Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita TerbaruKecelakaan Maut di Surabaya Tahun 1937, Wanita Tionghoa Terlindas Truk

Kecelakaan Maut di Surabaya Tahun 1937, Wanita Tionghoa Terlindas Truk

Pada hari Sabtu, 30 Mei 1937 pukul 09.00 pagi telah terjadi kecelakaan maut yang menewaskan seorang gadis lajang Tionghoa di jalan Toendjoengan –persis di depan Hotel Oranye Surabaya, Jawa Timur.

Kecelakaan itu melibatkan mobil truk dengan seorang penyeberang yang lalai. Menurut saksi yang melihat peristiwa ini, konon si wanita muda Tionghoa itu hendak menyeberang jalan dengan rusuh.

Karena terburu-buru menyeberang ia tak menghiraukan mobil truk yang melaju kencang dari arah kiri.

Kelalaian ini kemudian memberikan akhir yang tragis. Wanita cantik berdarah Hoakiao ini tewas ditempat karena terlindas oleh truk bermuatan penuh.

Baca Juga: Gerakan Teosofi Barat di Jawa Abad 19, Didominasi Kalangan Priyayi

Sang sopir sempat melarikan diri berupaya meninggalkan tanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Namun tak lama setelah veld politie mengejarnya, ia pun tertangkap dan mendekam di jeruji besi penjara blok kriminal.

Menurut media yang meliput kejadian ini menyebut jika peristiwa maut ini merupakan kecelakaan paling tragis sepanjang tahun 1937. Lantas bagaimana tanggapan pemerintah kolonial mendengar berita ini? Apakah akan dibentuk program baru seperti rasionalisasi lalu lintas? Berikut ulasannya.

Imbas Kecelakaan Maut di Surabaya Tahun 1937, Veld Politie Memberikan Rambu-rambu Penyeberangan

Setelah kejadian maut di atas berlalu, tak sampai satu bulan pihak veld politie diberikan anggaran untuk mendirikan rambu-rambu penyeberangan jalan.

Pemerintah kolonial menaruh simpati pada peristiwa maut yang menimpa wanita Tionghoa itu. Khususnya para pamong pemerintah tidak ingin kejadian ini terulang. Maka dari itu mereka menyarankan supaya pemerintah menggelontorkan dana yang tak seberapa untuk membangun simbol berhenti dan maju untuk para pejalan kaki.

Sebelum kejadian maut ini, seberang jalan Toendjoengan memang sering terjadi musibah kecelakaan. Hanya saja para korbannya masih bisa tertolong dari maut. Mereka selamat karena peristiwa yang dialaminya tergolong kecelakaan ringan.

Dengan adanya rambu-rambu lalu lintas yang mencolok diharapkan akan meminimalisir kecelakaan. Namun pihak veld politie menyadari pemberian rambu saja tidak cukup, sebab pada hakikatnya masyarakat Surabaya baru melihat simbol lalu lintas. Agar program ini berhasil, veld politie menyarankan pemerintah untuk mensosialisasikan penggunaan lampu tersebut.

Pengemudi Truk Seorang Perempuan yang Terburu-buru

Menurut surat kabar Soeara Oemoem yang terbit pada tanggal 8 Mei 1947 bertajuk, “Ketjelakaan Ngeri: Njonjah Mati Ditabrak Auto”, pengemudi truk yang menabrak gadis Tionghoa di jalan Toendjoengan itu juga seorang perempuan. Dua-duanya adalah kaum ibu yang sedang terburu-buru.

Konon supir truk yang menabrak wanita Tionghoa itu terburu-buru mengantarkan pesanan pelanggan. Kebetulan ia adalah seorang pedagang kayu –khusus kayu-kayu antik yang terbuat dari batang pohon jati.

Saat peristiwa tersebut terjadi posisi mobil yang dikemudikannya sedang mengangkut kayu jati berbobot ton-tonan.

Baca Juga: Nyonya Ong Thay Hoo, Tionghoa Kaya Asal Bandung Jadi Korban Perampokan 1926

Pengemudi truk orang yang belum lancar menyetir. Ia memaksakan diri untuk membawa mobil besar ini karena para suami yang biasa mengantar barang sedang tidak ada di rumah –tidak diceritakan sedang ke mana.

Karena sudah janji dengan pembeli untuk dikirim pada hari itu, maka ia dengan berani mengemudikan truk walaupun dengan laju yang tersendat-sendat.

Akibat keberanian yang tak diperhitungkan dengan matang, sang sopir mendapat apes. Ketika mobilnya melintasi jalan Toendjoengan, dilindaslah seorang gadis Tionghoa yang malang.

Adapun kutipan dari Soeara Oemoem (1937) yang menerangkan pengemudi truk seorang perempuan ugal-ugalan terlihat dalam cuplikan berikut ini:

“Waktoe itoe njonjah itoe roepanja lalai tidak melihat hoeroe-hara didjalan lebih doeloe sebeloem ia menjeberang itoe. Hingga tidak melihat djoega datangnja satoe auto two seater (truk) jg dikemudikan supir wanita belon lantjar bermuatan kaju djati datang dari djoeroesan Simpangklok”.

Jadi Headline di Koran Pribumi

Gadis Tionghoa malang korban tabrak lari itu sungguh tragis. Korban meninggal dengan keadaan badan yang gepeng dan mengempis –perut hampir lepas terbelah, kaki dan payudara hampir terpisah.

Menurut saksi yang ada di tempat kejadian perkara, peristiwa ini mengundang banyak perhatian khalayak umum. Mereka yang kebetulan sedang lewat ingin melihat si korban yang meninggal di tempat.

Baca Juga: Kisah Sinyo Indo-Belanda, Si Anak Silang yang Jumawa

Kerumunan orang yang banyak ini telah mengundang wartawan untuk meliput peristiwa duka tersebut. Maka dari itu informasi kecelakaan maut di Surabaya tahun 1937 tersebar ke pelosok negeri dan menggegerkan para pembaca. Jalan Toendjoengan, Hotel Oranye, dan Surabaya menjadi headline di koran-koran milik pribumi dan orang Eropa.

Tragedi tabrakan yang menewaskan satu gadis Tionghoa ini menjadi heboh karena terbilang pertama kali terjadi di daerah Surabaya.

Sebelumnya tidak ada kecelakaan hebat seperti ini. Kehancuran tubuh korban sebagaimana diceritakan di muka membuat setiap orang yang melihat langsung maupun membacanya koran mendadak mual ingin muntah.

Betapa tidak mual dan ikut membayangkan kesakitan si korban karena mobil yang melindasnya bermuatan kayu jati dengan berat ton-tonan. Peristiwa ini sungguh memilukan, etnis Tionghoa di seluruh daerah Hindia Belanda berduka cita. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

HP ZTE Blade V70 Max, Hadir dengan Baterai Besar 6000 mAh

HP ZTE Blade V70 Max, Hadir dengan Baterai Besar 6000 mAh

Pada tahun 2025, ZTE kembali meluncurkan smartphone yang sangat dinanti-nanti oleh para penggemar teknologi, yaitu ZTE Blade V70 Max. HP ZTE ini membawa spesifikasi...
Profil Shenina Cinnamon

Profil Shenina Cinnamon, Baru Menikah dengan Angga Yunanda

Profil Shenina Cinnamon yang telah menjadi istri sah aktor Angga Yunanda akan kita bahas berikut ini. Pasangan kekasih ini sendiri telah melangsungkan pernikahan secara...
Polri Kawal Serapan Gabah untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Polri Kawal Serapan Gabah untuk Wujudkan Swasembada Pangan

harapanrakyat.com,- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, bahwa Polri memiliki peran strategis dalam mengawasi serapan gabah guna mendukung swasembada pangan. Oleh karena itu,...
Presiden Prabowo Dukung Program Muslimat NU untuk Kemajuan Bangsa

Presiden Prabowo Dukung Program Muslimat NU untuk Kemajuan Bangsa

harapanrakyat.com,- Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas tiga program strategis Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Dukungan terhadap program tersebut, Prabowo sampaikan dalam pembukaan Kongres...
SPPT PBB-P2 2025 Ciamis

Maksimalkan PAD, Bapenda Ciamis Cetak 1,36 Juta SPPT PBB-P2 2025

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), mulai mencetak Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB-P2 Tahun 2025, Selasa (11/2/2025).  Hal ini...
Pembahasan Konsep Medan Listrik pada Pelat Paralel

Pembahasan Konsep Medan Listrik pada Pelat Paralel

Medan listrik merupakan konsep fundamental dalam ilmu fisika yang mengilustrasikan interaksi antara objek bermuatan listrik. Dalam praktiknya, medan listrik pada pelat paralel merupakan salah...