harapanrakyat.com,- Situs Batu Kasur yang berada di puncak bukit Gunung Sangkur yang terletak di Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, rupanya tak hanya menyimpan kisah mistis tentang dua orang sosok berjubah putih dan pesantren gaib.
Namun, Situs Batu Kasur tersebut juga memiliki kisah kejadian aneh berbaur mistis. Kisah tersebut berkaitan dengan keberadaan sosok gaib macan kumbang. Sejumlah warga setempat mengaku pernah melihat sosok gaib macan kumbang saat menelusuri Situs tersebut.
Kejadian dan pengalaman aneh terkait keberadaan sosok gaib macan kumbang itu dialami Hataswara (37) bersama 5 orang lainnya.
Baca Juga: Cerita Batu Kasur di Gunung Sangkur Kota Banjar, Sosok Berjubah Putih hingga Pesantren Gaib
Hata menceritakan, sekitar 9 bulan setelah mendapatkan mandat untuk menjaga situs-situs keramat ia bersama 5 orang lainnya mencoba untuk menelusuri dan membuka akses jalan menuju Situs Batu Kasur.
Saat itu sore hari ia bersama rombongan berangkat dari rumah. Sebelum berangkat sempat bertanya kepada warga yang lain katanya tidak ada akses jalan untuk menuju Situs Batu Kasur tersebut.
Kemudian ia bersama rombongan akhirnya memutuskan untuk membuka akses. Setelah tiga jam perjalanan, rombongannya baru bisa mencapai Situs Batu Kasur.
“Kebetulan kan semenjak saya dimandati saya tertarik dan menjadi peduli terhadap situs keramat tersebut. Waktu itu menjelang sore saya berangkat lima orang untuk membuka akses jalan,” kata Hata kepada harapanrakyat.com, Sabtu (13/5/23).
Lanjutnya, setelah sampai di Situs Batu Kasur Gunung Sangkur Kota Banjar dan beristirahat ia bersama rombongan akhirnya memutuskan untuk segera pulang karena hari sudah mulai gelap.
Perjalanan Pulang dari Situs Batu Kasur Gunung Sangkur Kota Banjar
Saat perjalanan pulang itu lah, kata Hata, pengalaman aneh kemudian terjadi. Ia bersama rombongan merasakan perjalanan pulang ke rumah begitu cepat. Hanya sekitar setengah jam saja.
Karena merasa penasaran, sebelum sampai ke bawah bukit ia bersama 5 orang lainnya sempat menengok ke arah belakang. Saat itu langsung menyaksikan ternyata ada sosok macan kumbang yang mengantarkan sampai ke bawah bukit.
Sosok macan kumbang tersebut tidak menganggu. Hanya mengantarkan saja, setelah itu sosok macan kumbang langsung menghilang.
“Ini yang menjadi aneh, nggak ada setengah jam. Cuma begitu kita akan sampai di bawah menengok ke belakang. Kita menyaksikan ternyata kita di antar sosok macan kumbang,” kata Hata yang juga Panglima besar Pasukan Laskar Adat Maung Bodas Cakra Buana Kota Banjar.
“Tapi tidak mengganggu, hanya mengantar saja. Ketika sudah sampai di bawah macan kumbang balik lagi. Mungkin itu leluhur mau membantu kita karena kemalaman,” katanya menambahkan.
Semenjak itu, menurut Kepala Desa setempat, Wawan Gunawan, untuk melestarikan sejumlah potensi kekayaan alam, situs dan budaya yang ada di desa setempat pemerintahan desa berencana membuat desa wisata dengan konsep wisata ekobudaya.
Beberapa potensi yang akan dikembangkan menjadi wisata ekobudaya tersebut di antaranya air Cikahuripan, Situs Batu Entep, pertunjukan onen-onen Sangkur, domba kempleng, tari budayasari dan kerajinan wayang golek.
“Potensi-potensi wisata dan kebudayaan lokal yang selama ini sudah berjalan tersebut akan kita integrasikan dengan kawasan desa wisata ekobudaya dan ini tahap rintisan,” katanya beberapa waktu lalu. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)