harapanrakyat.com,- Jembatan penghubung antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rencananya akan dibangun persis bersebelahan dengan jembatan rel kereta api Cirahong.
Jembatan penghubung yang berada di atas sungai Citanduy itu, rencananya berada di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis. Sementara untuk Kabupaten Tasikmalaya berada di Kecamatan Manonjaya.
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Ciamis menyebut, pembangunan jembatan itu akan berlangsung pada tahun 2025 mendatang.
Sekretaris Dinas PUPRP Kabupaten Ciamis, Hilman Nuryadin menjelaskan, progres rencana pembangunan jembatan penghubung antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, saat ini akan dilakukan DED (detail engineering design) atau perencanaan secara detail.
Kemudian, lanjut dia, setelah beres DED ini selanjutnya akan berlangsung pembebasan lahan. Kalau sudah siap lahan dari Ciamis dan Tasikmalaya baru akan diajukan ke Kementerian PUPR.
“Ini sudah masuk di Perpres nomor 87, jadi sudah masuk agenda nasional cuman daerah itu harus menyiapkan DED dan juga lahan, itu yang saat ini kita sedang persiapkan,” katanya, Selasa (23/5/2023) kepada harapanrakyat.com.
Pengerjaan Pembangunan Jembatan Penghubung Ciamis Tasikmalaya oleh Kementerian
Menurutnya, jika DED itu beres pada tahun 2023, maka untuk pengajuannya baru dilakukan tahun 2024 nanti. Sehingga, kemungkinan pembangunan jembatan itu terealisasi tahun 2025.
Sementara itu lanjut Hilman, proses pembangunan jembatan tersebut dilaksnakan langsung oleh Kementerian.
“Kalau untuk berapa anggaran yang dibutuhkan, karena saat ini DED-nya belum jadi, kami belum bisa menaksirnya. Tapi, di Perpres itu sekitar Rp 300 miliar, mudah-mudahan bisa lebih kecil dari angka tersebut. Maka dari itu, kita cari jembatan yang lebih ekonomis, yang penting itu kan fungsinya,” tuturnya.
Dulu kata Hilman, rencana pembangunan jembatan penghubung Ciamis-Tasik, bukan di samping rel kereta Cirahong.
Saat itu, ketika dihitung ternyata bentangan jembatannya sangat panjang, sehingga biaya pembangunannya mahal.
“Saat ini, dengan pindah lokasi diharapkan biaya yang diperlukan bisa lebih rendah lagi,” tuturnya.
Baca juga: DPUPRP Usulkan Pembangunan Jembatan Gantung Ciamis-Kuningan yang Putus ke Pemprov Jabar
Hilman menambahkan, untuk rute atau jalan menuju jembatan penghubung Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, dari Ciamis pintu masuknya tetap sama dari jalan Lingkar Selatan menuju jalan raya Cirahong.
“Nanti setelah masuk ke jalan raya Cirahong, setelah beberapa meter nanti ada tikungan. Kalau Jalan Raya Cirahong itu tembus ke terowongan. Tapi kalau nanti, rencananya itu rutenya akan lurus tidak masuk ke terowongan, jadi kita tidak melewati rel kereta api. Lalu di Tasikmalaya juga nanti langsung masuk ke jalan yang lama,” jelas Hilman.
Hilman mengungkapkan, kalau melihat situasi itu di sana itu ada bukit, yang pastinya bukit tersebut harus dibebaskan karena akan digali untuk menjadi jalan menuju jembatan penghubung.
“Jadi posisi jembatan penghubung itu kalau dari Ciamis sebelah kanan jembatan rel kereta api Cirahong,” ungkapnya.
Jembatan Penghubung Dibutuhkan untuk Exit Tol
Pembangunan jembatan penhubung Ciamis-Tasikmalaya ini, lanjut Hilman, sangat dibutuhkan, apabila rencana exit tol Getaci di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya terealisasi.
“Jadi untuk exit tol Getaci itu rencananya ada dua lokasi, yakni di Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya dan Linggasari Kabupaten Ciamis. Kalau misalkan jadi di Manonjaya, berarti dari Ciamis jembatan penghubung sangat dibutuhkan karena untuk akses ke tol Getaci,” pungkasnya. (Ferry/R8/HR Online/Editor Jujang)