendungan Cariang di Sumedang

8 Kali Gagal Panen, Petani Desak Pemerintah Perbaiki Bendungan Cariang di Sumedang

harapanrakyat.com,- Para petani yang terdampak jebolnya Bendungan Cariang di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terus mendesak pemerintah untuk segera melakukan perbaikan permanen pada...
Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan

Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan Tuai Kritikan Netizen

Pelantikan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Kemenhan (Kementerian Pertahanan) ternyata menuai kritik dari banyak pihak. Prosesi pelantikannya berlangsung pada Selasa (11/2/2025). Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menjadi...
Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Memiliki umur yang panjang dan bermanfaat tentu menjadi dambaan setiap manusia. Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memanjatkan doa panjang umur. Baca Juga: Doa...
Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...