Fungsi kelenjar pineal di dalam otak. Meski berukuran kecil, kelenjar pineal ternyata menyumbang fungsi yang penting. Tanpa kelenjar otak ini, maka tubuh akan terganggu. Otak manusia menjadi sistem utama tubuh. Di dalam otak sendiri terdapat berbagai sel saraf dan kelenjar yang mempengaruhi fungsi tubuh.
Baca Juga: Talamus dan Hipotalamus Otak: Pengertian dan Fungsinya!
Salah satu kelenjar di dalam otak adalah bernama kelenjar pineal. Ini merupakan kelenjar penghasil hormon yang tanpa sadar memiliki fungsi besar.
Fungsi Kelenjar Pineal pada Tubuh
Semua kelenjar di dalam otak memang memiliki fungsi mereka sendiri. Sehingga, kita tidak bisa meremehkannya.
Meski berukuran sangat kecil dan berada jauh di dalam otak, kelenjar pineal bahkan masih memiliki fungsi yang sangat penting.
Keberadaan kelenjar pineal ini salah satunya adalah memproduksi hormon melatonin. Hormon ini termasuk sangat tubuh butuhkan.
Siapa yang menyangka bahwa kelenjar seukuran kacang ini memiliki fungsi utama tersebut. Sebab, hormon melatonin itu berfungsi untuk mengatur tidur dan efek luas lainnya dalam kesehatan.
Selain memproduksi hormon melatonin, kelenjar pineal juga mampu mengatur kadar hormon wanita. Berikut fungsi selengkapnya dari kelenjar satu ini.
Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah dan Jantung
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa fungsi kelenjar pineal di otak adalah untuk memproduksi hormon melatonin.
Hormon melatonin ini ternyata dapat menjaga kesehatan organ vital jantung dan juga kestabilan tekanan darah di dalam tubuh.
Efek baik dari hormon ini adalah mencegah penyakit kardiovaskular, seperti halnya jantung dan stroke. Beberapa studi juga telah berhasil membuktikan ini.
Menjaga Waktu Tidur
Kelenjar pineal ini mampu memproduksi hormon melatonin. Hormon ini juga mampu meningkatkan kualitas tidur.
Jika Anda merasa kesulitan tidur, maka itu merupakan tanda bahwa kelenjar pineal tidak memproduksi hormon melatonin dalam jumlah cukup.
Beberapa orang percaya bahwa melakukan detoks dan mengaktifkan kelenjar pineal akan dapat meningkatkan kualitas tidur. Tetapi, tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan klaim tersebut.
Baca Juga: Fungsi Kelenjar Pituitari, Anatomi, dan Gangguan yang Terjadi
Salah satu cara terbaik untuk mengontrol kadar hormon melatonin adalah dengan menggunakan suplemen melatonin. Biasanya suplemen ini akan membuat penggunanya merasa lelah sehingga membantu tidur cepat.
Mengatur Ovulasi dan Siklus Menstruasi Wanita
Fungsi kelenjar pineal selanjutnya adalah mampu berperan dalam mengatur ovulasi dan juga siklus menstruasi pada tubuh wanita.
Oleh karena itu, masalah pada kelenjar pineal akan berpotensi akan berdampak pada siklus menstruasi yang tidak teratur. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi tubuh wanita dan terasa tidak nyaman.
Mempengaruhi Mood
Di dalam sebuah studi, dijelaskan bahwa perubahan dari bentuk dan ukuran kelenjar pineal dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan jiwa.
Ketika ukuran kelenjar pineal berubah, maka seseorang bisa terkena gangguan jiwa. Mereka dapat terkenal skizofrenia dan gangguan mood (salah satunya depresi).
Hal ini tentu menunjukkan bahwa peran dari kelenjar peniel sangat penting dalam mengatur mood dan kinerja otak manusia.
Meski demikian, masih perlu adanya penelitian lebih lanjut agar dapat memastikan bahwa pengaruh dari kelenjar pineal pada perubahan mood dan emosi seseorang hingga saat ini.
Menurunkan Risiko Kanker
Masih berhubungan dengan hormon melatonin, fungsi kelenjar pineal lainnya adalah sebagai antioksidan yang sangat efektif.
Hormon satu ini mampu melindungi neuron yang ada di sistem saraf pusat dari paparan radikal bebas, seperti halnya oksida nitrat atau hidrogen peroksida.
Bahan kimia tersebut berasal dari jaringan saraf aktif. Keberadaan radikal bebas tentu dapat meningkatkan risiko kerusakan dan disfungsi jaringan.
Salah satu dampak risiko masalah medis akan kanker dan penyakit neurodegeneratif. Ketika kadar hormon melatonin yang kelenjar pineal produksi menurun, artinya risiko kanker akan meningkat.
Baca Juga: Fungsi Trombosit dalam Tubuh serta Gangguan-gangguannya
Ketika kanker sudah aktif, maka penyebarannya juga akan cepat. Risiko paling besar dari kanker adalah kematian. Anda perlu melakukan perawatan dalam waktu yang lama hingga sel kanker tersebut hilang.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terganggunya kelenjar pineal dapat menyebabkan gangguan tidur, depresi, kanker, penyakit degeneratif pada otak, dan juga gangguan kesuburan pada tubuh wanita.
Oleh karena itu, kita perlu menjaga fungsi kelenjar pineal ini agar tetap sehat. Hingga saat ini masih ada segudang misteri mengenai kelenjar pineal di dunia medis. (R10/HR-Online)