Kemenag RI pastikan program kemandirian pesantren yang mana berupa bantuan inkubasi di tahun 2023 ini penyalurannya bebas potongan.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pontren Kemenag RI Waryono Abdul Ghofur menegaskan, pihaknya mengingatkan kepada penerima untuk tidak menanggapi dari oknum manapun yang mengaku-ngaku dari Kemenag dan melakukan pungli.
Baca juga: 11 Jemaah Haji Kota Banjar Gagal Berangkat Tahun Ini, Kenapa?
“Kalau ada yang merasa sebagai perantara dan berjasa terhadap pesantren yang kami undang ini dan meminta imbalan, jangan diladeni,” tegas Waryono, Jumat (19/5/23).
Dalam Bimtek program kemandirian pesantren Kemenag Gelombang III yang berlangsung di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat tersebut, kata Waryono, menjadi kesempatan untuk menjalin kebersamaan, terlebih dari sisi ekonomi, peningkatan kapasitas bisnis serta cara berpikir entrepreneurship di pesantren.
“Apalagi ini ada 262 perwakilan ponpes. Sementara total penerima program ini ada 1.500 pesantren dari seluruh penjuru di Indonesia,” ujarnya.
Yaqut, Program Kemandirian Pesantren Prioritas Kemenag
Asisten Staf Khusus Presiden Romzi Ahmad juga mengatakan hal senada. Ia juga ingin memastikan program tersebut bebas pungli maupun potongan saat pencairan.
“Jika ada yang melakukan itu (pungli, red), laporkan saja ke kami biar nanti kita tindaklanjuti,” tegasnya.
Apabila terindikasi adanya pungli, ia menyebut sebuah pengkhianatan terhadap visi, misi, harkat serta martabat pesantren.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, salah satu prioritas pihaknya bagaimana mewujudkan pesantren dengan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, salah satunya dengan program tersebut.
Hal itu, kata Yaqut, sesuai dengan amanat UU No 18 tahun 2019 tentang Pesantren.
“Pesantren tidak hanya perlu UU saja, tapi bagaimana UU itu bisa kita eksekusi dan manfaatnya bisa untuk pesantren,” katanya.
Masalah penguatan ekonomi di pesantren, tambah Yaqut, sangat penting. Sebab, tantangannya begitu besar alias tidak sederhana. Sehingga, sudah semestinya pemerintah untuk membantu agar pesantren bisa naik harkat martabat ekonominya. (Muhafid/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)