harapanrakyat.com,- Ketua DPRD Ciamis, yang juga Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Ciamis, Jawa Barat, H Nanang Permana MH, mengapresiasi kegiatan Kemah Dakwah Islamiyah yang dilaksanakan Pondok Pesantren Darussalam.
Kegiatan itu dilaksanakan di Desa Kertamandala, Kecamatan Panjalu. Sedikitnya 303 orang pelajar dari MAN 1 Darussalam dan SMA Plus Darussalam, ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan sejak 14 sampai 22 Mei 2023 ini.
Saat meninjau kegiatan, H Nanang Permana didampingi Pengasuh Ponpes Darussalam, DR KH Fadlil Yani Ainusyamsi atau Ang Icep.
Baca juga: Nanang Permana Sampaikan Kampanye Damai dalam Tabligh Akbar di Desa Pasawahan Ciamis
Dalam kesempatan itu, Nanang berharap kegiatan kemah dakwah ini bisa diikuti oleh seluruh gugus depan dan pangkalan gerakan pramuka di Kabupaten Ciamis.
“Saya bahagia, para pelajar Darussalam melaksanaan kegiatan yang temanya mengambil dari diksi pramuka, yaitu kemah dakwah,” ungkap Nanang.
Menurutnya, Darussalam ternyata sudah lebih dulu mengaplikasikan pramuka untuk masyarakat. Lewat kegiatan kemah dakwah yang sudah ada sejak tahun 80an.
“Saya sebagai Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Ciamis mengucapkan terima kasih. Karena saya sendiri, bercita-cita agar pramuka ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dan Ponpes Darussalam sudah lebih dulu melaksanakan itu,” katanya.
Nanang Permana Sebut, Kemah Dakwah Darussalam Ciamis Bentuk Pengaplikasian Tri Satya Kedua
H Nanang menyebut, ada 3 Tri Satya Pramuka gerakan pramuka. Satya pertama, yaitu menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
Satya kedua adalah menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat. Untuk satya ketiga yaitu menepati dasa dharma.
“Kegiatan kemah dakwah Ponpes Darussalam ini, merupakan bentuk pengaplikasian satya kedua, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,” pungkas H Nanang.
Nanang menambahkan, jika Gerakan Pramuka Kwarcab Ciamis sudah melaksanakan kegiatan dalam rangka membangun masyarakat. Salah satunya dengan gerakan nanam padi, gerakan nanam palawija dan gerakan nanam pohon, yang semuanya disingkat GNP.
Gerakan ini dalam upaya mengedukasi dan mengajak pelajar serta masyarakat, agar terbiasa bercocok tanam, untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
“Gerakan nanam padi misalnya. Masyarakat tidak harus selalu menanam di sawah. Cukup memanfaatkan polybag atau ember bekas, ditanam di halaman pekarangan rumah. Hasilnya bisa lebih bagus dari yang ditanam di sawah, asal tahu proses dan tekniknya. Itu sudah kita kasih tahu ke masyarakat,” ujar Nanang. (R8/HR Online/Editor Jujang)