Sejarah Budi Utomo menjadi penanda lahirnya Kebangkitan Nasional. Budi Utomo merupakan salah satu organisasi pergerakan di Indonesia. Perkumpulan ini berdiri pada 20 Mei 1908 oleh salah seorang Mahasiswa Kedokteran Jawa (STOVIA) yaitu, dr. Wahidin Soedirohoesodo.
Pembentukan organisasi Budi Utomo merupakan keinginan bersama para pelajar STOVIA untuk menyatukan rakyat pribumi. Persatuan ini kelak bisa menjadi modal masyarakat bumiputera memperoleh kemerdekaan.
Cita-cita tersebut merupakan cikal bakal Budi Utomo menjadi organisasi penanda kebangkitan Nasional. Selain karena itu Budi Utomo merupakan pelopor bagi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan lainnya di tanah air.
Dalam perkembangannya organisasi Budi Utomo menentang praktik tradisionalisme Jawa. Perkumpulan yang didominasi oleh mahasiswa kedokteran ini menjadikan Budi Utomo sebagai wadah kaum intelektual yang berpikiran maju.
Maka dari itu tak heran banyak yang mengatakan jika Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan Nasional yang modern. Bagi Budi Utomo modernisasi bagian dari unsur terpenting untuk menyadarkan bumiputera dari kegelapan duniawi.
Baca Juga: Sejarah Organisasi Perempuan Perwari, Aktivis Kemerdekaan Bidang Logistik
Sejarah Organisasi Pergerakan Budi Utomo Menandakan Lahirnya Kebangkitan Nasional
Menurut M. C. Ricklef dalam buku berjudul, “Sejarah Indonesia Modern” (1995), Budi Utomo telah memberikan pemahaman mendetail pada seluruh intelektual bumiputera tentang kesadaran Nasional.
Budi Utomo telah memberikan contoh nyata bahwa organisasi adalah media paling tepat untuk menciptakan persatuan kebangsaan (Nation).
Budi Utomo menyadarkan jika organisasi merupakan wadah untuk orang-orang berpikiran maju, mereka punya tekad untuk menjadi seorang pemenang.
Ha ini kemudian membuat Budi Utomo mendapatkan posisi penting dalam sejarah pergerakan di Indonesia. Budi Utomo menandai lahirnya kebangkitan Nasional.
Salah satu alasannya karena Budi Utomo sendiri adalah organisasi yang didirikan oleh golongan bumiputera Jawa untuk membangkitkan semangat persatuan.
Budi Utomo menjadi organisasi yang maju dan bisa membuat siapapun di dalamnya menjadi penggerak kemerdekaan.
Walaupun sebagian pendapat mencap Budi Utomo sebagai organisasi yang etnosentrisme, paling tidak Budi Utomo sudah membantu kesadaran antara Nation dan Etnosentris (kesukuan) itu ada.
Maka dari itu maka pantaslah jika Budi Utomo menyandang gelar sebagai organisasi yang membangkitkan persatuan bangsa.
Baca Juga: Chung Hwa Hui, Organisasi Tionghoa Tertua di Indonesia
Budi Utomo Penanda Kemajuan Jaman
Selain tepat disebut sebagai pelopor organisasi yang membangkitkan kesadaran Nasional, Budi Utomo juga tepat dikenang sebagai organisasi penanda kemajuan jaman.
Pernyataan tersebut terlihat dari agenda-agenda kegiatan Budi Utomo yang menyegarkan. Topik-topik diskusi kader Budi Utomo tak lekang dari isu-isu modernitas. Mereka selalu membicarakan tema-tema faktual, menciptakan solusi untuk menemukan jalan keluar.
Begitupun dengan latar belakang kelahiran organisasi Budi Utomo. Perkumpulan yang dicap sebagai wadah pemecah belah suku ternyata terbentuk dari kesadaran ilmu pengetahuan. Para pendiri Budi Utomo adalah tokoh-tokoh intelektual yang berilmu pengetahuan luas.
Jadi karena ilmu pengetahuanlah Budi Utomo itu hadir. Organisasi perkumpulan intelektual STOVIA ini menjadi wadah orang-orang berpikiran maju. Mereka tidak ingin tinggal diam dalam nuansa penjajahan.
Bagaimanapun dikabarkan sejarawan tentang perspektif miring organisasi tersebut, Budi Utomo ditasbihkan lahir menjadi pelopor kesadaran bangsa untuk merealisasikan mimpi golongan bumiputera terbebas dari penjajahan –dibaca: Merdeka.
Organisasi Pergerakan yang Konsen dalam Bidang Pendidikan
Tidak seperti kebanyakan organisasi pergerakan yang lain –fokus pada jalur politik, Budi Utomo justru menjadi organisasi pergerakan yang konsen dalam bidang pendidikan.
Organisasi Budi Utomo kerap memberikan studiefonds (beasiswa) kepada para pelajar bumiputera. Pemberian beasiswa tersebut bertujuan agar rakyat pribumi menjadi cerdas sehingga terbentuk komunitas pribumi intelektual.
Baca Juga: Tiga Tokoh Perintis Pers Indonesia yang Terlupakan, Salah Satunya dari Ciamis
Perkumpulan Budi Utomo menjadi organisasi yang ingin menyumbang sumber daya manusia bumiputera yang berkualitas. Kader Budi Utomo meyakini jika kemajuan bangsa dan negara tergantung pada intelektualitas, bukan dalam jumlah banyak.
Artinya perkembangan suatu zaman bisa tercapai sesuai dengan cita-cita bersama jika jumlah intelektual ada setengah lebih banyak dari masyarakat awam.
Teori ini selalu ditanamkan oleh kader-kader Budi Utomo demi menciptakan keadaan bangsa yang punya taraf modernitas tinggi.
Maka dari itu Budi Utomo sangat menekankan bidang pendidikan. Semua kader Budi Utomo wajib menyalurkan pengetahuannya untuk masyarakat pribumi yang tidak mendapatkan studiefonds. Sedangkan orang-orang terpilih yang memperoleh beasiswa Budi Utomo harus mengakhirinya dengan sungguh-sungguh. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)