harapanrakyat.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengklaim tingkat pencemaran Sungai Citarum semakin membaik. Bahkan, tingkat pencemaran di beberapa titik di aliran sungai tersebut berstatus cemar ringan.
Meski demikian, Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus menuntaskan penanganan dan revitalisasi Sungai Citarum secara menyeluruh. Bahkan, dalam menuntaskan upaya revitalisasi tersebut, Pemprov Jabar turut menggandeng salah satu universitas dari Australia.
“Sekarang statusnya sudah lebih baik, jernih di beberapa lokasi, dan sudah tidak ada lagi status cemar berat,” ungkap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (11/5/2023).
Baca Juga : Pemprov Jabar Perluas Area TPA Sarimukti 6 Hektare
Gubernur mengatakan hal tersebut seusai penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jabar dengan Monash University Australia.
Ridwan Kamil menjelaskan, jalinan kerja sama tersebut akan berjalan hingga 2027. Kerja sama ini meliputi bidang riset, pengembangan kapasitas, dan pengembangan teknologi untuk revitalisasi DAS Citarum.
Turut hadir dalam penandatangan kerja sama itu di antaranya perwakilan Monash University, Kementerian Dalam Negeri Indonesia, dan Ketua Komisi I DPRD Jabar.
“Kerja sama ini untuk menuntaskan penanganan revitalisasi Sungai Citarum dengan keilmuan dan teknologi dari Australia,” ujar Ridwan Kamil.
Ia pun berkomitmen kuat terhadap persoalan Sungai Citarum, salah satunya lewat kolaborasi pentahelix dengan akademisi. Dalam kerja sama tersebut juga akan melibatkan peneliti dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Badan Ilmu Pengetahuan Nasional Australia.
“Proyek ini nantinya akan menggabungkan inovasi teknologi, sosial, dan membentuk laboratorium hidup untuk mempelajari transformasi sungai. Program ini juga akan menilai keefektifan zero waste dalam mengurangi pencemaran limbah,” katanya.
“Saya tidak mau Citarum ini diwariskan ke generasi berikut sebagai sungai yang kotor dan tidak manusiawi, tapi harus paripurna,” Ridwan Kamil menambahkan.
Kemitraan Antarinstitusi Revitalisasi Sungai Citarum
Pro Vice-Chancellor & President of Monash University Andrew MacIntyre mengatakan, pihaknya mengapresiasi jalinan kerja sama revitalisasi Sungai Citarum tersebut.
Hal itu sebagai wujud kemitraan antarinstitusi untuk memberikan layanan air dan penanganan limbah yang lebih baik. Pada akhirnya dapat merevitalisasi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.
Baca Juga : Kurangi Banjir Kota Bandung, Pemkot Luncurkan IPAL Grey Ciko 4
“Kami benar-benar ingin membantu masyarakat beralih dari membuang limbah ke lingkungan kepada solusi sirkular. Termasuk mendaur ulang dan menggunakan Kembali,” tuturnya.
Director of the Informal Cities Lab, bagian dari Monash Faculty of Art, Design and Architecture, Prof Diego Ramirez-Lovering akan memimpin proyek transformasi Sungai Citarum.
Ia mengungkapkan, selama lima tahun terakhir timnya telah mengembangkan roadmap dan masterplan revitalisasi sungai berdasarkan kepakaran interdisipliner.
“Proyek revitalisasi sungai ini menunjukkan dukungan luar biasa dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan daerah untuk Proyek Transformasi Citarum,” ucapnya. (Ecep/R13/HR Online)