Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Maling Kebal di Bantul 1930, Korbannya Dipukul dan Terhipnotis

Kisah Maling Kebal di Bantul 1930, Korbannya Dipukul dan Terhipnotis

Pada tanggal 24 November 1930 terdapat peristiwa maling kebal di daerah Mojosari, Piyungan, Bantul Yogyakarta. Kejadian ini menggemparkan masyarakat Yogyakarta kala itu, sebab menurut informasi dalam surat kabar si maling berhasil lolos dan tak tertangkap.

Adapun si korban yang kehilangan harta bendanya malah terkapar lemas akibat dipukul dan dibacok pelaku. Ketika korban sadar dan membuka matanya ia tak ingat satu pun atas peristiwa yang telah menimpanya. Konon si korban seperti orang yang baru terhipnotis.

Tidak seperti kebanyakan maling-maling di perkotaan, maling kebal yang menyatroni rumah-rumah masyarakat desa di Bantul mengambil pakaian dan uang seadanya.

Tidak ada barang berharga lainnya yang bisa ia ambil terkecuali ada emas, itu pun dalam jumlah gram yang tak begitu berat.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh pelaku maling pada korbannya bernama Tondokalipah. Menurut berita yang tersebar kala itu Tondokalipah adalah seorang priyayi desa.

Maling kebal berhasil menggondol sejumlah harta berharga berbentuk emas dan arloji, pakaian tentu saja!

Baca Juga: Wabah Cacar di Bandung 1962, Ratusan Korban Meninggal Dunia

Setelah ia berhasil membawa sejumlah harta benda milik Tondokalipah, maling itu kemudian memberikan sirep –jampi-jampi untuk menghipnotis korbannya.

Alhasil seperti yang pernah terjadi pada Tondokalipah, siapapun yang jadi korban si maling tadi mesti ketika bangun tak akan ingat apa-apa.

Maling Kebal di Bantul 1930 Menghilang Tanpa Jejak

Menurut surat kabar Sin Tit Po yang terbit pada hari Senin, 24 November 1930 bertajuk, “Maling Apes”, maling yang dianggap kebal dan terampil menghipnotis korbannya ternyata juga punya keahlian menghilang.

Berita ini sebagaimana disampaikan oleh Tondokalipah, setelah ilmu sirep si maling sudah tak berfungsi baru ia ingat atas kejadian yang menimpanya.

Tondokalipah sadar maling yang membawa barang berharga miliknya telah kabur dan menghilang begitu saja. Padahal Tondokalipah tak sendirian mengejar, ia memburu maling itu dengan puluhan masyarakat desa yang terdiri dari tetangganya.

Awalnya si maling sudah tersudut oleh para pemburunya. Ia berada di jalan buntu yang tidak satupun orang bisa meloloskan diri apabila sudah dikepung seperti itu. Namun karena si maling punya ilmu halimunan –istilah klenik menyebut ilmu menghilang, maka secepat kilat maling itu menghilang.

Masyarakat yang ikut mengejar maling ini pun kebingungan. Mereka tak tahu lagi harus mengejar dan mencari maling ini. 

Maling tersebut seolah punya kekuatan supranatural yang tidak dimiliki oleh sembarang orang. Jika ia manusia biasa tak mungkin bisa menghilang seperti itu, tandas Tondokalipah kepada wartawan Sin Tit Po (1930).

Baca Juga: Sejarah Proklamasi Darul Islam 1949, Tasikmalaya dan Ciamis Diancam Komandan TII

Korban Merasa Kena Pukulan Ghaib

Selain terhipnotis dan kehilangan jejak misterius dari maling kebal di Bantul tersebut, priyayi Piyungan yang akrab dipanggil dengan sebutan Mas Tondo ini melaporkan kejadian lain pada wartawan Sin Tit Po (1930) tentang perasaan tubuhnya yang kena pukulan ghaib.

Pasalnya setelah peristiwa ini berlalu Mas Tondo merasa ada yang mukul dari arah belakang. Punggungnya terkena bogem mentah yang lumayan sakit.

Tapi anehnya ketika ia berbalik badan ingin melihat siapa yang melakukannya, Mas Tondo tidak pernah tahu sama sekali. Maka dari itu ia menyebut ini dengan pukulan ghaib.

Entah apa masalah maling gaib tadi memukul pelakunya dengan iseng. Apakah ini tanda jika si maling akan mengulangi lagi perbuatannya, belum kapok atau ketagihan merampok.

Apa yang telah dialami oleh Mas Tondo membuat masyarakat se-Piyungan geger. Mereka khawatir akan jadi korban berikutnya dari maling ghaib tadi.

Untuk mengetahui pasti siapa yang melakukan pukulan ghaib itu, Mas Tondo pergi ke dukun. Ia ingin tahu apakah yang melakukan pukulan tersebut adalah maling yang pernah datang ke rumahnya?

Jika ia apa maksudnya. Pernyataan ini menjadi penutup berita tentang maling kebal di Bantul yang dimuat oleh Sin Tit Po (1930).

Baca Juga: Kisah Lurah Madiun Perintahkan Rakyatnya Makan Tikus Tahun 1963

Veld Politie Tak Mampu Menangkapnya

Veld Politie tak mampu menangkap pelaku. Walaupun inspektur kepolisian setempat menganggap kejadian ini sebagai peristiwa maling biasa, mereka tidak berhasil juga menangkap pelakunya dengan cepat.

Kepada wartawan polisi kolonial mengaku menunggu arahan komandannya. Konon mereka sudah mengantongi identitas si pelaku, tinggal mengeksekusi saja.

Namun sampai ditunggu satu minggu lamanya belum juga ada kejelasan mengenai dimana, kapan, dan akan seperti apa penangkapan itu dilakukan.

Karena masyarakat Piyungan mengawal terus kasus ini, Veld Politie mengaku belum ada keterangan yang jelas dari pelakunya. Hal ini terjadi karena si pelaku merupakan orang sakti. Maling kebal yang menggegerkan di Bantul tahun 1930 itu adalah manusia penghayat kebatinan yang sulit dikalahkan.

Pernyataan diplomatis Veld Politie ini sebagaimana dikutip dalam surat kabar Sin Tit Po (1930), berikut cuplikannya:

“Politie laloe oeroes ini perkara sebagaimana moestinja dan beroentoeng soedah bisa ketahoei siapa pendjahat itoe. Diharep tida lama kemoedian itoe maling bisa lantas ditjekoek batang lehernja dan dikasih oepahan jang sepantasnja”. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...