Fosil emas zaman Jurassic berhasil mengungkap fakta baru. Fosil emas yang berkaitan dengan zaman Jurassic tersebut ditemukan di Posidonia Shale, Jerman. Bukan emas seperti pada umumnya, melainkan kilau yang terlihat dari fosil.
Fosil Emas Zaman Jurassic Jadi Sorotan
Penemuan fosil emas mengundang perhatian banyak kalangan, terutama tim peneliti. Kalangan peneliti sangat tertarik dan antusias untuk mempelajarinya secara lebih mendalam.
Baca Juga: Kepiting Tapal Kuda Purba Ditemukan Fosilnya, Jadi Spesies Baru!
Ketika menelitinya, ilmuwan berhasil mengungkap bahwa kilau keemasan pada fosil asalnya dari mineral pyrite (pirit). Perlu untuk Anda ketahui bahwa mineral pirit pada dasarnya terkenal sebagai badar emas.
Melansir Live Science, Rowan Martindale selaku profesor yang ada di Departemen Ilmu Geologi University of Texas, Austin, memberikan penjelasan lebih lanjut. Sesuai dengan penjelasannya, segala sesuatu yang ada di Posidonia Shale diyakini telah mengalami piritisasi.
Posidonia Shale itu sendiri merupakan formasi geologis yang berupa lempengan serpih. Formasi tersebut bisa Anda temukan di Jerman, Austria, Belanda, Swiss, dan Luksemburg.
Penelitian dengan Mikroskop Elektron
Tim peneliti memanfaatkan teknologi canggih untuk bisa mempelajari penemuannya dengan baik. Dalam hal ini, peneliti memanfaatkan mikroskop elektron.
Dengan bantuan teknologi tersebut, peneliti mencoba untuk mempelajari komposisi kimia yang ada di dalamnya. Alhasil, ilmuwan bisa tahu bagaimana fosilisasi yang memicu pengawetan fosil.
Baca Juga: Penemuan Fosil Nenek Moyang Mamalia, Mirip Seperti Kadal
Dari penelitian yang dilakukan, tim bisa mengungkap bahwa tiap sampel fosil mengandung banyak mineral fosfat. Selain itu, ada juga kandungan kristal pirit mikroskopis framboid di batuan serpih hitam yang ada di sekitarnya.
Ada pula kandungan mineral pirit, pirit, atau pirit besi yang tak lain adalah sulfida besi berkilau dengan warna tampak pucat keemasan. Pada umumnya, pirit ada di lingkungan anoksik yang tidak memiliki oksigen. Sementara mineral fosfat justru sebaliknya.
Pembentukan Fosil Emas
Saat melakukan penelitian, tim juga bisa mengungkap bahwa fosilisasi tetap penting dalam semburan oksigen meski di dasar laut anoksik. Dengan adanya fosilisasi, maka bisa menyebabkan reaksi kimia.
Penting untuk Anda ketahui tentang oksigenasi yang berpadu dengan mineral fosfat bisa berpengaruh terhadap pembentukan fosil jadi mirip emas. Hal inilah yang membuat penemuan fosil terlihat seperti emas berkilau.
Namun perlu Anda garis bawahi bahwa fosil tersebut bukanlah emas, namun hanya mirip dengan emas.
Baca Juga: Cara Menentukan Umur Fosil dengan Metode C-14 oleh Ilmuwan
Dari pembentukan fosil emas tersebut, ternyata bisa mendorong hewan purba jadi fosil utuh. Dengan penelitian ini, maka bisa mendukung fakta yang menyebut adanya penemuan-penemuan fosil utuh meski hewan purba hidup di zaman silam.
Fosil emas zaman Jurassic memang mengundang perhatian banyak pihak. Ilmuwan pun berupaya sebaik mungkin untuk menelitinya lebih lanjut lagi. Dari penelitian yang ilmuwan lakukan, ada kemungkinan bisa mengungkap fakta baru dan tak kalah menarik. (R10/HR-Online)